Persela Lamongan Ultimatum Ivan Carlos
A
A
A
LAMONGAN - Manajemen Persela Lamongan akhirnya mengambil tindakan tegas terkait sikap buruk Ivan Carlos di dalam dan luar lapangan. Menurut keterangan Yuhronur Efendi selaku Asisten Manajer Persela, pihaknya segera memberi teguran keras pada striker kebangsaan Brasil tersebut.
"Minggu ini (Ivan Carlos) akan kami panggil secara khusus oleh jajaran manajemen maupun pelatih sendiri. Kita kembalikan plus minusnya kepada Coach Aji Santoso," ungkapnya.
Sebelumnya sikap buruk sang pemain diceritakan terang-terangan oleh Heri Kiswanto yang baru saja mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih Persela. Menurut Heri, Ivan Carlos menjadi salah satu alasan dari keputusannya mencopot jabatan.
"Sikap Carlos sudah begitu. Diapa-apain juga sulit. Setelah kena kartu kuning atau akumulasi, latihan saja tidak benar. Sudah tidak serius. Disuruh jogging saja tidak mau," ungkap pelatih yang akrab disapa Herkis.
"Mau bagaimana lagi. Di situ saya merasa bahwa saya tidak dibela pemain. Sudah enggak respcet. Sudah repot saya. Tidak latihan saja sama dengan meremehkan kita. Ada manajer nonton latihan saja, dia tidak mau latihan. Saya sudah kecewa sama Ivan Carlos," sesalnya. (Baca Juga: Ivan Carlos Penyebab Herkis Lepas Jabatan Pelatih Persela?
Sejauh ini manajemen Persela masih berdiskusi soal tindakan yang akan mereka berikan pada pemainnya tersebut. Disebutkan Yuhronur, manajemen tim geram lantaran Ivan Carlos tidak menunjukkan etika yang baik sebagaimana pemain profesional.
"Yang lebih penting Carlos bisa kembali lebih disiplin, baik itu disiplin latihan dan disiplin berpendapat. Sebenarnya tidak boleh berkomentar seperti itu di medsos. Menyalahi etika itu. Maksimal kalau tidak dipecat ya nanti ada teguran keras," tegas Yuhronur.
Ivan Carlos akan dimintai keterangan terkait komentar pedasnya di media sosial pasca Persela dikalahkan Bali United dengan skor 1-5. Saat itu ia berkoar agar manajemen Persela segera memecat Heri Kiswanto dan menggantinya dengan pelatih lain.
Selain itu aksinya di dalam lapangan dinilai terlalu brutal. Sebelum dibekap cedera parah pada 21 Agustus 2017, ia hanya mengukir 13 penampilan dan tujuh kali absen membela Laskar Joko Tingkir. Dari ketidakhadirannya itu, sang pemain tercatat tiga kali akumulasi kartu kuning, sekali kartu merah dan sisanya dihukum tiga pertandingan karena menanduk wasit di laga Persela kontra Semen Padang.
"Minggu ini (Ivan Carlos) akan kami panggil secara khusus oleh jajaran manajemen maupun pelatih sendiri. Kita kembalikan plus minusnya kepada Coach Aji Santoso," ungkapnya.
Sebelumnya sikap buruk sang pemain diceritakan terang-terangan oleh Heri Kiswanto yang baru saja mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih Persela. Menurut Heri, Ivan Carlos menjadi salah satu alasan dari keputusannya mencopot jabatan.
"Sikap Carlos sudah begitu. Diapa-apain juga sulit. Setelah kena kartu kuning atau akumulasi, latihan saja tidak benar. Sudah tidak serius. Disuruh jogging saja tidak mau," ungkap pelatih yang akrab disapa Herkis.
"Mau bagaimana lagi. Di situ saya merasa bahwa saya tidak dibela pemain. Sudah enggak respcet. Sudah repot saya. Tidak latihan saja sama dengan meremehkan kita. Ada manajer nonton latihan saja, dia tidak mau latihan. Saya sudah kecewa sama Ivan Carlos," sesalnya. (Baca Juga: Ivan Carlos Penyebab Herkis Lepas Jabatan Pelatih Persela?
Sejauh ini manajemen Persela masih berdiskusi soal tindakan yang akan mereka berikan pada pemainnya tersebut. Disebutkan Yuhronur, manajemen tim geram lantaran Ivan Carlos tidak menunjukkan etika yang baik sebagaimana pemain profesional.
"Yang lebih penting Carlos bisa kembali lebih disiplin, baik itu disiplin latihan dan disiplin berpendapat. Sebenarnya tidak boleh berkomentar seperti itu di medsos. Menyalahi etika itu. Maksimal kalau tidak dipecat ya nanti ada teguran keras," tegas Yuhronur.
Ivan Carlos akan dimintai keterangan terkait komentar pedasnya di media sosial pasca Persela dikalahkan Bali United dengan skor 1-5. Saat itu ia berkoar agar manajemen Persela segera memecat Heri Kiswanto dan menggantinya dengan pelatih lain.
Selain itu aksinya di dalam lapangan dinilai terlalu brutal. Sebelum dibekap cedera parah pada 21 Agustus 2017, ia hanya mengukir 13 penampilan dan tujuh kali absen membela Laskar Joko Tingkir. Dari ketidakhadirannya itu, sang pemain tercatat tiga kali akumulasi kartu kuning, sekali kartu merah dan sisanya dihukum tiga pertandingan karena menanduk wasit di laga Persela kontra Semen Padang.
(bep)