Bad Boy yang jadi hero

Sabtu, 30 Juni 2012 - 05:53 WIB
Bad Boy yang jadi hero
Bad Boy yang jadi hero
A A A
Mario Balotelli dikenal sebagai striker bengal dan selalu membuat ulah kontroversial. Sikapnya yang kontroversial itu ditunjukkannya saat masih berkostum Inter Milan hingga berjersey Manchester City.
Pemain yang akrab dipanggil Super Mario kerap berseteru dengan Roberto Mancini, baik saat masih melatih di Inter Milan maupun di Manchester City. Cerita perseteruan Balotelli dengan Mancini selalu menjadi santapan empuk para jurnalis peliput sepak bola di Italia dan Inggris.

Balotelli pun tidak jarang bersitegang dengan rekan setimnya di Manchester City. Dua kali Balotelli tercatat bersitegang dengan Aleksandar Kolarov. Kedua pemain tersebut kali pertama berseteru saat sesi latihan City di Carrington pada 4 Agustus 2011.

Aksi yang menghebohkan ditunjukkan kedua pemain saat The Citizens menjamu Sunderland di Stadion Etihad dalam Liga Premier Inggris, 31 Maret 2012. Kejadian memalukan itu bermula kala Balotelli tiba-tiba merebut bola yang sudah siap dieksekusi oleh Kolarov. Tak ayal, ribuan fans City mencemooh kelakuan Balotelli tersebut. Selain dengan Kolarov, catatan negatif Balotelli bertambah panjang ketika ia bertengkar dengan Yaya Toure, Micah richards, dan Jerome Boateng.

Namun, aksi bengal Balotelli di klub tidak berlanjut saat dia berkostum tim nasional Italia. Sikap Balotelli tidak meledak-ledak. Pemain berdarah Ghana itu bisa mengendalikan diri dengan tidak berbuat ulah konyol. Setidaknya, selama Italia dilatih Cesare Prandelli, ulah konyol Balotelli dapat diredam.

Inilah uniknya sosok Balotelli. Sosok Balotelli yang meledak-ledak di klub tiba-tiba berubah menjadi anak manis selama berkostum Italia. Perubahan sikap Balotelli itu tidak lepas dari janjinya kepada Prandelli ketika dipanggil masuk ke skuad Italia menghadapi Piala Eropa 2012. Ia berjanji untuk tidak berulah konyol yang bisa merugikan Italia. Terbukti, ia menepati janjinya.

Si Super Mario itu mengubah kebengalannya dengan menjadi pahlawan bagi Gli Azzurri selama di Piala Eropa 2012. Tiga gol sudah disumbangkan Balotelli. Satu gol dilesakkan Balotelli ke gawang Republik Irlandia saat penyisihan Grup C pada 18 Juni lalu. Sedangkan Dua gol lainnya turut mengantarkan Azzurri saat mengalahkan Jerman dengan skor 2-1 di semifinal.

Ketika mencetak tiga gol itu, Balotelli punya cara tersendiri untuk berselebrasi. Setelah membobol gawang Shay Given, Balotelli seperti mengeluarkan kalimat dengan urat leher menegang. Wajahnya menunjukkan amarah yang ditujukan kepada Prandelli. Untung, bek Leonardo Bonucci langsung memeluk pundak dengan satu tangan. Tangan kiri Bonucci membekap mulut Balotelli.

Hingga kini apa yang dikatakan Balotelli masih misteri. Sepertinya, Bonucci melindungi Balotelli agar pemain temperamental itu tidak semakin liar mengumbar makian kepada Prandelli. Dan, Prandelli tahu Balotelli memaki dirinya. Tapi, dia menganggap hal itu bukan sebagai masalah. ’’Saya menerima tantangan ini dengan memasukkan Mario ke dalam skuad. Mario juga sudah berjanji untuk menjaga perilakunya,” kata Prandelli.

Selebrasi kedua ditunjukkan Balotelli ketika ia membobol gawang Jerman untuk kali kedua. Pemain 21 tahun itu langsung mencopot kaus. Ia berdiri mematung seperti binaragawan yang memamerkan otot tubuhnya. Entah maksud apa yang ingin disampaikan Balotelli dengan selebrasinya kali ini.

Yang jelas, dengan torehan tiga gol, Balotelli kini berpeluang menjadi top scorer. Dalam daftar top scor sementara, ada empat pemain lainnya yang juga mencetak tiga gol. Yakni Mario Mandzukic dari Kroasia, Mario Gomez (Jerman), Alan Dzagoev (Rusia), dan Cristiano Ronaldo (Portugal). Namun, keempat pemain itu tidak mungkin menambah gol setelah negaranya tersingkir.

Balotelli masih punya kans menambah pundi-pundi golnya saat menghadapi Spanyol. Ia akan bersaing dengan tiga pemain Spanyol yang sudah membukukan dua gol. Yakni Fernando Torres, Cesc Fabregas, dan Xabi Alonso. Fabregas sebenarnya mencetak tiga gol, tapi satu golnya dicetak saat adu penalti melawan Portugal di semifinal. Namun, gol adu penalti tidak dihitung.

Kini, Azzurri akan menghadapi Spanyol di final Piala Eropa 2012. Balotelli kembali menjadi sorotan. Namun, kali ini, Balotelli disorot karena perannya sangat diandalkan Italia untuk mengalahkan Spanyol di final. So, mampukah Super Mario sekali lagi membuktikan dirinya sbagai pahlawan dengan mengantarkan Italia menjadi juara Piala Eropa 2012? Kita tunggu pembuktian selanjutnya dari Super Mario, besok.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0906 seconds (0.1#10.140)