Menerawang Kekuatan Timnas Brasil Jelang Piala Dunia 2018
A
A
A
JAKARTA - Sepak bola sangat melekat dalam kehidupan masyarakat Brasil. Olahraga 11 lawan 11 itu seolah menjadi jantung kehidupan bagi warga Brasil yang jumlahnya mencapai sekitar 200 juta penduduk.
Dengan demikian, tak heran jika Brasil memiliki segudang talenta hebat di dunia sepak bola. Sejak dulu, negara kawasan Amerika Selatan ini kerap melahirakan bintang sepak bola dunia seperti Pele, Zico, Socrates, Bebeto, Carlos Dunga, Romario, Marcos Cafu, Roberto Carlos, Ronaldo, Ronaldinho dan Ricardo Kaka.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, keberadaan pemain bintang tidak membuat Brasil juara di pentas Piala Dunia. Sejak terakhir kali berjaya pada 2002, Brasil tak lagi mampu menegaskan dirinya sebagai yang terbaik di jagat raya.
Dalam tiga edisi terakhir Piala Dunia, Brasil memang tampil menghibur dengan permainan 'Tarian Samba' yang menjadi ciri khasnya. Namun hal itu tak mampu membawa mereka ke atas podium juara. Pada Piala Dunia 2006 Jerman, Brasil gugur di perempat final usai kalah 0-1 dari Prancis.
Empat tahun kemudian, Brasil kembali terhenti di babak perempat final. Pada Piala Dunia di Afrika Selatan, Selecao menyerah 1-2 dari Belanda.
Nasib buruk terus berlanjut bahkan saat mereka menjadi tuan rumah di Piala Dunia 2014. Brasil kalah telak 1-7 dari Jerman, dan harus puas dengan peringkat keempat usai dibungkam 0-3 oleh Belanda.
Namun berbagai hasil buruk seolah menjadi bahan pelajaran penting untuk Federasi Sepak Bola Brasil. Mereka terus berbenah hingga akhirnya lahirlah sejumlah bintang dunia yang masih berusia muda.
Berikut penjelasannya:
Penjaga Gawang
Brasil sempat kesulitan mencari penjaga gawang berkualitas. Setelah era Claudio Taffarel, Nelson Dida dan Julio Cesar, Brasil tak lagi memiliki kiper fenomenal yang menjadi ancaman untuk para penyerang lawan.
Nama-nama seperti Jefferson, Heurelho Gomes, Diego Alves, Rafael Cabral dan Marcelo Grohe dianggap tidak memenuhi ekspektasi. Namun kecemasan itu telah mereda sebab Brasil mempunyai Ederson Moraes yang tampil gemilang di Manchester City. Tak hanya itu, Brasil juga memiliki kiper pelapis yang tidak kalah hebat yakni Alisson Becker (AS Roma) dan Norberto 'Neto' Murara (Valencia).
Pemain Bertahan
Dalam beberapa tahun terakhir, lini pertahanan Brasil sering bergantung pada kemampuan Dani Alves, Thiago Silva, David Luiz, serta Marcelo da Silva Junior. Kualitas keempatnya memang tidak bisa dibantah lagi, namun seiring berjalannya waktu mereka akan bertambah tua dan ini sempat dicemaskan oleh para pendukung Timnas Brasil.
Tapi kecemasan itu sudah teratasi berkat kehadiran pemain-pemain hebat dengan usia yang lebih muda. Peran Dani Alves (34 tahun) sebagai bek kanan bisa diserahkan ke Danilo Luiz da Silva (26 tahun). Thiago Silva (33 tahun) dan David Luiz (30 tahun) yang kerap mengisi sektor bek tengah bisa digantikan oleh Marquinhos (23 tahun), Juan Jesus (26 tahun), atau Rodrigo Caio (24 tahun).
Sementara Marcelo (29 tahun), nampaknya belum tergantikan di posisi bek kiri. Namun sebagai pelapis, sudah ada Alex Sandro (26 tahun) yang kualitasnya telah diakui oleh banyak orang.
Gelandang
Brasil sering mencetak pemain berbakat yang menempati posisi gelandang. Mulai dari Socrates, Carlos Dunga, Leonardo, Rivaldo, Juninho, Gilberto Silva dan Ricardo Kaka pernah menjadi gelandang andalan dari Tim Samba.
Setelah itu bermunculan nama-nama top lainnya seperti Diego Ribas, Lucas Leiva, Hernanes, Felipe Melo, Ramires dan Luiz Gustavo. Namun mereka semua nampak tidak konsisten menjaga performa terbaiknya. Hingga pada akhirnya peran mereka tergantikan dengan pemain yang lebih hebat semisal Douglas Costa, Paulinho, Willian, Casemiro, Fernandinho dan Philippe Coutinho.
Nama-nama tersebut dipercaya memperkuat Timnas Brasil saat menghadapi laga uji coba kontra Jepang, 10 November 2017 lalu. Pelatih Brasil, Adenor 'Tite' Bacchi diyakini akan lebih pusing ke depannya sebab masih banyak gelandang hebat yang belum diliriknya seperti Oscar, Bernard, Felipe Anderson dan juga Thiago Maia.
Penyerang
Di posisi ini, sudah banyak pemain Brasil yang mencapai puncak ketenaran. Sebut saja Pele, Tostao, Bebeto, Romario, Ronaldo, Ronaldinho, hingga Robinho.
Kini status tersebut tengah disandang Neymar da Silva Santos Junior. Tapi selain Neymar, siapa lagi yang pantas berada di lini serang Timnas Brasil?
Beberapa waktu lalu nama-nama seperti Adriano, Alexandre Pato, Nilmar, Luis Fabiano, Julio Baptista, Hulk dan Fred sempat dipercaya sebagai ujung tombak. Namun ketajaman mereka di depan gawang lawan kerap disepelekan oleh sejumlah orang. Hingga pada akhirnya Brasil dikritik habis-habisan karena begitu tergantung pada ketajaman Neymar di Piala Dunia 2014 lalu.
Tapi di Piala Dunia 2018 nanti, Neymar sepertinya tak akan bekerja seorang diri untuk mendobrak lini pertahanan lawan. Sebab Brasil sudah memiliki penyerang yang tidak kalah hebat yaitu Gabriel Jesus, Roberto Firmino, dan juga Garbriel Barbosa.
Dengan demikian, tak heran jika Brasil memiliki segudang talenta hebat di dunia sepak bola. Sejak dulu, negara kawasan Amerika Selatan ini kerap melahirakan bintang sepak bola dunia seperti Pele, Zico, Socrates, Bebeto, Carlos Dunga, Romario, Marcos Cafu, Roberto Carlos, Ronaldo, Ronaldinho dan Ricardo Kaka.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, keberadaan pemain bintang tidak membuat Brasil juara di pentas Piala Dunia. Sejak terakhir kali berjaya pada 2002, Brasil tak lagi mampu menegaskan dirinya sebagai yang terbaik di jagat raya.
Dalam tiga edisi terakhir Piala Dunia, Brasil memang tampil menghibur dengan permainan 'Tarian Samba' yang menjadi ciri khasnya. Namun hal itu tak mampu membawa mereka ke atas podium juara. Pada Piala Dunia 2006 Jerman, Brasil gugur di perempat final usai kalah 0-1 dari Prancis.
Empat tahun kemudian, Brasil kembali terhenti di babak perempat final. Pada Piala Dunia di Afrika Selatan, Selecao menyerah 1-2 dari Belanda.
Nasib buruk terus berlanjut bahkan saat mereka menjadi tuan rumah di Piala Dunia 2014. Brasil kalah telak 1-7 dari Jerman, dan harus puas dengan peringkat keempat usai dibungkam 0-3 oleh Belanda.
Namun berbagai hasil buruk seolah menjadi bahan pelajaran penting untuk Federasi Sepak Bola Brasil. Mereka terus berbenah hingga akhirnya lahirlah sejumlah bintang dunia yang masih berusia muda.
Berikut penjelasannya:
Penjaga Gawang
Brasil sempat kesulitan mencari penjaga gawang berkualitas. Setelah era Claudio Taffarel, Nelson Dida dan Julio Cesar, Brasil tak lagi memiliki kiper fenomenal yang menjadi ancaman untuk para penyerang lawan.
Nama-nama seperti Jefferson, Heurelho Gomes, Diego Alves, Rafael Cabral dan Marcelo Grohe dianggap tidak memenuhi ekspektasi. Namun kecemasan itu telah mereda sebab Brasil mempunyai Ederson Moraes yang tampil gemilang di Manchester City. Tak hanya itu, Brasil juga memiliki kiper pelapis yang tidak kalah hebat yakni Alisson Becker (AS Roma) dan Norberto 'Neto' Murara (Valencia).
Pemain Bertahan
Dalam beberapa tahun terakhir, lini pertahanan Brasil sering bergantung pada kemampuan Dani Alves, Thiago Silva, David Luiz, serta Marcelo da Silva Junior. Kualitas keempatnya memang tidak bisa dibantah lagi, namun seiring berjalannya waktu mereka akan bertambah tua dan ini sempat dicemaskan oleh para pendukung Timnas Brasil.
Tapi kecemasan itu sudah teratasi berkat kehadiran pemain-pemain hebat dengan usia yang lebih muda. Peran Dani Alves (34 tahun) sebagai bek kanan bisa diserahkan ke Danilo Luiz da Silva (26 tahun). Thiago Silva (33 tahun) dan David Luiz (30 tahun) yang kerap mengisi sektor bek tengah bisa digantikan oleh Marquinhos (23 tahun), Juan Jesus (26 tahun), atau Rodrigo Caio (24 tahun).
Sementara Marcelo (29 tahun), nampaknya belum tergantikan di posisi bek kiri. Namun sebagai pelapis, sudah ada Alex Sandro (26 tahun) yang kualitasnya telah diakui oleh banyak orang.
Gelandang
Brasil sering mencetak pemain berbakat yang menempati posisi gelandang. Mulai dari Socrates, Carlos Dunga, Leonardo, Rivaldo, Juninho, Gilberto Silva dan Ricardo Kaka pernah menjadi gelandang andalan dari Tim Samba.
Setelah itu bermunculan nama-nama top lainnya seperti Diego Ribas, Lucas Leiva, Hernanes, Felipe Melo, Ramires dan Luiz Gustavo. Namun mereka semua nampak tidak konsisten menjaga performa terbaiknya. Hingga pada akhirnya peran mereka tergantikan dengan pemain yang lebih hebat semisal Douglas Costa, Paulinho, Willian, Casemiro, Fernandinho dan Philippe Coutinho.
Nama-nama tersebut dipercaya memperkuat Timnas Brasil saat menghadapi laga uji coba kontra Jepang, 10 November 2017 lalu. Pelatih Brasil, Adenor 'Tite' Bacchi diyakini akan lebih pusing ke depannya sebab masih banyak gelandang hebat yang belum diliriknya seperti Oscar, Bernard, Felipe Anderson dan juga Thiago Maia.
Penyerang
Di posisi ini, sudah banyak pemain Brasil yang mencapai puncak ketenaran. Sebut saja Pele, Tostao, Bebeto, Romario, Ronaldo, Ronaldinho, hingga Robinho.
Kini status tersebut tengah disandang Neymar da Silva Santos Junior. Tapi selain Neymar, siapa lagi yang pantas berada di lini serang Timnas Brasil?
Beberapa waktu lalu nama-nama seperti Adriano, Alexandre Pato, Nilmar, Luis Fabiano, Julio Baptista, Hulk dan Fred sempat dipercaya sebagai ujung tombak. Namun ketajaman mereka di depan gawang lawan kerap disepelekan oleh sejumlah orang. Hingga pada akhirnya Brasil dikritik habis-habisan karena begitu tergantung pada ketajaman Neymar di Piala Dunia 2014 lalu.
Tapi di Piala Dunia 2018 nanti, Neymar sepertinya tak akan bekerja seorang diri untuk mendobrak lini pertahanan lawan. Sebab Brasil sudah memiliki penyerang yang tidak kalah hebat yaitu Gabriel Jesus, Roberto Firmino, dan juga Garbriel Barbosa.
(bep)