Menyatukan Gelar Menjadi Impian Terbesar Taylor Berikutnya
A
A
A
BRAY - Katie "The Bray Bomber" Taylor pada tahun ini berhasil mewujudkan impiannya. Petinju asal Republik Irlandia itu sukses menyabet sabuk juara dunia tinju wanita di kelas ringan versi WBA.
Impian berikutnya yang ingin digapai oleh petinju berusia 31 tahun itu adalah menyatukan mahkota kelas ringan. Dan dia berupaya untuk membawa pulang sabuk juara dunia lainnya pada tahun depan.
Akan tetapi, sebelum menuju pertarungan unifikasi gelar, Taylor akan menjalani duel mempertahankan gelar pertama pada 14 Desember mendatang melawan petinju Amerika Serikat, Jessica "CasKILLA" McCaskill di York Hall, London, Inggris.
Sejak debut profesionalnya pada November 2016, Taylor total sudah melakoni tujuh pertarungan, yang semuanya berakhir dengan kemenangan dan empat di antaranya dengan KO/TKO.
Sementara, di tahun ini sendiri, Taylor menjalani lima pertempuran. Dan di laga terakhir di Cardiff, Wales, Taylor menasbihkan diri sebagai juara dunia kelas ringan, setelah mencetak kemenangan angka mutlak atas mantan juara dunia, Anahi Esther Sanchez.
"Ini jelas melebihi semua harapan saya dan ini merupakan tahun yang sangat menggairahkan," ungkap Taylor kepada Sky Sports.
"Saya memiliki kesempatan untuk bertarung di pentas besar, dan panggung besar sepanjang tahun, dan inilah yang sebenarnya saya impikan sebagai seorang anak kecil, bertinju di malam duel yang besar ini, berada dalam pertarungan dan pentas besar untuk gelar dunia," jelasnya.
"Ini menjadi sebuah mimpi yang mutlak. Saya ingin berada di laga besar, saya ingin menyatukan gelar dan saya ingin membuat sejarah dalam olahraga ini," katanya lagi.
"Terdapat banyak pertarungan hebat di dalam dan di sekitar divisi ringan, jadi saya menanti masa depan yang cerah," pungkasnya.
Impian berikutnya yang ingin digapai oleh petinju berusia 31 tahun itu adalah menyatukan mahkota kelas ringan. Dan dia berupaya untuk membawa pulang sabuk juara dunia lainnya pada tahun depan.
Akan tetapi, sebelum menuju pertarungan unifikasi gelar, Taylor akan menjalani duel mempertahankan gelar pertama pada 14 Desember mendatang melawan petinju Amerika Serikat, Jessica "CasKILLA" McCaskill di York Hall, London, Inggris.
Sejak debut profesionalnya pada November 2016, Taylor total sudah melakoni tujuh pertarungan, yang semuanya berakhir dengan kemenangan dan empat di antaranya dengan KO/TKO.
Sementara, di tahun ini sendiri, Taylor menjalani lima pertempuran. Dan di laga terakhir di Cardiff, Wales, Taylor menasbihkan diri sebagai juara dunia kelas ringan, setelah mencetak kemenangan angka mutlak atas mantan juara dunia, Anahi Esther Sanchez.
"Ini jelas melebihi semua harapan saya dan ini merupakan tahun yang sangat menggairahkan," ungkap Taylor kepada Sky Sports.
"Saya memiliki kesempatan untuk bertarung di pentas besar, dan panggung besar sepanjang tahun, dan inilah yang sebenarnya saya impikan sebagai seorang anak kecil, bertinju di malam duel yang besar ini, berada dalam pertarungan dan pentas besar untuk gelar dunia," jelasnya.
"Ini menjadi sebuah mimpi yang mutlak. Saya ingin berada di laga besar, saya ingin menyatukan gelar dan saya ingin membuat sejarah dalam olahraga ini," katanya lagi.
"Terdapat banyak pertarungan hebat di dalam dan di sekitar divisi ringan, jadi saya menanti masa depan yang cerah," pungkasnya.
(nug)