Selain Coutinho, Pirlo, Ronaldo Ini Kesalahan Inter Milan Jual Pemain Terbaik Dunia dengan Harga Murah
A
A
A
MILAN - Sejumlah calon pemain terbaik dunia pernah singgah di Inter Milan. Catat saja, Andrea Pirlo, Ronaldo, Roberto Carlos, hingga Denis Bergkamp. Mereka menjadi besar setelah meninggalkan klub tersebut. Langkah Philippe Coutinho ke Barcelona menjadi yang terakhir.
Coutinho dibeli Barcelona dari Liverpool dengan memecahkan rekor transfer klub senilai 160 juta euro atau sekitar Rp2,5 triliun. Ini merupakan contoh lain dari ‘kesalahan' Inter Milan yang tidak memaksimalkan kemampuan menilai bakat atau tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan pemain terbaik mereka.
Baru lima tahun yang lalu, Coutinho pergi ke Liverpool dengan harga 13 juta euro (Rp20 miliar). Biaya yang dibayarkan Barcelona untuk gelandang asal Brasil adalah 10 kali angka itu dan ini bukan pertama kalinya terjadi pada klub Italia tersebut.
Coutinho berkostum Inter selama empat setengah tahun namun menghabiskan dua musim awal bersama Vasco de Gama di Brasil sebagai pemain pinjaman. Dia bermain 47 kali untuk Inter dan menghabiskan paruh kedua musim 2011/2012 dengan Espanyol. Di klub tetangga Barcelona itu, dia bermain dalam 16 pertandingan dan mencetak lima gol, jumlah yang sama yang dia kemas di Inter.
Menurut catatan as.com, contoh lain dari penjualan Inter yang murah adalah transfer Roberto Carlos, Andrea Pirlo, Denis Bergkamp, dan Ronaldo, yang menjadi pemain unggulan setelah meninggalkan Giuseppe Meazza.
Kasus gelandang Italia, Pirlo, serupa dengan Coutinho. Setelah tiga musim -dengan dua kali kesepakatan pemain pinjaman-, Inter menjualnya ke AC Milan seharga 18 juta euro ( Rp289 miliar)- dia menjadi pemain peringkat ke-18 termahal musim panas saat itu. Dia berada di Rossoneri selama satu dekade, memenangkan dua Liga Champions selama masa jabatannya di klub rival Inter tersebut .
Sementara Roberto Carlos dan Bergkamp meninggalkan Inter pada pertengahan 90an. Carlos pindah ke Real Madrid hanya dengan 3 juta euro pada tahun 1996. Sementara penyerang Belanda tersebut berangkat ke Arsenal dengan harga 11 juta euro pada tahun 1995. Mereka berdua terbukti menjadi pemain legendaris untuk masing-masing klub dan barang murah dengan kualitas sangat tinggi.
Ronaldo juga menjadi kesalahan lain dari keputusan transfer Inter Milan. Di Inter, The Phenomenon diliputi cedera dan mengalami musim terburuknya sebagai pesepak bola. Real Madrid masuk dengan tawaran 45 juta euro setelah Inter membelinya dari Barcelona seharga 28 juta euro empat tahun sebelumnya. Menyusul sebuah opera sabun yang berlangsung sepanjang bulan Agustus, sebuah kesepakatan terjadi dan pemainnya ditandatangani.
Nilai itu terhitung standar, mengingat dua musim panas sebelumnya, Madrid menggelontorkan 60 juta euro dan 72 juta euro untuk Luis Figo dan Zinedine Zidane. Bahkan, Ronaldo bukan penandatanganan paling mahal musim panas itu, sebab Manchester United menghabiskan satu juta euro lebih banyak untuk memboyong bek Rio Ferdinand.
Coutinho dibeli Barcelona dari Liverpool dengan memecahkan rekor transfer klub senilai 160 juta euro atau sekitar Rp2,5 triliun. Ini merupakan contoh lain dari ‘kesalahan' Inter Milan yang tidak memaksimalkan kemampuan menilai bakat atau tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan pemain terbaik mereka.
Baru lima tahun yang lalu, Coutinho pergi ke Liverpool dengan harga 13 juta euro (Rp20 miliar). Biaya yang dibayarkan Barcelona untuk gelandang asal Brasil adalah 10 kali angka itu dan ini bukan pertama kalinya terjadi pada klub Italia tersebut.
Coutinho berkostum Inter selama empat setengah tahun namun menghabiskan dua musim awal bersama Vasco de Gama di Brasil sebagai pemain pinjaman. Dia bermain 47 kali untuk Inter dan menghabiskan paruh kedua musim 2011/2012 dengan Espanyol. Di klub tetangga Barcelona itu, dia bermain dalam 16 pertandingan dan mencetak lima gol, jumlah yang sama yang dia kemas di Inter.
Menurut catatan as.com, contoh lain dari penjualan Inter yang murah adalah transfer Roberto Carlos, Andrea Pirlo, Denis Bergkamp, dan Ronaldo, yang menjadi pemain unggulan setelah meninggalkan Giuseppe Meazza.
Kasus gelandang Italia, Pirlo, serupa dengan Coutinho. Setelah tiga musim -dengan dua kali kesepakatan pemain pinjaman-, Inter menjualnya ke AC Milan seharga 18 juta euro ( Rp289 miliar)- dia menjadi pemain peringkat ke-18 termahal musim panas saat itu. Dia berada di Rossoneri selama satu dekade, memenangkan dua Liga Champions selama masa jabatannya di klub rival Inter tersebut .
Sementara Roberto Carlos dan Bergkamp meninggalkan Inter pada pertengahan 90an. Carlos pindah ke Real Madrid hanya dengan 3 juta euro pada tahun 1996. Sementara penyerang Belanda tersebut berangkat ke Arsenal dengan harga 11 juta euro pada tahun 1995. Mereka berdua terbukti menjadi pemain legendaris untuk masing-masing klub dan barang murah dengan kualitas sangat tinggi.
Ronaldo juga menjadi kesalahan lain dari keputusan transfer Inter Milan. Di Inter, The Phenomenon diliputi cedera dan mengalami musim terburuknya sebagai pesepak bola. Real Madrid masuk dengan tawaran 45 juta euro setelah Inter membelinya dari Barcelona seharga 28 juta euro empat tahun sebelumnya. Menyusul sebuah opera sabun yang berlangsung sepanjang bulan Agustus, sebuah kesepakatan terjadi dan pemainnya ditandatangani.
Nilai itu terhitung standar, mengingat dua musim panas sebelumnya, Madrid menggelontorkan 60 juta euro dan 72 juta euro untuk Luis Figo dan Zinedine Zidane. Bahkan, Ronaldo bukan penandatanganan paling mahal musim panas itu, sebab Manchester United menghabiskan satu juta euro lebih banyak untuk memboyong bek Rio Ferdinand.
(sha)