Fernando Alonso, Ingin Menjadi Legenda

Kamis, 08 Februari 2018 - 10:58 WIB
Fernando Alonso, Ingin Menjadi Legenda
Fernando Alonso, Ingin Menjadi Legenda
A A A
USIA tua tidak menghalangi pembalap Fernando Alonso jadi orang yang paling sibuk di lintasan balap. Tahun ini dia menjalani dua ajang balap internasional sekaligus. Apa yang membuatnya termotivasi melakukan hal tersebut?

Tahukah Anda beratnya jadi pembalap Formula 1? Untuk gambaran saja, setiap kali balapan, pembalap Formula 1 kehilangan berat badan hingga 4 kilogram usai balapan. Kondisi ini terjadi karena mobil balap Formula 1 bukanlah mobil yang nyaman untuk dikendarai. Mobil F1 butuh waktu dua detik untuk melakukan pengereman dari kecepatan 200km/jam sampai berhenti sempurna. Alhasil, pengemudi akan merasakan tekanan yang cukup besar, khususnya di bagian leher dan pundak.

Saat pengereman dilakukan, temperatur piringan rem mobil bisa mencapai lebih dari 1.000 derajat celsius. Temperatur di dalam knalpot mobil balap F1 mencapai 950 derajat celsius. Sementara, suhu rata-rata dalam kokpit selama balapan adalah 55 derajat celsius. Itu sebabnya, berat pembalap bisa menyusut hingga 4 kilogram lebih dalam satu balapan.

Dalam satu musim, Formula 1 menggelar 21 kali balapan. Tidak heran jika pembalap Formula 1 banyak yang mengolah fisik mereka agar tetap prima menjalani lomba. Bayangkan jika balapan yang diarungi lebih banyak lagi.

Inilah yang terjadi pada pembalap asal Spanyol, Fernando Alonso. Pembalap yang pernah menjadi juara dunia Formula 1 pada 2005 dan 2006 ini bakal lebih sibuk dibanding pembalap Formula 1 lainnya. Total ada 25 balapan yang harus dia jalani. Bonus 4 balapan lainnya, bukan balapan biasa, yakni lomba balap ketahanan mobil atau World Endurance Championship (WEC).

Sesuai namanya lomba ini bakal lebih sadis ketimbang Formula 1. Pembalap mobil harus memacu mobil selama enam jam. Pada usianya yang sudah mencapai 36 tahun, Fernando Alonso sudah tidak muda lagi di lintasan balap. Di Formula 1 dia jadi pembalap kedua tertua setelah pembalap asal Finlandia, Kimi Raikkonen, yang sudah berumur 38 tahun. Tidak heran jika banyak orang yang geleng-geleng kepala ketika Fernando Alonso ambil bagian di dua ajang balap mobil.

"Saya seorang pembalap mobil. Saya akan melakukan balap mobil di mana saja jika memang bisa," ujar pria kelahiran Oviedo, Spanyol tersebut.

Sebenarnya mengikuti dua ajang balapan mobil yang berbeda dalam satu musim pernah dilakukan Fernando Alonso pada 2017. Waktu itu semua orang terkejut ketika Fernando Alonso justru absen di ajang Formula 1 Seri Monako. Ternyata pada waktu yang berdekatan, Fernando Alonso justru ikut ambil bagian di balap Indy 500 di Amerika Serikat.

"Saya datang ke Indy 500 waktu itu bukan untuk bersenang-senang. Saya datang ke sana untuk balapan. Yang paling penting keterlibatan saya di Indy 500 akan jadi pengalaman berarti buat saya. Pengalaman yang akan terus saya kenang dalam hidup saya," ujar Fernando Alonso.

Bedanya keterlibatan Fernando Alonso di Indy 500 hanya berlangsung satu kali. Setelahnya dia pembalap kelahiran 29 Juli 1981 tersebut kembali fokus membela McLaren Honda di ajang Formula 1. Tahun ini keterlibatannya di dua ajang balap mobil berbeda lebih padat lagi. Total ada 25 balapan yang harus dia kerjakan. Sebanyak 21 balapan di Formula 1 dan 4 di balapan di WEC.

Terbaru jumlah tersebut bakal bertambah satu lagi karena Fuji Speedway di Jepang mengajukan ke FIA agar jadwal balapan WEC mereka diubah yang semula 21 Oktober menjadi 14 Oktober. Diketahui, pada 21 Oktober Fernando Alonso sudah berjanji mendahulukan Formula 1 yang digelar di Amerika Serikat ketimbang membalap di WEC. Dan apabila perubahan jadwal tersebut disetujui, maka Fernando Alonso bakal menjalani bulan paling berat dalam balapan dunia.

Pada 7 Oktober dia balapan di Suzuka, Jepang kemudian 14 Oktober di Fuji Speedway, Jepang dan 21 Oktober terbang ke Amerika Serikat untuk balapan Formula 1 lagi. Setelah selesai di Formula 1 dan WEC 2018, Fernando Alonso justru akan kembali lagi ke Indy 500 pada tahun depan. Tujuannya jelas menjadi legendaris karena berhasil menjadi orang kedua di dunia setelah pembalap Inggris, Graham Hill, yang bisa menggabungkan tiga gelar balap mobil, Formula 1, WEC, dan Indy 500.

"Saat ini sulit untuk meraih tujuh kemenangan di Formula 1 seperti Michael Schumacher dan Jual Manuel Fangio. Satu-satunya warisan yang bisa saya lakukan saat ini adalah meraih tiga gelar juara di balapan yang berbeda," ujar Fernando Alonso.

Keinginan ini tentu membutuhkan pengorbanan dan konsentrasi yang besar. Sebab ketiganya merupakan balap mobil dengan karakter yang berbeda. Selain itu, fisik juga perlu mendapatkan perlakuan istimewa. Padatnya jadwal balapan otomatis membuat persiapan fisik Fernando Alonso jadi lebih berat. Ini merupakan konsekuensi dari komitmen yang dicanangkan pembalap yang pernah membela Ferrari tersebut.

Edoardo Bendinelli, pelatih fisik Fernando Alonso, mengatakan tiada hari bagi Fernando Alonso untuk berlatih fisik. Dia mengatakan saat ini Fernando Alonso tidak hanya berlatih aerobik, juga berlatih angkat beban dan daya tahan tubuh. Saking kerasnya, ada perubahan fisik yang mudah terlihat. Ukuran leher Fernando Alonso sekarang lebih besar ketimbang dulu. Sekarang ukuran lehernya mencapai 45 sentimeter. "Sudah lebih besar 10 sentimeter dari yang dulu. Dia seperti petinju kelas menengah sekarang," kata Edoardo Bendinelli.

Persiapan yang matang ini membuat Fernando Alonso optimistis menatap peluang meraih juara di tiga balap mobil berbeda. Di Formula 1 dia kembali bereuni dengan mesin Renault yang pernah menjadikannya juara dunia Formula 1. Di WEC dia bergabung dengan tim Toyota yang mempunyai potensi luar biasa di balap ketahanan mobil. Di Indy 500 dia sudah memiliki pengalaman yang tentunya akan jadi bekal yang baik buat dia untuk bersaing di ajang tersebut. Semoga saja cita-cita Fernando Alonso meninggalkan warisan yang fantastis terlaksana.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7290 seconds (0.1#10.140)