Jelang Duel, Wilder-Ortiz Terlibat Perang Urat Syaraf
A
A
A
NEW YORK - Petinju kelas berat WBC Deontay "The Bronze Bomber" Wilder menebar perang urat syaraf kepada sang calon lawan, Luis "King Kong" Ortiz. Wilder mengatakan dalam duel yang akan digelar pada 3 Maret 2018 di Barclays Center Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Ortiz akan ke luar dari ring sambil tertunduk malu.
"Luis Ortiz, Anda akan jatuh. Saya akan mengalahkan kamu dan saya akan jadikan contoh kepada semua orang bahwa kekalahan itu menyakitkan," ujar Wilder dilansir Boxing Scane. "Orang bilang kamu punya skill, orang bilang kamu punya kemauan, mereka bilang kamu King Kong, juga Boogeyman, tapi Bronze Bomber akan mengalahkanmu. Saya akan pukul pantatmu," kata Wilder sambil tertawa meledek.
Ledekan Wilder langsung ditanggapi Ortiz. "Dia (Wilder) berbicara terlalu banyak, dia harus membuktikannya di atas ring. Wilder bilang akan membunuh 'King Kong', saya ingin melihat omongan itu," kata pemilik rekor 28 kali naik ring, 24 menang KO, dan belum pernah kalah ini.
"Saya adalah seorang petarung yang tangguh dan dengan banyak pengalaman. Saya telah bertempur sejak saya berusia 10 tahun. Tidak ada rasa takut bagi saya menghadapi orang yang banyak bicara," kata Ortiz.
Sementara itu, manajer Luis Ortiz, Jay Jimenez mengungkapkan, pada Selasa (20/2/2018), Ortiz telah diuji tujuh kali untuk obat peningkat performa selama lima minggu terakhir oleh Voluntary Anti-Doping Association dan New York State Athletic Commission.
Ortiz banyak menjalani tes karena pertarungan kelas beratnya melawan Deontay Wilder sudah dekat. Selain itu, tes untuk mencegah kejadian nahas pada 4 November lalu, saat Ortiz diduga menggunakan PED. "Luis telah melakukan tujuh tes dalam sebulan dan seminggu. Tujuh tes darah dan urine dari VADA dan Komisi New York," tutur Jimanez.
Seharusnya duel Wilder versus Ortiz digelar pada musim gugur lalu. Namun, Ortiz yang berusia 38 tahun terbukti positif karena dua diuretik yang dia dan timnya klaim berasal dari resep obat untuk tekanan darah tinggi. Kegagalan orang selatan Kuba untuk mengungkapkan bahwa dia minum obat itu sebelum dia diuji melanggar peraturan VADA. VADA mengelola tes PED untuk WBC sebagai bagian dari "Program Tinju Bersih" dari sanksi tersebut.
WBC tidak akan memberi sanksi kepada Wilder-Ortiz begitu Ortiz dinyatakan positif. Wilder yang berusia 32 tahun dari Tuscaloosa, Alabama, Amerika Serikat, akhirnya memilih Bermane Stiverne sebagai penantang wajib pada 4 November lalu. Dalam duel itu, Wilder berhasil mengalahkan Stiverne.
"Luis Ortiz, Anda akan jatuh. Saya akan mengalahkan kamu dan saya akan jadikan contoh kepada semua orang bahwa kekalahan itu menyakitkan," ujar Wilder dilansir Boxing Scane. "Orang bilang kamu punya skill, orang bilang kamu punya kemauan, mereka bilang kamu King Kong, juga Boogeyman, tapi Bronze Bomber akan mengalahkanmu. Saya akan pukul pantatmu," kata Wilder sambil tertawa meledek.
Ledekan Wilder langsung ditanggapi Ortiz. "Dia (Wilder) berbicara terlalu banyak, dia harus membuktikannya di atas ring. Wilder bilang akan membunuh 'King Kong', saya ingin melihat omongan itu," kata pemilik rekor 28 kali naik ring, 24 menang KO, dan belum pernah kalah ini.
"Saya adalah seorang petarung yang tangguh dan dengan banyak pengalaman. Saya telah bertempur sejak saya berusia 10 tahun. Tidak ada rasa takut bagi saya menghadapi orang yang banyak bicara," kata Ortiz.
Sementara itu, manajer Luis Ortiz, Jay Jimenez mengungkapkan, pada Selasa (20/2/2018), Ortiz telah diuji tujuh kali untuk obat peningkat performa selama lima minggu terakhir oleh Voluntary Anti-Doping Association dan New York State Athletic Commission.
Ortiz banyak menjalani tes karena pertarungan kelas beratnya melawan Deontay Wilder sudah dekat. Selain itu, tes untuk mencegah kejadian nahas pada 4 November lalu, saat Ortiz diduga menggunakan PED. "Luis telah melakukan tujuh tes dalam sebulan dan seminggu. Tujuh tes darah dan urine dari VADA dan Komisi New York," tutur Jimanez.
Seharusnya duel Wilder versus Ortiz digelar pada musim gugur lalu. Namun, Ortiz yang berusia 38 tahun terbukti positif karena dua diuretik yang dia dan timnya klaim berasal dari resep obat untuk tekanan darah tinggi. Kegagalan orang selatan Kuba untuk mengungkapkan bahwa dia minum obat itu sebelum dia diuji melanggar peraturan VADA. VADA mengelola tes PED untuk WBC sebagai bagian dari "Program Tinju Bersih" dari sanksi tersebut.
WBC tidak akan memberi sanksi kepada Wilder-Ortiz begitu Ortiz dinyatakan positif. Wilder yang berusia 32 tahun dari Tuscaloosa, Alabama, Amerika Serikat, akhirnya memilih Bermane Stiverne sebagai penantang wajib pada 4 November lalu. Dalam duel itu, Wilder berhasil mengalahkan Stiverne.
(amm)