Roma Harus Belajar dari Juventus!
A
A
A
ROMA - AS Roma layak mencontoh Juventus jika ingin lolos ke babak 8 besar Liga Champions 2017/2018. Roma butuh ketenangan, kecerdikan, keseimbangan, dan memanfaatkan pengalaman untuk membalas ketertinggalan melawan Shakhtar Donetsk.
Roma kalah 1-2 saat dijamu Shakhtar pada leg pertama babak 16 besar di Stadion Metalist, 22 Februari lalu. Sempat unggul melalui Cengiz Under menit ke-41, namun Giallorossi akhirnya menyerah lewat gol balasan Facundo Ferreyra (52) dan Fred (71). Leg kedua digelar di Stadio Olimpico, Roma, Selasa (13/3/2018) atau Rabu dini hari WIB.
"Kami membutuhkan fans kami, karena mereka penting. Kami akan memanfaatkan tiga hari berikutnya untuk menyiapkan diri dan mencapai tujuan kami ke perempat final Liga Champions. Kami pantas lolos," kata Manolas kepada Mediaset Premium, seperti dilansir football-italia.net.
"Kami membutuhkan ketenangan, kecerdasan, pengalaman, dan keseimbangan untuk mewujudkan itu. Kita bisa lihat Juventus melawan Tottenham, semua elemen itu dibutuhkan. Jika tidak, Anda tidak akan lolos."
Juventus ditahan 2-2 di kandang pada leg pertama dan sempat tertinggal 0-1 lewat gol Heung-Min Son di Wembley, namun Gonzalo Higuain dan Paulo Dybala sukses membalikkan keadaan.
Roma punya modal positif melawan Shakhtar. Kemenangan 3-0 atas Torino dalam lanjutan Serie A 2017/2018 di Stadio Olimpico, Jumat (9/3/2018) atau Sabtu (10/3/2018) dini hari WIB, membut posisi pasukan Eusebio Di Francesco mantap di peringkat 3 dengan 56 poin, unggul 4 angka dari tim sekota Lazio yang ada di peringkat 4.
Manolas membuka gol kemenangan pada menit ke-56. Dua gol tambahan dicetak Daniele De Rossi (73) da Lorenzo Pellegrini (90). "Saya senang bisa mencetak gol, tapi lebih bahagia dengan kemenangan. Kami adalah Roma dan harus selalu melangkah ke lapangan dengan mental juara, karena jika tidak, maka Anda tidak akan menang," ujar Manolas.
"Babak pertama kami tampil buruk, namun gol tersebut melepaskan tekanan kami dan setelah itu kami bermain bagus," imbuh bek kelahiran Naxos, Yunani, 14 Juni 1991, itu.
Roma kalah 1-2 saat dijamu Shakhtar pada leg pertama babak 16 besar di Stadion Metalist, 22 Februari lalu. Sempat unggul melalui Cengiz Under menit ke-41, namun Giallorossi akhirnya menyerah lewat gol balasan Facundo Ferreyra (52) dan Fred (71). Leg kedua digelar di Stadio Olimpico, Roma, Selasa (13/3/2018) atau Rabu dini hari WIB.
"Kami membutuhkan fans kami, karena mereka penting. Kami akan memanfaatkan tiga hari berikutnya untuk menyiapkan diri dan mencapai tujuan kami ke perempat final Liga Champions. Kami pantas lolos," kata Manolas kepada Mediaset Premium, seperti dilansir football-italia.net.
"Kami membutuhkan ketenangan, kecerdasan, pengalaman, dan keseimbangan untuk mewujudkan itu. Kita bisa lihat Juventus melawan Tottenham, semua elemen itu dibutuhkan. Jika tidak, Anda tidak akan lolos."
Juventus ditahan 2-2 di kandang pada leg pertama dan sempat tertinggal 0-1 lewat gol Heung-Min Son di Wembley, namun Gonzalo Higuain dan Paulo Dybala sukses membalikkan keadaan.
Roma punya modal positif melawan Shakhtar. Kemenangan 3-0 atas Torino dalam lanjutan Serie A 2017/2018 di Stadio Olimpico, Jumat (9/3/2018) atau Sabtu (10/3/2018) dini hari WIB, membut posisi pasukan Eusebio Di Francesco mantap di peringkat 3 dengan 56 poin, unggul 4 angka dari tim sekota Lazio yang ada di peringkat 4.
Manolas membuka gol kemenangan pada menit ke-56. Dua gol tambahan dicetak Daniele De Rossi (73) da Lorenzo Pellegrini (90). "Saya senang bisa mencetak gol, tapi lebih bahagia dengan kemenangan. Kami adalah Roma dan harus selalu melangkah ke lapangan dengan mental juara, karena jika tidak, maka Anda tidak akan menang," ujar Manolas.
"Babak pertama kami tampil buruk, namun gol tersebut melepaskan tekanan kami dan setelah itu kami bermain bagus," imbuh bek kelahiran Naxos, Yunani, 14 Juni 1991, itu.
(sha)