Daniel Ricciardo Membidik Gelar Juara Dunia
A
A
A
PEMBALAP Formula 1 asal Australia, Daniel Ricciardo, tak ingin sekadar jadi pengamat di ajang Formula 1 yang akan dimulai pada pekan ini di Melbourne, Australia. Berbekal mental juara yang dimiliki sejak kecil, dia bersiap menjadi yang terbaik pada tahun ini. Seperti apa kesiapannya?
Apa yang membuat pembalap Formula 1 pusing tujuh keliling? Jika hal itu ditanyakan kepada pembalap Australia, Daniel Ricciardo, maka jawabannya mudah. "Berada di belakang mobil yang sama selama 70 putaran tanpa sekali pun mencoba melewatinya," ujar Daniel Ricciardo.
Bagi pembalap asal Perth, Australia, terus-terusan berada di belakang mobil bukanlah hal yang membahagiakan buatnya. Dia akan selalu mencoba untuk melewati mobil yang ada di hadapannya. Sekali pun tidak memungkinkan, dia akan tetap mencoba. Karenanya, tidak heran jika pada akhir musim Formula 1 2017-2018 lalu, pembalap Red Bull Racing itu dinobatkan sebagai raja salip di Formula 1.
Gelar itu bukan tanpa catatan pendukung yang resmi. Pirelli sebagai penyuplai ban Formula 1 mencatat selama musim Formula 1 2017-2018 tercatat ada 435 gerakan menyalip yang dilakukan pembalap Formula 1. Dari semua gerakan menyalip tersebut, Daniel Ricciardo merupakan pembalap yang paling sering menyalip. Sebanyak 21,8 persen gerakan menyalip dilakukan oleh pembalap kelahiran 1 Juli 1989 itu. Pernah malah dalam satu seri, tepatnya di Azerbaijan Grand Prix, Daniel Ricciardo melakukan 13 kali gerakan menyalip. Di seri itu juga Daniel Ricciardo menjadi juara satu.
Tidak hanya Pirelli yang menasbihkan Daniel Ricciardo sebagai tukang salip paling wahid di Formula 1. Situs resmi Formula 1, yakni Formula1.com, malah mengabadikan gerakan Daniel Ricciardo yang menyalip 3 orang pembalap Nico Hulkenberg, Lance Stroll, dan Felippe Massa di Azerbaijan Grand Prix sebagai gerakan menyalip paling keren pada musim Formula 1 2017-2018. Hebatnya lagi dari 10 gerakan menyalip paling keren, nama Daniel Ricciardo disebut sebanyak 4 kali dalam daftar tersebut.
Namun, Daniel Ricciardo tidak mau puas sebagai jagonya tukang salip. Tahun ini dia mencoba menjadi juara sesungguhnya. Dia sangat optimistis mampu membuat semua orang tidak lagi terfokus pada Lewis Hamilton (Mercedes-AMG) dan Sebastian Vettel (Ferrari) saja. "Saya ingin mencoba berjuang untuk mendapatkan gelar juara. Bagi saya, menginginkan gelar juara itu satu hal, yang paling penting adalah terlibat dalam pertempuran untuk mendapatkan gelar," tegasnya.
Bagi Daniel Ricciardo, Formula 1 musim 2017-2018 terlalu fokus pada Ferrari dan Mercedes. Apalagi juara 1 hingga 4 diisi oleh dua pembalap dari dua tim tersebut. Daniel Ricciardo mengakhiri musim tersebut di posisi kelima dengan raihan angka 200 poin. "Jika saat itu saya mendapatkan paket yang lengkap, saya yakin bisa mengubah peta pemenang," ucapnya.
Daniel Ricciardo memang datang ke Red Bull Racing pada saat yang tidak tepat. Pada 2014 Red Bull Racing justru tengah berada dalam kondisi menurun setelah Sebastian Vettel berkali-kali menjadi juara dunia. Pada saat yang sama Mercedes-AMG memulai dominasi mereka. Harusnya Daniel Ricciardo mendapatkan mentor yang kuat sekelas Sebastian Vettel. Namun, perkenalan Daniel Ricciardo dengan Sebastian Vettel hanya berlangsung setahun karena pada 2015 pembalap Jerman tersebut hengkang ke Ferrari pada 2015.
Perubahan ini membuat Daniel Ricciardo langsung ditempatkan ke posisi pembalap utama. Apalagi dia langsung menjadi mentor bagi pembalap muda Daniil Kvyat. Setelah Daniil Kvyat, Daniel Ricciardo kembali dijadikan mentor bagi pembalap muda lainnya, Max Verstappen. Tantangan ini tidak membuat Daniel Ricciardo patah arang. Dia menjawab tantangan tersebut dengan komitmen tinggi.
Hanya saja selama tiga musim belakangan ini, Red Bull Racing memang belum mampu memberikan paket yang tepat agar Daniel Ricciardo mampu bersaing meraih gelar juara dunia. Tahun ini tim principal Red Bull Racing, Christian Horner, justru berjanji akan memberikan paket yang istimewa buat Daniel Ricciardo.
Seiring musim berganti, Red Bull Racing memang melihat Daniel Ricciardo memiliki potensi yang kuat untuk disejajarkan dengan Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel. "Tahun ini kami akan memberikan mobil yang bisa merealisasikan potensi yang dia miliki," ujar Christian Horner.
Nyatanya paket yang diberikan oleh Red Bull Racing memang sudah cukup memenuhi ekspektasi tinggi Daniel Ricciardo. Dalam beberapa tes pramusim yang dihelat di Barcelona dan Abu Dhabi, pembalap murah senyum ini menempatkan dirinya menjadi pembalap yang finis di jajaran lima besar. Selain menjalani beberapa tes pramusim dengan putaran lebih dari 100, Ricciardo juga pernah mencatatkan waktu putaran yang lebih baik daripada pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, dan pembalap Ferrari, Sebastian Vettel.
Menurut Daniel Ricciardo, mobil yang sudah dalam kondisi prima memberikannya semangat yang lebih besar untuk meningkatkan upayanya bersaing dengan jawara balapan F1. Dia juga menginginkan hasil yang impresif F1 di Australia karena dia ingin menunjukkan bahwa kemampuannya masih apik jika didukung mesin mobil yang lebih mumpuni.
"Semua kemungkinan dan peluang jadi makin terbuka karena saya dalam kondisi yang jauh lebih baik pada musim ini. Dukungan tim teknis dan mesin mobil yang kian sempurna membuat saya lebih yakin persaingan bisa ikut dalam persaingan yang ketat. Saya ingin menang di Australia di depan publik saya," kata Daniel Ricciardo.
Soal masih adanya kekurangan, pembalap berusia 30 tahun itu tidak merasa terpengaruh. "Saya sudah mendapatkan mesin mobil yang baik. Tim teknis juga telah bekerja dengan baik untuk hasil yang lebih baik juga. Kekurangan yang ada sedang dievaluasi, tapi tidak terlalu mengganggu kesiapan saya beraksi di Australia," pungkasnya.
Minggu ini Melbourne Australia adalah sirkuit yang sangat spesial buat Daniel Ricciardo. Pada Formula 1 musim 2012 untuk pertama kalinya mendapatkan nilai pertama di ajang Formula 1 di Melbourne Australia. "Waktu itu nilai yang saya raih hanya 2 poin karena saya finis di posisi 9. Saya benar-benar bahagia karena berhasil mendapatkannya," kenang Daniel Ricciardo.
Kini Daniel Ricciardo bisa memulai Formula 1 musim 2018-2019 dengan tantangan yang lebih besar lagi dari sekadar meraih poin, yakni menjadi juara dunia.
Apa yang membuat pembalap Formula 1 pusing tujuh keliling? Jika hal itu ditanyakan kepada pembalap Australia, Daniel Ricciardo, maka jawabannya mudah. "Berada di belakang mobil yang sama selama 70 putaran tanpa sekali pun mencoba melewatinya," ujar Daniel Ricciardo.
Bagi pembalap asal Perth, Australia, terus-terusan berada di belakang mobil bukanlah hal yang membahagiakan buatnya. Dia akan selalu mencoba untuk melewati mobil yang ada di hadapannya. Sekali pun tidak memungkinkan, dia akan tetap mencoba. Karenanya, tidak heran jika pada akhir musim Formula 1 2017-2018 lalu, pembalap Red Bull Racing itu dinobatkan sebagai raja salip di Formula 1.
Gelar itu bukan tanpa catatan pendukung yang resmi. Pirelli sebagai penyuplai ban Formula 1 mencatat selama musim Formula 1 2017-2018 tercatat ada 435 gerakan menyalip yang dilakukan pembalap Formula 1. Dari semua gerakan menyalip tersebut, Daniel Ricciardo merupakan pembalap yang paling sering menyalip. Sebanyak 21,8 persen gerakan menyalip dilakukan oleh pembalap kelahiran 1 Juli 1989 itu. Pernah malah dalam satu seri, tepatnya di Azerbaijan Grand Prix, Daniel Ricciardo melakukan 13 kali gerakan menyalip. Di seri itu juga Daniel Ricciardo menjadi juara satu.
Tidak hanya Pirelli yang menasbihkan Daniel Ricciardo sebagai tukang salip paling wahid di Formula 1. Situs resmi Formula 1, yakni Formula1.com, malah mengabadikan gerakan Daniel Ricciardo yang menyalip 3 orang pembalap Nico Hulkenberg, Lance Stroll, dan Felippe Massa di Azerbaijan Grand Prix sebagai gerakan menyalip paling keren pada musim Formula 1 2017-2018. Hebatnya lagi dari 10 gerakan menyalip paling keren, nama Daniel Ricciardo disebut sebanyak 4 kali dalam daftar tersebut.
Namun, Daniel Ricciardo tidak mau puas sebagai jagonya tukang salip. Tahun ini dia mencoba menjadi juara sesungguhnya. Dia sangat optimistis mampu membuat semua orang tidak lagi terfokus pada Lewis Hamilton (Mercedes-AMG) dan Sebastian Vettel (Ferrari) saja. "Saya ingin mencoba berjuang untuk mendapatkan gelar juara. Bagi saya, menginginkan gelar juara itu satu hal, yang paling penting adalah terlibat dalam pertempuran untuk mendapatkan gelar," tegasnya.
Bagi Daniel Ricciardo, Formula 1 musim 2017-2018 terlalu fokus pada Ferrari dan Mercedes. Apalagi juara 1 hingga 4 diisi oleh dua pembalap dari dua tim tersebut. Daniel Ricciardo mengakhiri musim tersebut di posisi kelima dengan raihan angka 200 poin. "Jika saat itu saya mendapatkan paket yang lengkap, saya yakin bisa mengubah peta pemenang," ucapnya.
Daniel Ricciardo memang datang ke Red Bull Racing pada saat yang tidak tepat. Pada 2014 Red Bull Racing justru tengah berada dalam kondisi menurun setelah Sebastian Vettel berkali-kali menjadi juara dunia. Pada saat yang sama Mercedes-AMG memulai dominasi mereka. Harusnya Daniel Ricciardo mendapatkan mentor yang kuat sekelas Sebastian Vettel. Namun, perkenalan Daniel Ricciardo dengan Sebastian Vettel hanya berlangsung setahun karena pada 2015 pembalap Jerman tersebut hengkang ke Ferrari pada 2015.
Perubahan ini membuat Daniel Ricciardo langsung ditempatkan ke posisi pembalap utama. Apalagi dia langsung menjadi mentor bagi pembalap muda Daniil Kvyat. Setelah Daniil Kvyat, Daniel Ricciardo kembali dijadikan mentor bagi pembalap muda lainnya, Max Verstappen. Tantangan ini tidak membuat Daniel Ricciardo patah arang. Dia menjawab tantangan tersebut dengan komitmen tinggi.
Hanya saja selama tiga musim belakangan ini, Red Bull Racing memang belum mampu memberikan paket yang tepat agar Daniel Ricciardo mampu bersaing meraih gelar juara dunia. Tahun ini tim principal Red Bull Racing, Christian Horner, justru berjanji akan memberikan paket yang istimewa buat Daniel Ricciardo.
Seiring musim berganti, Red Bull Racing memang melihat Daniel Ricciardo memiliki potensi yang kuat untuk disejajarkan dengan Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel. "Tahun ini kami akan memberikan mobil yang bisa merealisasikan potensi yang dia miliki," ujar Christian Horner.
Nyatanya paket yang diberikan oleh Red Bull Racing memang sudah cukup memenuhi ekspektasi tinggi Daniel Ricciardo. Dalam beberapa tes pramusim yang dihelat di Barcelona dan Abu Dhabi, pembalap murah senyum ini menempatkan dirinya menjadi pembalap yang finis di jajaran lima besar. Selain menjalani beberapa tes pramusim dengan putaran lebih dari 100, Ricciardo juga pernah mencatatkan waktu putaran yang lebih baik daripada pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, dan pembalap Ferrari, Sebastian Vettel.
Menurut Daniel Ricciardo, mobil yang sudah dalam kondisi prima memberikannya semangat yang lebih besar untuk meningkatkan upayanya bersaing dengan jawara balapan F1. Dia juga menginginkan hasil yang impresif F1 di Australia karena dia ingin menunjukkan bahwa kemampuannya masih apik jika didukung mesin mobil yang lebih mumpuni.
"Semua kemungkinan dan peluang jadi makin terbuka karena saya dalam kondisi yang jauh lebih baik pada musim ini. Dukungan tim teknis dan mesin mobil yang kian sempurna membuat saya lebih yakin persaingan bisa ikut dalam persaingan yang ketat. Saya ingin menang di Australia di depan publik saya," kata Daniel Ricciardo.
Soal masih adanya kekurangan, pembalap berusia 30 tahun itu tidak merasa terpengaruh. "Saya sudah mendapatkan mesin mobil yang baik. Tim teknis juga telah bekerja dengan baik untuk hasil yang lebih baik juga. Kekurangan yang ada sedang dievaluasi, tapi tidak terlalu mengganggu kesiapan saya beraksi di Australia," pungkasnya.
Minggu ini Melbourne Australia adalah sirkuit yang sangat spesial buat Daniel Ricciardo. Pada Formula 1 musim 2012 untuk pertama kalinya mendapatkan nilai pertama di ajang Formula 1 di Melbourne Australia. "Waktu itu nilai yang saya raih hanya 2 poin karena saya finis di posisi 9. Saya benar-benar bahagia karena berhasil mendapatkannya," kenang Daniel Ricciardo.
Kini Daniel Ricciardo bisa memulai Formula 1 musim 2018-2019 dengan tantangan yang lebih besar lagi dari sekadar meraih poin, yakni menjadi juara dunia.
(amm)