Sah, Aceh - Sumut Jadi Tuan Rumah PON 2024
A
A
A
JAKARTA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menetapkan provinsi Aceh dan Sumatra Utara (Sumut) sebagai tuan rumah bersama Pekan Olahraga Nasional (PON) ke 21 pada 2024 mendatang. Kepastian itu usai mendapatkan suara terbanyak dari hasil voting Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) KONI Pusat di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Aceh - Sumut berhasil meraih hasil terbanyak dengan 24 suara. Torehan itu mengungguli dua pesaingnya yaitu Bali - Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memperoleh delapan suara dan Kalimantan Selatan dengan dua suara dari 34 suara yang di perebutkan. Bagi Sumut, kemenangan ini menjadi untuk kedua kalinya menjadi tuan rumah PON sejak terakhir pada 1953.
Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung mengaku sangat senang mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah PON bersama Aceh. Apalagi, ini merupakan kali pertama tuan rumah PON digelar di dua Provinsi berbeda. Meski begitu, dia menyatakan akan membagi rata masing-masing 28 cabang olahraga dari 56 cabor yang akan di pertandingan nanti.
"Kami berterima kasih kepada seluruh provinsi yang telah mempercayai Aceh-Sumut diberi kesempatan menjadi tuan rumah pon 2024. Kami akan mempersipakn sebaik-baiknya. Kami juga telah menyiapkan tanah 100 hektar untuk membangun komplek olahraga, bangun lapangan sepak bola, dan sarana lainnya. Kita sudah membicarakan untuk membagi beberapa cabor yang di pertandingkan," ungkap Nuhajizah.
Sedangkan itu, Ketua Umum KONI Provinsi Aceh Muzakir Manaf mengaku bersyukur daerahnya ditetapkan sebagai tuan rumah PON 2024. Meski masih 5-6 tahun ke depan, dia sudah memiliki rencana dengan menyiapkan lahan 2500 hektar di Aceh Besar untuk membangun perkampungan atlet, sport center, kampus, dan sarana pendukung lainnya. Bukan hanya itu, dia juga akan mendapatkan 28 cabor dengan sesuai prestasi terbaik di daerah masing-masing.
"Untuk angaran, persiapaan untuk kedua daerah di perkiranan sekitar Rp 3 triliun. Selain cabor - cabor unggulan, Kita (Aceh) mendapatkan kesempatan menggelar opening ceremony. Untuk penutupan akan berlangsung di Medan," ungkap Muzakir.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum IV KONI Inugroho berharap Aceh-Sumut bisa langsung mempersiapkan diri untuk bisa memberikan pelayanan terbaik sebagai tuan rumah. Jika tidak, Bali - NTB dan Kalsel siap menggantikannya.
"Menetapkan Aceh bersama Sumut sebagai tuan rumah PON 2024. Bali bersama NTB menjadi cadangan pertama. Sedangkan Kalsel jadi cadangan kedua. Aceh bersama Sumut harus segera melakukan persiapan sedini mungkin dan berkoordinasi dengan segala pihak terkait. Keputusan mulai berlaku sejak 24 April,," kata Inugroho usai memimpin Musornaslub.
Aceh - Sumut berhasil meraih hasil terbanyak dengan 24 suara. Torehan itu mengungguli dua pesaingnya yaitu Bali - Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memperoleh delapan suara dan Kalimantan Selatan dengan dua suara dari 34 suara yang di perebutkan. Bagi Sumut, kemenangan ini menjadi untuk kedua kalinya menjadi tuan rumah PON sejak terakhir pada 1953.
Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung mengaku sangat senang mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah PON bersama Aceh. Apalagi, ini merupakan kali pertama tuan rumah PON digelar di dua Provinsi berbeda. Meski begitu, dia menyatakan akan membagi rata masing-masing 28 cabang olahraga dari 56 cabor yang akan di pertandingan nanti.
"Kami berterima kasih kepada seluruh provinsi yang telah mempercayai Aceh-Sumut diberi kesempatan menjadi tuan rumah pon 2024. Kami akan mempersipakn sebaik-baiknya. Kami juga telah menyiapkan tanah 100 hektar untuk membangun komplek olahraga, bangun lapangan sepak bola, dan sarana lainnya. Kita sudah membicarakan untuk membagi beberapa cabor yang di pertandingkan," ungkap Nuhajizah.
Sedangkan itu, Ketua Umum KONI Provinsi Aceh Muzakir Manaf mengaku bersyukur daerahnya ditetapkan sebagai tuan rumah PON 2024. Meski masih 5-6 tahun ke depan, dia sudah memiliki rencana dengan menyiapkan lahan 2500 hektar di Aceh Besar untuk membangun perkampungan atlet, sport center, kampus, dan sarana pendukung lainnya. Bukan hanya itu, dia juga akan mendapatkan 28 cabor dengan sesuai prestasi terbaik di daerah masing-masing.
"Untuk angaran, persiapaan untuk kedua daerah di perkiranan sekitar Rp 3 triliun. Selain cabor - cabor unggulan, Kita (Aceh) mendapatkan kesempatan menggelar opening ceremony. Untuk penutupan akan berlangsung di Medan," ungkap Muzakir.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum IV KONI Inugroho berharap Aceh-Sumut bisa langsung mempersiapkan diri untuk bisa memberikan pelayanan terbaik sebagai tuan rumah. Jika tidak, Bali - NTB dan Kalsel siap menggantikannya.
"Menetapkan Aceh bersama Sumut sebagai tuan rumah PON 2024. Bali bersama NTB menjadi cadangan pertama. Sedangkan Kalsel jadi cadangan kedua. Aceh bersama Sumut harus segera melakukan persiapan sedini mungkin dan berkoordinasi dengan segala pihak terkait. Keputusan mulai berlaku sejak 24 April,," kata Inugroho usai memimpin Musornaslub.
(bbk)