Kandaskan Mimpi Vandeweghe, Pliskova Rebut Trofi Perdana
A
A
A
STUTTGART - Petenis wanita nomor enam dunia, Karolina Pliskova menjadi pemain terakhir yang berdiri di Stuttgart Terbuka 2018. Dia menaklukkan pemain Amerika Serikat, CoCo Vandeweghe di pertandingan terakhir dengan skor 7-6 (7-2), 6-4.
Gelar di Stuttgart itu pun menjadi trofi perdana petenis berkebangsaan Republik Ceko itu di musim ini dan yang kesepuluh selama kariernya. Kemenangan atas Vandeweghe juga menjadi kemenangan ketiga dari enam pertemuan mereka.
"Semua pertandingan yang kami mainkan, itu sangat mirip. Selalu ada tiebreak dan selalu ada satu break dalam setnya," ungkap Pliskova mengenai pertemuannya dengan Vandeweghe, seperti dilansir World Tennis Magazine.
"Selalu sulit bermain melawan dia. Anda harus benar-benar berada di lapangan secara mental untuk mencoba mendapatkan setiap poin meskipun Anda berada di bawah permainan," tambah wanita berusia 26 tahun itu.
"Saya senang saya berhasil dan tidak harus melalui set ketiga karena selalu ada beberapa poin," kata Pliskova lagi.
Sementara itu, Vandeweghe gagal meraih mimpinya untuk merebut kemenangan pertama di final turnamen lapangan tanah liat. Sempat memperlihatkan permainan yang kuat di awal pertandingan, Vandeweghe tetap tak mampu untuk menundukkan Pliskova.
"Ini adalah pertandingan yang sangat ketat. Ini adalah menit yang sangat tipis untuk memutuskan pertandingan, terutama set pertama. Saya sedang mendaki jalan saya di set kedua, tetapi dia memukul ace pada servis keduanya. Itu terlalu bagus. Terkadang, lawan bermain terlalu bagus," jelas Vandeweghe.
"Satu-satunya hal yang saya tahu adalah saya memberikan semua yang saya miliki di lapangan dan saya mencoba mengubahnya sesekali, mencoba untuk mengerahkan bola ekstra, saya melewatkan beberapa pukulan yang saya mungkin ingin kembalikan. Saya sangat bangga dengan kinerja saya," kata petenis nomor 16 dunia itu.
Gelar di Stuttgart itu pun menjadi trofi perdana petenis berkebangsaan Republik Ceko itu di musim ini dan yang kesepuluh selama kariernya. Kemenangan atas Vandeweghe juga menjadi kemenangan ketiga dari enam pertemuan mereka.
"Semua pertandingan yang kami mainkan, itu sangat mirip. Selalu ada tiebreak dan selalu ada satu break dalam setnya," ungkap Pliskova mengenai pertemuannya dengan Vandeweghe, seperti dilansir World Tennis Magazine.
"Selalu sulit bermain melawan dia. Anda harus benar-benar berada di lapangan secara mental untuk mencoba mendapatkan setiap poin meskipun Anda berada di bawah permainan," tambah wanita berusia 26 tahun itu.
"Saya senang saya berhasil dan tidak harus melalui set ketiga karena selalu ada beberapa poin," kata Pliskova lagi.
Sementara itu, Vandeweghe gagal meraih mimpinya untuk merebut kemenangan pertama di final turnamen lapangan tanah liat. Sempat memperlihatkan permainan yang kuat di awal pertandingan, Vandeweghe tetap tak mampu untuk menundukkan Pliskova.
"Ini adalah pertandingan yang sangat ketat. Ini adalah menit yang sangat tipis untuk memutuskan pertandingan, terutama set pertama. Saya sedang mendaki jalan saya di set kedua, tetapi dia memukul ace pada servis keduanya. Itu terlalu bagus. Terkadang, lawan bermain terlalu bagus," jelas Vandeweghe.
"Satu-satunya hal yang saya tahu adalah saya memberikan semua yang saya miliki di lapangan dan saya mencoba mengubahnya sesekali, mencoba untuk mengerahkan bola ekstra, saya melewatkan beberapa pukulan yang saya mungkin ingin kembalikan. Saya sangat bangga dengan kinerja saya," kata petenis nomor 16 dunia itu.
(nug)