Auman Tiga Singa
A
A
A
LONDON - Sebenarnya terlalu dini memberikan pujian pada tim nasional Inggris. Menggasak Nigeria 2-1 di Stadion Wembley, (3/6) belum bisa jadi ukuran bahwa tim asuhan Gareth Southgate tersebut akan mengaum sampai jauh pada Piala Dunia 2018.
Alasannya, Inggris tak pernah benar-benar konsisten dengan penampilan mereka. Kemenangan atas Nigeria hanya satu dari dua kemenangan yang diperoleh The Three Lions pada lima uji coba. Satu kemenangan lagi diraih saat menghadapi Belanda yang tak lolos Piala Dunia. Itu pun dengan skor tipis 1-0. Tiga laga lain, yakni melawan Jerman, Brasil, dan Italia hanya bisa bermain imbang. Kemenangan The Three Lions ditentukan sundulan Gary Cahill pada menit ketujuh, dan kapten tim Harry Kane (39).
Sementara Nigeria bisa melesakkan satu gol melalui pemain Arsenal Alex Iwobi pada menit ke-47. ”Kami akan terlambat memberikan respons dengan perubahan yang mereka lakukan. Namun, setelah itu kami bermain bagus,” kata Southgate setelah per tandingan dikutip Skysports. Menggunakan formasi 3-1-4-2, Southgate berusaha membuat Inggris yang berbeda. Inggris yang berani bermain satu dua sentuhan, membangun serangan dari belakang dan menghilangkan sifat ego. Para pemain harus saling bahu membahu dan terlibat dalam permainan, termasuk striker dituntut ikut membantu bertahan dan menjemput bola dari bawah. Formasi ini kemungkinan akan menjadi standar baku Inggris saat mengurangi persaingan pada Piala Dunia.
”Ada banyak permainan yang tidak mementingkan diri sendiri dan permainan dua sentuhan. Permainan kami dari belakang memiliki ketenangan yang baik,” ujar Southgate. Secara khusus, pelatih asal Ing gris tersebut memuji penampilan Kane yang bisa melesakkan satu gol sekaligus menjadi leader. Laga melawan Nigeria menjadi debut Kane setelah ditunjuk sebagai kapten tim. Selama ini, ban kapten digilir antara Jordan Henderson atau Cahill. Menurut Southgate, Kane menjalankan tugas dengan sangat baik. Kane, lanjut Southgate, memiliki penempatan posisi yang hebat dalam per tandingan. Tidak egois karena tidak langsung melakukan tembakan saat mendapatkan bola.
Penyerang Tottenham Hotspur tersebut juga turun dalam sebagai penyambung lini, dan mengirimkan umpan istimewa kepada Dele Alli. ”Dia bermain dengan cara yang tidak egois. Itulah kemungkinan dampak terbaik yang dapat Anda lihat, jika center-for ward Anda bermain dengan cara itu,” ujar pelatih berusia 47 tahun tersebut.
Kane menambahkan, Inggris memiliki keyakinan tinggi untuk terbang ke Rusia. Menurut dia, tim harus fokus pada apa yang harus dilakukan dan berangkat dengan kepercayaan diri. ”Kami harus pergi dengan pola pikir dan keyakinan yang bisa dilakukan. Kami coba memenangkan semua laga,” ujarnya.
Selain Kane, sorotan juga diarahkan kepada Raheem Sterling yang terlambat datang bergabung ke tim. Meski begitu, Sterling tetap mendapatkan kepercayaan dengan menjadi starter. Sepanjang penampilan, penyerang sayap Manchester City tersebut bisa bermain bagus. Awalnya Sterling mengaku tidak masalah jika memang tak diturunkan dalam daftar pemain melawan Nigeria.
”Orang-orang akan melihat hal-hal dengan cara salah. Saya ingin mengatasinya dan terus berkonsentrasi pada sepak bola. Datang ke sini, memperlihatkan bakat saya dan coba menangkan pertandingan untuk negara ini,” tandasnya.
Alasannya, Inggris tak pernah benar-benar konsisten dengan penampilan mereka. Kemenangan atas Nigeria hanya satu dari dua kemenangan yang diperoleh The Three Lions pada lima uji coba. Satu kemenangan lagi diraih saat menghadapi Belanda yang tak lolos Piala Dunia. Itu pun dengan skor tipis 1-0. Tiga laga lain, yakni melawan Jerman, Brasil, dan Italia hanya bisa bermain imbang. Kemenangan The Three Lions ditentukan sundulan Gary Cahill pada menit ketujuh, dan kapten tim Harry Kane (39).
Sementara Nigeria bisa melesakkan satu gol melalui pemain Arsenal Alex Iwobi pada menit ke-47. ”Kami akan terlambat memberikan respons dengan perubahan yang mereka lakukan. Namun, setelah itu kami bermain bagus,” kata Southgate setelah per tandingan dikutip Skysports. Menggunakan formasi 3-1-4-2, Southgate berusaha membuat Inggris yang berbeda. Inggris yang berani bermain satu dua sentuhan, membangun serangan dari belakang dan menghilangkan sifat ego. Para pemain harus saling bahu membahu dan terlibat dalam permainan, termasuk striker dituntut ikut membantu bertahan dan menjemput bola dari bawah. Formasi ini kemungkinan akan menjadi standar baku Inggris saat mengurangi persaingan pada Piala Dunia.
”Ada banyak permainan yang tidak mementingkan diri sendiri dan permainan dua sentuhan. Permainan kami dari belakang memiliki ketenangan yang baik,” ujar Southgate. Secara khusus, pelatih asal Ing gris tersebut memuji penampilan Kane yang bisa melesakkan satu gol sekaligus menjadi leader. Laga melawan Nigeria menjadi debut Kane setelah ditunjuk sebagai kapten tim. Selama ini, ban kapten digilir antara Jordan Henderson atau Cahill. Menurut Southgate, Kane menjalankan tugas dengan sangat baik. Kane, lanjut Southgate, memiliki penempatan posisi yang hebat dalam per tandingan. Tidak egois karena tidak langsung melakukan tembakan saat mendapatkan bola.
Penyerang Tottenham Hotspur tersebut juga turun dalam sebagai penyambung lini, dan mengirimkan umpan istimewa kepada Dele Alli. ”Dia bermain dengan cara yang tidak egois. Itulah kemungkinan dampak terbaik yang dapat Anda lihat, jika center-for ward Anda bermain dengan cara itu,” ujar pelatih berusia 47 tahun tersebut.
Kane menambahkan, Inggris memiliki keyakinan tinggi untuk terbang ke Rusia. Menurut dia, tim harus fokus pada apa yang harus dilakukan dan berangkat dengan kepercayaan diri. ”Kami harus pergi dengan pola pikir dan keyakinan yang bisa dilakukan. Kami coba memenangkan semua laga,” ujarnya.
Selain Kane, sorotan juga diarahkan kepada Raheem Sterling yang terlambat datang bergabung ke tim. Meski begitu, Sterling tetap mendapatkan kepercayaan dengan menjadi starter. Sepanjang penampilan, penyerang sayap Manchester City tersebut bisa bermain bagus. Awalnya Sterling mengaku tidak masalah jika memang tak diturunkan dalam daftar pemain melawan Nigeria.
”Orang-orang akan melihat hal-hal dengan cara salah. Saya ingin mengatasinya dan terus berkonsentrasi pada sepak bola. Datang ke sini, memperlihatkan bakat saya dan coba menangkan pertandingan untuk negara ini,” tandasnya.
(don)