Insiden Bendera Finis Berkibar Terlalu Dini Terulang, Otoritas F1 Siap Tinjau Prosedur

Senin, 11 Juni 2018 - 14:59 WIB
Insiden Bendera Finis...
Insiden Bendera Finis Berkibar Terlalu Dini Terulang, Otoritas F1 Siap Tinjau Prosedur
A A A
MONTREAL - Otoritas Formula Satu (F1) akan meninjau prosedur setelah Grand Prix Kanada 2018 berakhir dengan kebingungan dan rasa malu saat selebriti Winnie Harlow melambaikan bendera kotak-kotak tanda akhir lomba, dikibarkan terlalu cepat.

Kesalahan itu memang tidak memengaruhi hasil balapan. Pembalap Ferrari Sebastian Vettel tetap menjadi juara, mengalahkan pembalap Mercedes AMG Petronas Motorsport Valtteri Bottas yang tertinggal 6.496 detik dan pembalap Aston Martin Red Bull Racing Max Verstappen yang lebih lambat 7.702 detik dari Vettel yang mencatat waktu tercepat 1 jam 28 menit, 31.377 detik. (Baca Juga: Bawa Juara Pertama Sejak Scumacher 1978, Vettel: Ferrari Masih Hidup!).

Namun, akibat bendera berkibar lebih cepat, Vettel sempat bingung dan mengecek penghitung lap sebelum melanjutkan lomba dan menjalankan 70 lap penuh.

"Untungnya kami memiliki radio, dan memiliki hitungan lap di mobil dan pitboard itu akurat. Tapi, jika Anda kehilangan radio dan mungkin pitboard tidak ada di sana, maka Anda bisa kembali mundur," kata Vettel setelah meraih kemenangan karirnya yang ke-50.

"Saya hanya khawatir, saya memberi tahu mereka juga pada lap terakhir. Lalu, orang-orang juga tidak melompat ke trek, melambai-lambaikan bendera, dan merayakan, karena kami masih terus berjalan dengan kecepatan penuh."

Hasil lomba resmi kemudian ditentukan berdasarkan lap ke-68 untuk menghindari dampak apa pun yang mungkin diakibatkan kibaran bendera lebih awal. (Baca Juga: Klasemen Pembalap Formula 1 Usai GP Kanada, Senin (11/6/2018)).

Direktur Formula Satu Charlie Whiting mengatakan kesalahan itu disebabkan miskomunikasi sederhana antara starter resmi dan kru di menara starter, yang membuat model Winnie Harlow -teman juara dunia Lewis Hamilton- mengibarkan bendera sebelum waktunya.

"Itu adalah miskomunikasi antara start platform dan orang yang mereka sebut starter di sini," jelas Whiting. "Dia pikir itu lap terakhir dan meminta mereka di atas untuk mengkonfirmasi, dan mereka konfirm," imbuhnya. "Mereka mengira membuat pernyataan ketika sebenarnya itu sebuah pertanyaan."

"Dia mengatakan kepada pengibar bendera untuk melambaikannya lebih awal. Itu, sesederhana itu, dan itu tidak ada hubungannya dengan fakta bahwa itu bendera dikibarkan oleh selebriti. Selebriti itu tidak bisa disalahkan."

Selebriti sering diberi kehormatan mengibarkan bendera kotak-kotak pada balapan motor, yang kadang-kadang menghasilkan kesalahan yang tidak diinginkan.

Mantan pesepak bola Brasil Pele sempat lambat bereaksi ketika pembalap Ferrari Michael Schumacher menang di Sirkuit Interlagos, Sao Paulo, pada tahun 2002. Dia mengayunkan bendera saat pembalap belakangan tiba menyentuh garis finis.

Sementara insiden di Kanada pada hari Minggu menghasilkan keraguan, kelucuan, bahkan masalah keamanan yang sangat nyata, karena para pekerja sering keluar dari zona man mereka untuk berdiri di samping trek yang melambaikan bendera.

"Kami perlu meninjau prosedur dan memastikan kami memiliki prosedur yang sangat sederhana untuk setiap sirkuit," tambah Whiting.

"Kami berurusan dengan manusia yang berbeda, negara yang berbeda, bahasa yang berbeda, dan itu tidak selalu benar-benar sempurna. Tentu saja kami berusaha untuk kesempurnaan tetapi untungnya tidak ada bahaya yang dilakukan sejauh itu memengaruhi hasilnya."
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0837 seconds (0.1#10.140)