Aksi Memungut Sampah Suporter Jepang Menuai Pujian
A
A
A
ROSTOV NA DONU - Kesan positif menjadi ciri khas suporter Jepang di sepanjang Piala Dunia 2018 bahkan ketika timnya ditekuk Belgia 2-3 di Rostov Arena. Kesedihan dan kekecewaan tidak menghalangi mereka melanjutkan tradisi membersihkan sampah stadion seusai pertandingan. Air mata suporter Jepang tumpah sesaat setelah wasit Malang Diedhiou asal Senegal meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan Jepang versus Belgia.Kekalahan memaksa Samurai Biru angkat koper lebih cepat setelah gagal melaju ke babak perdelapan final. Raut kekecewaan tidak mampu disembunyikan Makoto Hasebe dkk yang terisak di lapangan. Mereka tidak mampu mempertahankan kemenangan setelah unggul 2-0. Situasi emosional itu menjalar ke tribune penonton di mana ribuan suporter tim Matahari Terbit turut menangisi kekalahan menyakitkan tersebut.
Namun, kesedihan itu tidak menghentikan suporter Jepang untuk menunaikan tanggung jawab mereka selaku penonton, membersihkan sampah di stadion. Di saat sejumlah fans bergerak keluar arena dengan raut kekecewaan, sekelompok suporter Jepang memilih mengambil kantong sampah dan berkeliling tribune. Mereka mengumpulkan sampah sisa makanan dan minuman di area yang sebelumnya di tempat suporter Jepang. Mereka seolah tidak terpengaruh dengan kekalahan menyakitkan tim kesayangannya atau kemeriahan pesta kemenangan suporter Belgia.
Fakta ini yang kemudian menjadi sorotan di jagat dunia maya. Warganet memuji perilaku suporter Jepang yang dinilai layak menjadi tela dan penonton negara lain. Alih-alih mengumpulkan sampah, mereka lebih memilih merayakan kemenangan. “Tidak masalah siapa yang memenangkan Piala Dunia, karena suporter Jepang sudah menunjukkan apa yang paling penting, yakni kedisiplinan,” tulis seorang pengguna Twitter, dilansir zeenews.
"Mereka masih membersihkan stadion meski baru saja mengalami kekalahan. Kami jelas mendapat banyak pelajaran penting dari sikap suporter Jepang,” tulis warganet lainnya.
Tidak hanya suporter, hal serupa dilakukan skuad Jepang sebelum meninggalkan Rostov Arena. Hasebe Makoto dkk merapikan dan membersihkan ruang ganti pemain dari sampah. Mereka juga meninggalkan pesan ucapan terima kasih dalam bahasa Rusia di meja. Pujian akan kedisiplinan timnas Jepang ini dilontarkan General Coordinator FIFA Priscilla Janssens melalui akun Twitternya dengan memposting ruang ganti pemain yang sudah bersih.
“Mereka mengucapkan terima kasih kepada penggemarnya di stadion yang sudah membersihkan semuanya dan ruang ganti. Bahkan, sebelum pergi, mereka juga mengucapkan terima kasih dalam bahasa Rusia. Ini contoh untuk semua tim,” tulis Janssens.
Namun, kesedihan itu tidak menghentikan suporter Jepang untuk menunaikan tanggung jawab mereka selaku penonton, membersihkan sampah di stadion. Di saat sejumlah fans bergerak keluar arena dengan raut kekecewaan, sekelompok suporter Jepang memilih mengambil kantong sampah dan berkeliling tribune. Mereka mengumpulkan sampah sisa makanan dan minuman di area yang sebelumnya di tempat suporter Jepang. Mereka seolah tidak terpengaruh dengan kekalahan menyakitkan tim kesayangannya atau kemeriahan pesta kemenangan suporter Belgia.
Fakta ini yang kemudian menjadi sorotan di jagat dunia maya. Warganet memuji perilaku suporter Jepang yang dinilai layak menjadi tela dan penonton negara lain. Alih-alih mengumpulkan sampah, mereka lebih memilih merayakan kemenangan. “Tidak masalah siapa yang memenangkan Piala Dunia, karena suporter Jepang sudah menunjukkan apa yang paling penting, yakni kedisiplinan,” tulis seorang pengguna Twitter, dilansir zeenews.
"Mereka masih membersihkan stadion meski baru saja mengalami kekalahan. Kami jelas mendapat banyak pelajaran penting dari sikap suporter Jepang,” tulis warganet lainnya.
Tidak hanya suporter, hal serupa dilakukan skuad Jepang sebelum meninggalkan Rostov Arena. Hasebe Makoto dkk merapikan dan membersihkan ruang ganti pemain dari sampah. Mereka juga meninggalkan pesan ucapan terima kasih dalam bahasa Rusia di meja. Pujian akan kedisiplinan timnas Jepang ini dilontarkan General Coordinator FIFA Priscilla Janssens melalui akun Twitternya dengan memposting ruang ganti pemain yang sudah bersih.
“Mereka mengucapkan terima kasih kepada penggemarnya di stadion yang sudah membersihkan semuanya dan ruang ganti. Bahkan, sebelum pergi, mereka juga mengucapkan terima kasih dalam bahasa Rusia. Ini contoh untuk semua tim,” tulis Janssens.
(don)