Skenario Kedua, Kunci Kesuksesan Belgia Kandaskan Jepang

Rabu, 04 Juli 2018 - 19:00 WIB
Skenario Kedua, Kunci...
Skenario Kedua, Kunci Kesuksesan Belgia Kandaskan Jepang
A A A
ROSTOV NA DONU - Selalu ada pelatih hebat di balik gemilangnya performa sebuah tim, termasuk Belgia. Strategi brilian Roberto Martinez mengantarkan De Rode Duivels melaju ke perempat final Piala Dunia 2018.

Belgia yang sempat tertinggal 0-2 dari Jepang lewat gol Genki Haraguchi (48) dan Takashi Inui (52) justru menggila di babak kedua. Terbukti, mereka mampu membalikkan keadaan berkat tiga gol yang dicetak Jan Verthongen (69), Marouane Fellaini (74), dan Nacer Chaldi (90+3). Keputusan Martinez merombak komposisi timnya di babak kedua menjadi titik balik. Masuknya Fellaini dan Chaldi membuat Belgia lebih agresif dalam melancarkan serangan. Taktik Martinez yang jitu menuai pujian dari Fellaini. Martinez menginstruksikan pasukannya untuk terus menekan dengan memperbanyak umpanumpan silang. Belgia mencoba memaksimalkan keunggulan postur para pemainnya.

“Kami tertinggal 0-2 sehingga kami harus meningkatkan serangan, mengalirkan bola ke depan, dan melepaskan umpan lebih banyak. Kami melakukannya dan mencetak gol. Ini adalah hasil yang bagus,” kata Fellaini, dilansir ESPN. Senada dengan Fellaini, Chaldi mengungkapkan faktor lain yang membuat Belgia tetap fokus adalah ketenangan dan semangat juang. Hal itu membuat De Rode Duivels mampu mengatasi tekanan besar ketika tertinggal. “Ketika kedudukan imbang, kami optimistis mampu memenangkan pertandingan. Kami harus meng - ubah sesuatu. Kami mengubah mentalitas dan berjuang bersama sebagai sebuah tim. Hal itulah yang mem - buat kami menang,” paparnya.

Meski mendapatkan banyak pujian, Martinez tidak besar kepala. Menurutnya, keberhasilan Belgia membalikkan situasi adalah berkat tekad kuat para pemainnya yang selalu berusaha memberikan kemampuan terbaik di lapangan. “Ini bisa terjadi di laga Piala Dunia. Anda bisa melihat para pemain yang masuk di babak kedua. Semua pemain ingin kembali ke permainan memenangkan pertandingan. Itulah karakter kuat tim ini. Saya sangat bangga kepada para pemain. Kami menunjukkan mentalitas pemenang. Ini bukan mengenai kesempurnaan, tapi kemenangan,” ungkapnya. Kendati demikian, Belgia bukan tanpa celah. Formasi 3-5-2 yang diterapkan Martinez meninggalkan lubang di lini pertahanan.

Kebobolan dua gol oleh Jepang adalah buktinya. Yannick Carrasco dan Thomas Meunier yang ditempatkan sebagai bek sayap terlihat tidak terlalu nyaman dengan peran defensif. Keduanya bahkan menjadi sasaran eksploitasi Jepang. Inuidan Haraguchi leluasa melepaskan diri. Mereka selalu berada di belakang Carrasco dan Meunier. Ketika melakukan penguasaan bola, tiga bek sentral Vincent Kompany, Verthongen, dan Toby Alderweireld tidak terlalu bagus dalam mengalirkan bola.

Hal tersebut membuat Axel Witsel dan Kevin de Bruyne terpaksa turun ke belakang. Pembenahan wajib dilakukan Martinez karena kesalahan sedikit saja bisa fatal. Pasalnya, di babak perempat final yang berlangsung, Jumat (6/7), Belgia akan bersua salah satu favorit juara, Brasil.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9932 seconds (0.1#10.140)