Saat Djokovic Umbar Kemarahan di Wimbledon
A
A
A
LONDON - Novak Djokovic membalas kritikan penonton di Centre Court All England Lawn Tennis and Croquet Club setelah menemukan kembali semangat lamanya untuk menyeret petenis Inggris Kyle Edmund keluar dari Wimbledon dalam bentrokan panas babak ketiga, Sabtu (7/7/2018).
Djokovic keok di set pembuka dalam suasana ingar-bingar yang dipicu kemenangan Inggris atas Swedia di perempat final Piala Dunia 2018. Namun, juara tiga kali Wimbledon itu membalas dengan mengklaim kemenangan 4-6, 6-3, 6-2, 6-4, dan masih bertahan hingga pekan kedua.
Djokovic melampiaskan kemarahannya pada saat itu, kepada dirinya sendiri, pelatihnya, dan penonton. Dia mendapat celaan dan cemoohan kasar ketika diberi peringatan pelanggaran waktu oleh wasit, saat unggul 3-2 pada set ketiga.
Namun, juara Grand Slam 12 kali yang kini berusia 31 tahun itu tidak gentar dan suasana yang tidak bersahabat itu justru membakar semangatnya.
Djokovic mengatakan dia tidak punya masalah dengan pelanggaran waktu tetapi mengkritik perilaku penonton, dengan mengatakan itu adalah yang terburuk yang dia saksikan di lapangan Wimbledon yang terkenal.
"Itu adalah atmosfer seperti Piala Davis. Saya memperkirakan mereka mendukung Kyle, tentu saja. Tetapi kadang-kadang mereka sedikit tidak adil kepada saya. Begitulah yang terjadi," kata Djokovic kepada wartawan.
"Saya pikir reaksi penonton setelah (pelanggaran waktu) tidak perlu. Beberapa orang benar-benar, Anda tahu, pura-pura batuk dan bersiul sementara saya memantul bola kurang lebih sampai akhir pertandingan.
Djokovic, unggulan ke-12, mengatakan atmosfer Centre Court lebih memusuhi daripada ketika dia bermain melawan Andy Murray di Olimpiade 2012 dan final 2013 Wimbledon.
"Itu tidak seperti ini, pasti. Tidak, penonton sangat adil ketika saya bermain melawan Andy. Jelas mereka mendukung pemain mereka. Tidak ada yang bisa Anda katakan tentang itu."
"Tapi hari ini, ada beberapa orang, terutama di mana saya mendapat pelanggaran waktu, mereka terus berperilaku tidak fair, mereka terus memprovokasi."
"Saya akan menunjukkan bahwa saya juga hadir, bahwa mereka tidak bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan."
Meski marah pada kerumunan, namun Djokovic membela Edmund yang dicap curang di media sosial lantaran memukul bola yang sudah dua kali memantul di set keempat. Tayangan ulang televisi menunjukkan bahwa bola telah terpental dua kali sebelum Edmund mencapainya.
Djokovic sangat marah dengan wasit tetapi mengatakan itu tidak adil bahwa di media sosial telah mencap Edmund melakukan kecurangan. "Kyle adalah orang yang sangat baik. Saya mengenalnya dan punya rasa hormat kepadanya, timnya. Kami bergaul dengan sangat baik," kata Djokovic.
"Anda tidak tahu. Dia berlari ke arah bola dan dia memukulnya dan dia menjatuhkan raketnya. Dia tidak tahu."
Djokovic akan menghadapi petenis muda Rusia Karen Khachanov pada Senin di pertandingan keempatnya di babak 44 besar di Grand Slam Wimbledon.
Djokovic keok di set pembuka dalam suasana ingar-bingar yang dipicu kemenangan Inggris atas Swedia di perempat final Piala Dunia 2018. Namun, juara tiga kali Wimbledon itu membalas dengan mengklaim kemenangan 4-6, 6-3, 6-2, 6-4, dan masih bertahan hingga pekan kedua.
Djokovic melampiaskan kemarahannya pada saat itu, kepada dirinya sendiri, pelatihnya, dan penonton. Dia mendapat celaan dan cemoohan kasar ketika diberi peringatan pelanggaran waktu oleh wasit, saat unggul 3-2 pada set ketiga.
Namun, juara Grand Slam 12 kali yang kini berusia 31 tahun itu tidak gentar dan suasana yang tidak bersahabat itu justru membakar semangatnya.
Djokovic mengatakan dia tidak punya masalah dengan pelanggaran waktu tetapi mengkritik perilaku penonton, dengan mengatakan itu adalah yang terburuk yang dia saksikan di lapangan Wimbledon yang terkenal.
"Itu adalah atmosfer seperti Piala Davis. Saya memperkirakan mereka mendukung Kyle, tentu saja. Tetapi kadang-kadang mereka sedikit tidak adil kepada saya. Begitulah yang terjadi," kata Djokovic kepada wartawan.
"Saya pikir reaksi penonton setelah (pelanggaran waktu) tidak perlu. Beberapa orang benar-benar, Anda tahu, pura-pura batuk dan bersiul sementara saya memantul bola kurang lebih sampai akhir pertandingan.
Djokovic, unggulan ke-12, mengatakan atmosfer Centre Court lebih memusuhi daripada ketika dia bermain melawan Andy Murray di Olimpiade 2012 dan final 2013 Wimbledon.
"Itu tidak seperti ini, pasti. Tidak, penonton sangat adil ketika saya bermain melawan Andy. Jelas mereka mendukung pemain mereka. Tidak ada yang bisa Anda katakan tentang itu."
"Tapi hari ini, ada beberapa orang, terutama di mana saya mendapat pelanggaran waktu, mereka terus berperilaku tidak fair, mereka terus memprovokasi."
"Saya akan menunjukkan bahwa saya juga hadir, bahwa mereka tidak bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan."
Meski marah pada kerumunan, namun Djokovic membela Edmund yang dicap curang di media sosial lantaran memukul bola yang sudah dua kali memantul di set keempat. Tayangan ulang televisi menunjukkan bahwa bola telah terpental dua kali sebelum Edmund mencapainya.
Djokovic sangat marah dengan wasit tetapi mengatakan itu tidak adil bahwa di media sosial telah mencap Edmund melakukan kecurangan. "Kyle adalah orang yang sangat baik. Saya mengenalnya dan punya rasa hormat kepadanya, timnya. Kami bergaul dengan sangat baik," kata Djokovic.
"Anda tidak tahu. Dia berlari ke arah bola dan dia memukulnya dan dia menjatuhkan raketnya. Dia tidak tahu."
Djokovic akan menghadapi petenis muda Rusia Karen Khachanov pada Senin di pertandingan keempatnya di babak 44 besar di Grand Slam Wimbledon.
(sha)