Kapten Timnas Inggris Harry Kane Menatap Sepatu Emas
A
A
A
SAMARA - Meski tak menciptakan gol, Harry Kane tetap menjadi kandidat terkuat peraih sepatu emas di Piala Dunia 2018. Peluang itu muncul setelah beberapa rival kuat lainnya gagal mencetak gol pada babak perempat final. Kane mengaku puas dengan penampilannya saat membantu Inggris mengalahkan Swedia 2-0 di Cosmos Arena, Sabtu (7/7). Meski kran golnya terhenti, dia tetap berada dalam daftar teratas pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 2018. Penyerang Tottenham Hotspurs itu mengumpulkan enam gol dalam empat penampilannya. Koleksinya itu unggul dua gol dari tiga pemain yang berada di belakangnya, yaitu Christiano Ronaldo, Denis Cheryshev, dan Romelu Lukaku.
Dari semua nama itu, tinggal Lukaku yang menjadi pesaing terkuat Kane dalam memburu sepatu emas di Piala Dunia 2018. Sebab tim Belgia juga berhasil melaju ke semifinal setelah menyingkirkan Brasil. Bukan hanya Lukaku, penyerang muda Prancis Kylian Mbappe juga masih berpeluang dalam kandidat peraih trofi itu. Karena dia berhasil mengumpulkan tiga gol dan timnya juga masih melaju di Piala Dunia 2018. Meski begitu, Kane tak ingin terlalu memikirkan sepatu emas. Saat ini dia hanya berusaha memberikan yang terbaik untuk Inggris.
“Kami tahu masih ada pertandingan besar di depan, yakni pertandingan semifinal. Tapi, kami merasa baik, kami merasa percaya diri. Kami harus berjuang lagi. Saya tahu fans di sini dan para penggemar di rumah menikmatinya, kami akan melihat beberapa video dari para penggemar yang menikmati permainan kami,” kata Kane dilansir mirror. “Kami hanya ingin membuat negara bangga,” katanya. Meski gagal mencetak gol untuk pertama kalinya di Piala Dunia 2018, Kane tetap bangga bisa menjadi bagian Inggris yang melangkah ke semifinal untuk pertama kalinya sejak terakhir terjadi pada 1990. Dia pun berharap penampilannya bisa lebih baik dan kembali mencetak gol saat timnya menghadapi Kroasia di Luzhniki Stadium, Kamis (12/7) dini hari WIB.
Namun, Kane mengatakan, pencapaiannya ini dinilai sudah sangat luar biasa. Meski datang kurang diunggulkan, tapi mereka mampu menjadi satu dari empat peserta yang masih bertahan di Rusia. Dengan berada di semifinal, penyerang berusia 24 tahun itu pun langsung percaya diri timnya bisa mengakhiri turnamen dengan gelar juara yang terakhir kali didapatkannya pada 1966. “Ini sangat luar biasa. Saya katakan sebelum turnamen, kami harus percaya diri,” ujar Kane.
“Kami pergi ke kompetisi apa pun pasti mencoba untuk melangkah sejauh mungkin. Jika tidak, itu tidak ada gunanya. Jelas, tidak banyak orang berpikir kami akan sampai ke tahap ini, tetapi lihat, kami pantas mendapatkannya,” ungkapnya.
Dari semua nama itu, tinggal Lukaku yang menjadi pesaing terkuat Kane dalam memburu sepatu emas di Piala Dunia 2018. Sebab tim Belgia juga berhasil melaju ke semifinal setelah menyingkirkan Brasil. Bukan hanya Lukaku, penyerang muda Prancis Kylian Mbappe juga masih berpeluang dalam kandidat peraih trofi itu. Karena dia berhasil mengumpulkan tiga gol dan timnya juga masih melaju di Piala Dunia 2018. Meski begitu, Kane tak ingin terlalu memikirkan sepatu emas. Saat ini dia hanya berusaha memberikan yang terbaik untuk Inggris.
“Kami tahu masih ada pertandingan besar di depan, yakni pertandingan semifinal. Tapi, kami merasa baik, kami merasa percaya diri. Kami harus berjuang lagi. Saya tahu fans di sini dan para penggemar di rumah menikmatinya, kami akan melihat beberapa video dari para penggemar yang menikmati permainan kami,” kata Kane dilansir mirror. “Kami hanya ingin membuat negara bangga,” katanya. Meski gagal mencetak gol untuk pertama kalinya di Piala Dunia 2018, Kane tetap bangga bisa menjadi bagian Inggris yang melangkah ke semifinal untuk pertama kalinya sejak terakhir terjadi pada 1990. Dia pun berharap penampilannya bisa lebih baik dan kembali mencetak gol saat timnya menghadapi Kroasia di Luzhniki Stadium, Kamis (12/7) dini hari WIB.
Namun, Kane mengatakan, pencapaiannya ini dinilai sudah sangat luar biasa. Meski datang kurang diunggulkan, tapi mereka mampu menjadi satu dari empat peserta yang masih bertahan di Rusia. Dengan berada di semifinal, penyerang berusia 24 tahun itu pun langsung percaya diri timnya bisa mengakhiri turnamen dengan gelar juara yang terakhir kali didapatkannya pada 1966. “Ini sangat luar biasa. Saya katakan sebelum turnamen, kami harus percaya diri,” ujar Kane.
“Kami pergi ke kompetisi apa pun pasti mencoba untuk melangkah sejauh mungkin. Jika tidak, itu tidak ada gunanya. Jelas, tidak banyak orang berpikir kami akan sampai ke tahap ini, tetapi lihat, kami pantas mendapatkannya,” ungkapnya.
(don)