Belum Mencetak Gol Selama Piala Dunia, Raheem Sterling Dikritik
A
A
A
MOSKOW - Gelandang tim nasional Inggris Raheem Sterling banyak mendapat kritik karena dinilai individualis saat The Three Lions melawan Swedia pada perempat final Piala Dunia 2018.
Namun, bukan berarti dia akan dipinggirkan saat Inggris menghadapi Kroasia pada laga semifinal dini hari nanti. Pelatih Inggris Gareth Southgate mengatakan sorotan negatif terhadap Sterling terlalu berlebihan. Southgate menilai pemain Manchester City itu sudah banyak memberikan kontribusi positif bagi timnas Inggris sehingga lolos ke semifinal di ajang sepak bola terakbar itu sejak Piala Dunia 1990 Italia. “Dalam lima pertandingan terakhir, dia telah menjadi kunci permainan tim,” ujar Southgate, dilansir inews.co.uk .
Menurut Southgate, meski Sterling belum mencetak satu gol pun selama di Rusia, dia mampu memberikan warna dalam permainan The Three Lions sepanjang Piala Dunia 2018 Rusia. “Gerakan dan kemampuannya dalam mengatur serangan di lapangan sangat bagus. Begitu juga perubahan posisinya dengan pemain depan lainnya menjadi sangat penting,” kata sang pelatih.
Southgate juga menegaskan, Harry Kane boleh saja menjadi pencetak gol terbanyak selama Piala Dunia 2018 Rusia dengan enam gol. Tapi, dia sebenarnya tidak bermain jauh lebih baik daripada Sterling. Dua gol Kane, misalnya, tercipta karena bola yang jatuh kepadanya dari jarak dekat.
Sementara tiga gol lainnya berasal dari tendangan penalti dan satu lagi dari assist Ruben Loftus-Cheek. Hal sama disampaikan gelandang Eric Dier. Dia juga menyebut Sterling sudah bermain bagus selama Piala Dunia 2018, termasuk ketika menghadapi Swedia. Bahkan, dia memuji kekuatan mental Sterling yang banyak mendapat kritik mulai dari kecaman atas tato pistol di kaki kanannya hingga keterlambatannya muncul untuk berlatih di St George’s Park. Itu dibuktikannya dengan permainan bagus bersama timnas Inggris. “Saya pikir Sterling telah menangani semuanya selama proses ini sejak kami bertemu hingga sekarang. Ini sungguh luar biasa,” kata Dier, dilansir independent.co.uk .
“Saya pikir cara dia melakukan pekerjaannya sangat fantastis. Etika kerjanya juga fantastis,” tandas Dier. Menurut Dier, kualitas permainan yang ditunjukkan Sterling sudah sangat luar biasa. Dia bahkan acap merepotkan lini pertahanan lawan, meski belum mampu menjebol gawang. “Pekerjaan yang dia lakukan sangat indah jika Anda menonton pertandingan Inggris lagi. Karena, Sterling harus meregangkan lawan dengan berlari di belakang, menggiring bola, dan bergabung dengan rekan satu tim di ruang sempit,” ungkap Dier.
Karena itu, Dier menilai keberadaan Sterling akan menjadi sangat penting bagi permainan Inggris. Apa lagi, dia sudah menawarkan begitu banyak hal kepada tim. “Dia bersedia untuk maju terus. Dia juga bisa da tang tiba-tiba dan menghubungkan permainan tim. Dia bisa berlari di belakang. Tingkat kerjanya luar biasa. Itu yang membuat dia menjadi sangat penting dalam tim ini,” papar Dier.
Hanya, tidak dimungkiri produktivitas Sterling di timnas belum maksimal. Dari 42 laga yang dijalani bersama The Three Lions sejak 2012, dia baru mencatatkan dua gol. Kondisi itu sangat kontras dengan pencapaiannya bersama Manchester City yang mampu menorehkan 31 gol dari 97 penampilan sejak 2015.
Namun, bukan berarti dia akan dipinggirkan saat Inggris menghadapi Kroasia pada laga semifinal dini hari nanti. Pelatih Inggris Gareth Southgate mengatakan sorotan negatif terhadap Sterling terlalu berlebihan. Southgate menilai pemain Manchester City itu sudah banyak memberikan kontribusi positif bagi timnas Inggris sehingga lolos ke semifinal di ajang sepak bola terakbar itu sejak Piala Dunia 1990 Italia. “Dalam lima pertandingan terakhir, dia telah menjadi kunci permainan tim,” ujar Southgate, dilansir inews.co.uk .
Menurut Southgate, meski Sterling belum mencetak satu gol pun selama di Rusia, dia mampu memberikan warna dalam permainan The Three Lions sepanjang Piala Dunia 2018 Rusia. “Gerakan dan kemampuannya dalam mengatur serangan di lapangan sangat bagus. Begitu juga perubahan posisinya dengan pemain depan lainnya menjadi sangat penting,” kata sang pelatih.
Southgate juga menegaskan, Harry Kane boleh saja menjadi pencetak gol terbanyak selama Piala Dunia 2018 Rusia dengan enam gol. Tapi, dia sebenarnya tidak bermain jauh lebih baik daripada Sterling. Dua gol Kane, misalnya, tercipta karena bola yang jatuh kepadanya dari jarak dekat.
Sementara tiga gol lainnya berasal dari tendangan penalti dan satu lagi dari assist Ruben Loftus-Cheek. Hal sama disampaikan gelandang Eric Dier. Dia juga menyebut Sterling sudah bermain bagus selama Piala Dunia 2018, termasuk ketika menghadapi Swedia. Bahkan, dia memuji kekuatan mental Sterling yang banyak mendapat kritik mulai dari kecaman atas tato pistol di kaki kanannya hingga keterlambatannya muncul untuk berlatih di St George’s Park. Itu dibuktikannya dengan permainan bagus bersama timnas Inggris. “Saya pikir Sterling telah menangani semuanya selama proses ini sejak kami bertemu hingga sekarang. Ini sungguh luar biasa,” kata Dier, dilansir independent.co.uk .
“Saya pikir cara dia melakukan pekerjaannya sangat fantastis. Etika kerjanya juga fantastis,” tandas Dier. Menurut Dier, kualitas permainan yang ditunjukkan Sterling sudah sangat luar biasa. Dia bahkan acap merepotkan lini pertahanan lawan, meski belum mampu menjebol gawang. “Pekerjaan yang dia lakukan sangat indah jika Anda menonton pertandingan Inggris lagi. Karena, Sterling harus meregangkan lawan dengan berlari di belakang, menggiring bola, dan bergabung dengan rekan satu tim di ruang sempit,” ungkap Dier.
Karena itu, Dier menilai keberadaan Sterling akan menjadi sangat penting bagi permainan Inggris. Apa lagi, dia sudah menawarkan begitu banyak hal kepada tim. “Dia bersedia untuk maju terus. Dia juga bisa da tang tiba-tiba dan menghubungkan permainan tim. Dia bisa berlari di belakang. Tingkat kerjanya luar biasa. Itu yang membuat dia menjadi sangat penting dalam tim ini,” papar Dier.
Hanya, tidak dimungkiri produktivitas Sterling di timnas belum maksimal. Dari 42 laga yang dijalani bersama The Three Lions sejak 2012, dia baru mencatatkan dua gol. Kondisi itu sangat kontras dengan pencapaiannya bersama Manchester City yang mampu menorehkan 31 gol dari 97 penampilan sejak 2015.
(don)