Tunggal Putri Indonesia Dihantui Wakil India

Jum'at, 24 Agustus 2018 - 12:28 WIB
Tunggal Putri Indonesia Dihantui Wakil India
Tunggal Putri Indonesia Dihantui Wakil India
A A A
JAKARTA - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung tak bisa menghela napas terlalu lama.
Setelah bermain di nomor beregu putri, keduanya sudah harus bertarung di nomor perorangan. Beruntung Fitriani dan Gregoria tak menemui hambatan berarti pada laga pertama. Fitriani yang meraih hasil sekali menang dan sekali kalah di nomor beregu sukses menjinakkan Thilini Pramodika Hendahewa dengan skor 21-6, 21-4.

Kemenangan atas pebulu tangkis Sri Lanka itu mempertegas tren Fitriani yang belum konsisten dari satu pertandingan ke pertandingan lain. Selama ini pebulu tangkis peringkat 40 dunia itu masih belum bisa tampil konsisten. Situasi menjadi rumit karena inkonsistensi Fitri berasal dari faktor nonteknis.

”Masalah nonteknis itu datangnya dari pikiran kita. Jadinya kepikiran terus. Kadang mikirnya begini-begitu, padahal kalau kita mikirnya positif, mau menang-kalah yang penting mainnya keluar dulu,” kata Fitri, dikutip situs badmintonindonesia.org.

Pebulu tangkis berusia 19 tahun itu bukannya tak berusaha menyelesaikan masalah tersebut. Dia mengaku sudah coba melakukan diskusi dengan beberapa orang di lingkungannya. Mulai Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI) Susy Susanti, Minarti Timur (Kepala Pelatih Tunggal Putri PBSI), sampai Rachman Widohardhono (Psikolog PBSI).

Tujuannya agar dia bisa mengatasi persoalan tersebut. ”Mereka memberi ma suk an kalau saya harus yakin dengan kemam pu an saya. Mereka bilang saya pernah tampil bagus, kalau saya tidak berbakat main bulu tangkis, saya tidak akan pernah bisa main bagus. Jadi, saya harusnya bisa,” papar Fitri.

Faktor kepercayaan diri itu diharapkan tidak muncul lagi saat Fitri menghadapi Saina Nehwal dari India pada babak kedua. Fitri harus melupakan faktor peringkat dan rekor buruk pertemuannya dengan Nehwal. Di atas kertas, pebulu tangkis berusia 26 tahun itu bukan lawan ideal untuk Fitri. Memiliki catatan 403 kemenangan dan menempati peringkat 10 dunia, Nehwal menang pada tiga pertemuan menghadapi Fitri.

Semuanya hanya butuh dua set. Beban tak kalah berat juga menunggu Gregoria yang pada pertandingan pertama berhasil menang mudah melawan Wei Chi Ng (Makau) dengan skor 21-4, 21-7. Tiket babak kedua bulu tangkis perorangan Asian Games 2018 direbut Gregoria hanya dalam waktu 18 menit!

Masalahnya, Gregoria sudah ditunggu peringkat tiga wanita dunia, Pusarla Venkata Sindhu. Menghadapi Sindhu menjadi pekerjaan rumit karena dari tiga pertemuan, Gregoria tak pernah bisa menang. Di Thailand Open 2018, Gregoria menyerah rubber game21-23, 21-16, 9-21, kalah saat bertarung di Syed MODI International Badminton Championships 2017 (13-21, 14-21) dan Indonesia Master 2015 (16-21, 21-19, 12-21).

”Target pribadi maunya sumbang medali. Tapi saya tak mau menjadikan ini beban, jadikan motivasi saja. Apalagi, besok saya bertemu Sindhu (India). Sudah beberapa kali saya kalah dari dia. Maunya sih buat kejutan, step by step saja,” ujar Gregoria ketika ditanya soal target. Gregoria punya catatan cemerlang dalam pertandingan beregu.

Pada ajang Piala Uber 2018 dan nomor beregu Asian Games 2018 dia tak terkalahkan dan selalu berhasil menyumbang angka kemenangan. Demikian juga saat bermain di nomor beregu. Dia ikut menjadi penyumbang poin untuk kontingen Merah Putih. Namun, penampilannya belum menggembirakan pada pertandingan perorangan.

”Kalau di beregu mungkin saya merasa ada tim saya di belakang, seperti ada yang merangkul. Mungkin kalau di perorangan masih kurang beruntung,” katanya. Sebenarnya menjelang Asian Games 2018, Gregoria mendapat program ekstra berupa latihan fisik.

Ketahanan fisik di lapangan memang selama ini menjadi pekerjaan bagi pemain berusia 19 tahun ini. Dia mengakui fisiknya turun drastis jika harus bermain sampai gameketiga. Dia menjalani program latihan fisik tambahan setiap pagi, sebelum latihan teknik dimulai. Biasanya setiap pagi dia langsung latihan teknik, tetapi kali ini dia harus melahap porsi latihan fisik disusul latihan teknik.

Sementara itu, Sindhu akan mempersiapkan diri jelang laga melawan Gregoria. Meskipun unggul 3-0 dalam rekor pertemuan, Sindhu akan mewaspadai Gregoria, mengingat grafik permainan Gregoria mulai meningkat.

”Penampilannya cukup baik pada beberapa pertandingan. Pastinya saya menantikan pertandingan ini. Dia main di publik sendiri, ini tak akan mudah bagi saya. Tapi, saya akan berusaha yang terbaik dan main pada permainan saya,” ujar Sindhu.

Di nomor ganda putra, Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto melangkah mudah ke babak kedua bulu tangkis perorangan Asian Games 2018 mengalahkan Kuvituguldur Byambajav/ Batdavaa Munkhbat (Mongolia) dengan skor 21-4, 21-7.

Fajar/Rian baru akan mendapat lawan imbang pada laga babak kedua menghadapi pasangan Korea Kim Wonho/ Seo Seungae. Pada pertemuan sebelumnya, Jerman Terbuka 2018, Fajar/Rian menang dua gamelangsung atas Kim/Seo dengan skor 21-16, 21-16.

”Kami akan lihat video pertandingan mereka lagi, ada perubahan atau tidak? Yang harus diwaspadai adalah pertahanan mereka, jangan lengah kalau belum bisa mematikan, harus siap terus,” tutur Rian.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2147 seconds (0.1#10.140)