Redam Nishikori, Djokovic Tatap Hat-trick AS Terbuka
A
A
A
NEW YORK - Novak Djokovic menatap gelar ketiga AS Terbuka. Petenis Serbia itu sukses menyingkirkan Kei Nishikori pada semifinal AS Terbuka 2018 di Arthur Ashe Stadium, New York, Jumat (7/9/2018) waktu lokal atau Sabtu (8/9/2018) pagi WIB, setelah menang tiga set 6-3, 6-4, 6-2.
Ini menjadi momen bahagia bagi Djokovic yang tahun lalu harus istirahat akibat cedera siku yang akhirnya membutuhkan operasi. Namun, rasa sakit dan frustrasi itu kini tinggal kenangan saat petenis kelahiran Belgrade, 22 Mei 1987 itu menuntaskan langkahnya ke final.
Djokovic nyaris tidak bermain di paruh kedua tahun 2017 karena cedera. Kini, dia tampil seperti dahaga gelar dari sebelumnya, dan bertekad menutup kekosongannya tahun lalu dengan mengklaim gelar Grand Slam kedua tahun ini.
"Selalu ada bagian dari diri, yang saya percaya bisa kembali relatif cepat ke level permainan tenis yang saya inginkan," kata unggulan keenam Djokovic kepada wartawan seperti dilansir Reuters.
"Tapi pada saat yang sama, saya merasa seperti enam bulan libur sangat membantu saya menemukan motivasi baru, inspirasi, untuk mengisi ulang baterai saya."
Djokovic kembali dalam sorotan ketika dia mengakhiri kekeringan gelar selama 54 minggu dengan mengamankan gelar Wimbledon keempat dan trofi Grand Slam ke-13 dengan kinerja yang mengesankan.
Peringkat 6 dunia itu jelas menikmati hasil kerjanya, memberikan penampilan yang komprehensif melawan Nishikori saat dia meladeni petenis Jepang itu tanpa cela. Tampil solid dengan kembali dan mendominasi dari belakang lapangan.
Di final, Djokovic bertemu unggulan ketiga Argentina Juan Martin del Potro yang menang atas Rafael Nadal yang mengundurkan diri akibat cedera dalam kedudukan 7-6, 6-2 untuk Del Potro.
Jika Djokovic mengantongi hat-trick atau gelar ketiga AS Terbuka, dia akan bergabung dengan pemenang Grand Slam 14 kali Pete Sampras di urutan ketiga dalam daftar sepanjang masa peraih gelar Grand Slam di 'open era', di bawah Roger Federer (20) dan Rafael Nadal (17).
"Ini adalah puncak dari olahraga kami: trofi major. Ini tempat Anda untuk memainkan yang terbaik," tambah Djokovic. "Ada sesuatu yang istimewa tentang mereka.
"Terutama para pemain top, mereka selalu mencoba untuk mengatur perfoma mereka sendiri. Di sekitar Grand Slam, di situlah mereka ingin memainkan yang terbaik."
Ini menjadi momen bahagia bagi Djokovic yang tahun lalu harus istirahat akibat cedera siku yang akhirnya membutuhkan operasi. Namun, rasa sakit dan frustrasi itu kini tinggal kenangan saat petenis kelahiran Belgrade, 22 Mei 1987 itu menuntaskan langkahnya ke final.
Djokovic nyaris tidak bermain di paruh kedua tahun 2017 karena cedera. Kini, dia tampil seperti dahaga gelar dari sebelumnya, dan bertekad menutup kekosongannya tahun lalu dengan mengklaim gelar Grand Slam kedua tahun ini.
"Selalu ada bagian dari diri, yang saya percaya bisa kembali relatif cepat ke level permainan tenis yang saya inginkan," kata unggulan keenam Djokovic kepada wartawan seperti dilansir Reuters.
"Tapi pada saat yang sama, saya merasa seperti enam bulan libur sangat membantu saya menemukan motivasi baru, inspirasi, untuk mengisi ulang baterai saya."
Djokovic kembali dalam sorotan ketika dia mengakhiri kekeringan gelar selama 54 minggu dengan mengamankan gelar Wimbledon keempat dan trofi Grand Slam ke-13 dengan kinerja yang mengesankan.
Peringkat 6 dunia itu jelas menikmati hasil kerjanya, memberikan penampilan yang komprehensif melawan Nishikori saat dia meladeni petenis Jepang itu tanpa cela. Tampil solid dengan kembali dan mendominasi dari belakang lapangan.
Di final, Djokovic bertemu unggulan ketiga Argentina Juan Martin del Potro yang menang atas Rafael Nadal yang mengundurkan diri akibat cedera dalam kedudukan 7-6, 6-2 untuk Del Potro.
Jika Djokovic mengantongi hat-trick atau gelar ketiga AS Terbuka, dia akan bergabung dengan pemenang Grand Slam 14 kali Pete Sampras di urutan ketiga dalam daftar sepanjang masa peraih gelar Grand Slam di 'open era', di bawah Roger Federer (20) dan Rafael Nadal (17).
"Ini adalah puncak dari olahraga kami: trofi major. Ini tempat Anda untuk memainkan yang terbaik," tambah Djokovic. "Ada sesuatu yang istimewa tentang mereka.
"Terutama para pemain top, mereka selalu mencoba untuk mengatur perfoma mereka sendiri. Di sekitar Grand Slam, di situlah mereka ingin memainkan yang terbaik."
(sha)