Naomi Osaka: Maaf, Harus Berakhir Seperti Ini
A
A
A
NEW YORK - Naomi Osaka menjadi bintang baru. Tak hanya di Jepang, bahkan di belantika tenis dunia. Membuat kejutan dengan mengalahkan Serena William, idolanya saat kecil, pada final Grand Slam AS Terbuka 2016 di Arthur Ashe Stadium, New York, Sabtu (8/9/2018) waktu lokal atau Minggu (9/9/2018) pagi WIB.
Hebatnya, Osaka hanya butuh dua set 6-2, 6-4 dalam durasi 79 menit untuk mengubur mimpi Serena menyamai rekor Margareth Court sebagai gelar grand slam terbanyak dengan 24 trofi. Osaka menjadi petenis Jepang pertama yang meraih gelar Grand Slam. (Baca Juga: Gagalkan Serena Rebut Gelar Grand Slam Ke-24, Osaka Torehkan Sejarah).
Kesederhanaan Osaka yang berdarah Haiti-Jepang, membuat dunia mencintainya. Saat berdiri di podium menunggu penyerahan trofi, Osaka hanya mendengar umpatan penonton yang yang marah dan mengungkapkan rasa frustrasi mereka pada wasit Carols Ramos, yang mereka anggap bertindak terlalu keras pada Serena Williams.
Dalam pertandingan, Serena mendapat tiga kali hukuman dari Ramos antara lain saat membanting raket, dan atas alasan pelecehan verbal yang membuatnya mendapat penalti dan membuat Osaka unggul 5-3. (Baca Juga: Meski 'Haafu', Osaka Adalah Pahlawan Jepang).
Namun, Osaka mengucapkan kalimat yang justru menunjukkan kerendahan hatinya. "Saya tahu, semua orang bersorak untuknya dan saya minta maaf harus berakhir seperti ini," kata Osaka. "Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada penonton pertandingan ini."
"Saya selalu bermimpi untuk bermain melawan Serena di final AS Terbuka. Saya benar-benar bersyukur saya bisa bermain dengan Anda (Serena Williams)."
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pun mengucapkan selamat kepada Osaka di Twitter. Dia berterima kasih karena 'memberi Jepang inspirasi pada saat kesulitan ini', yang merujuk situasi pasca gempa yang melanda Pulau Hokkaido utara pada Kamis (6/9/2018), yang menewaskan sedikitnya 21 orang.
Hebatnya, Osaka hanya butuh dua set 6-2, 6-4 dalam durasi 79 menit untuk mengubur mimpi Serena menyamai rekor Margareth Court sebagai gelar grand slam terbanyak dengan 24 trofi. Osaka menjadi petenis Jepang pertama yang meraih gelar Grand Slam. (Baca Juga: Gagalkan Serena Rebut Gelar Grand Slam Ke-24, Osaka Torehkan Sejarah).
Kesederhanaan Osaka yang berdarah Haiti-Jepang, membuat dunia mencintainya. Saat berdiri di podium menunggu penyerahan trofi, Osaka hanya mendengar umpatan penonton yang yang marah dan mengungkapkan rasa frustrasi mereka pada wasit Carols Ramos, yang mereka anggap bertindak terlalu keras pada Serena Williams.
Dalam pertandingan, Serena mendapat tiga kali hukuman dari Ramos antara lain saat membanting raket, dan atas alasan pelecehan verbal yang membuatnya mendapat penalti dan membuat Osaka unggul 5-3. (Baca Juga: Meski 'Haafu', Osaka Adalah Pahlawan Jepang).
Namun, Osaka mengucapkan kalimat yang justru menunjukkan kerendahan hatinya. "Saya tahu, semua orang bersorak untuknya dan saya minta maaf harus berakhir seperti ini," kata Osaka. "Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada penonton pertandingan ini."
"Saya selalu bermimpi untuk bermain melawan Serena di final AS Terbuka. Saya benar-benar bersyukur saya bisa bermain dengan Anda (Serena Williams)."
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pun mengucapkan selamat kepada Osaka di Twitter. Dia berterima kasih karena 'memberi Jepang inspirasi pada saat kesulitan ini', yang merujuk situasi pasca gempa yang melanda Pulau Hokkaido utara pada Kamis (6/9/2018), yang menewaskan sedikitnya 21 orang.
(sha)