'Semedi' di Alpen Jadi Kunci Sukses Kebangkitan Novak Djokovic

Selasa, 11 September 2018 - 12:38 WIB
Semedi di Alpen Jadi Kunci Sukses Kebangkitan Novak Djokovic
'Semedi' di Alpen Jadi Kunci Sukses Kebangkitan Novak Djokovic
A A A
NEW YORK - Apa yang kunci kebangkitan Novak Djokovic di pentas tenis dunia? Lugas dijawab pergi ke pegunungan Alpen, menghirup udara segar sambil memikirkan karier bertenisnya.

Tahun ini memang bisa dibilang tahun kebangkitan Djokovic. Dua gelar grand slam berhasil disabetnya. Setelah Prancis Terbuka, akhir pekan ini petenis asal Serbia tersebut menambah koleksinya dengan menjadi kampiun di AS Terbuka. (Baca juga : Rebut Grand Slam ke-14, Djokovic Sejajar Pete Sampras )

Untuk mengembalikan ketangguhannya, Djokovic mengaku harus berjuang keras. Maklum, tahun-tahun sebelumnya ia harus melupakan hingar bingarnya dunia tenis karena beragam masalah kesehatan menderanya.

Ternyata kondisi seperti itu tak membuat Djokovic larut. Sebaliknya ia mencari dan terus mencari apa yang jadi penyebab dirinya belum bisa bangkit.

Seperti diberitakan Reuters, Selasa (11/9/2018), Djokovic bersama istri sang istri mendaki Mont Sainte-Victoire. Selama lima hari Djokovic berada di gunung yang pernah menjadi lukisan pelukis Paul Cezanne.

"Saya ingat satu saat terutama ketika kami mendaki gunu itu. Cukup tinggi dan kami mencapainya setelah tiga jam melakukan perjalanan," kenangnya.

"Kami duduk dan kami hanya melihat dunia dari perspektif itu. Saya menghirup udara inspirasi dan motivasi baru. Saya terus memikirkan tenis, memikirkan emosi bahwa tenis telah memprovokasi saya. Itu semua positif. Saya seperti memiliki nafas baru dalam olahraga ini."

Mencoba membalik kisah penampilannya tahun lalu. Aksinya di lapangan benar-benar buruk seperti baru mengawali kariernya di dunia profesional. Dari empat gelaran grand slam, Djokovic hanya mampu menembus perempat final di Prancis Terbuka dan Wimbledon. Di Australia Terbuka ia tersisih di babak kedua dan harus absen AS Terbuka.

Inilah yang membuat Djokovic harus menepi sejenak. "Saya mengisolasi diri sejenak. Mencari motivasi baru. Setelah itu saya merasa mendapatkan tenis yang berbeda. Dalam hal hasil, saya bisa menjadi juara di Wimbledon, memenangkan Cincinnati dan sekarang di AS Terbuka," katanya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8545 seconds (0.1#10.140)