Sulit Keluar dari Tekanan, Greysia/Apriyani Gagal ke Final
A
A
A
PARIS - Indonesia gagal meloloskan wakil ganda putri ke final Prancis Terbuka 2018, setelah pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dihentikan duet Jepang Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara. Greysia/Apriyani menyerah dua game 21-10 dan 21-8 dalam tempo 34 menit saja.
Tampil di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Sabtu (27/10/2018) sore WIB, Greysia/Apriyani tak bermain di level terbaik mereka. Pasangan peringkat 3 dunia itu justru tertekan dan kerap melakukan kesalahan dalam pengembalian shuttlecock, sehingga memudahkan lawan untuk menyerang.
Pada game kedua, Greysia/Apriyani juga sulit keluar dari tekanan lawan. Pasangan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara mengontrol permainan terus mengumpulkan poin meninggalkan Greysia/Apriyani, dan menuntaskannya dengan kemenangan 21-8.
Kekalahan ini lebih buruk ketimbang pertemuan pertama mereka di BWF World Championships 2018, 4 Agustus lalu, dimana Greysia/Apriyani sedikit memberi perlawanan meski menyerah dua game 12-21, 21-23.
"Kami banyak tertekan oleh lawan, dan tidak bisa keluar dari tekanan itu. Kami tidak tampil 100% dan memang mereka yang membuat kami tidak bisa mengeluarkan kemampuan kami," kata Greysia seusai pertandingan seperti dilansir laman resmi PBSI. "Kami kecewa dengan kekalahan di semifinal lagi, kami harus evaluasi penampilan kami."
Apriyani menambahkan, duet Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara memiliki power yang mumpuni, dan pola permainan berbeda dibanding pemain Jepang lainnya. "Power mereka kencang, pola main mereka juga beda dengan pasangan Jepang lainnya. Tapi, menurut saya menghadapi mereka sama sulitnya dengan pasangan yang lain, yang paling menonjol dari mereka adalah mereka kuat."
Indonesia masih menyisakan satu wakil di semifinal. Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang akan menhadapi wakil India Satwiksairaj Rankireddy/Chirah Shetty malam ini.
Tampil di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Sabtu (27/10/2018) sore WIB, Greysia/Apriyani tak bermain di level terbaik mereka. Pasangan peringkat 3 dunia itu justru tertekan dan kerap melakukan kesalahan dalam pengembalian shuttlecock, sehingga memudahkan lawan untuk menyerang.
Pada game kedua, Greysia/Apriyani juga sulit keluar dari tekanan lawan. Pasangan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara mengontrol permainan terus mengumpulkan poin meninggalkan Greysia/Apriyani, dan menuntaskannya dengan kemenangan 21-8.
Kekalahan ini lebih buruk ketimbang pertemuan pertama mereka di BWF World Championships 2018, 4 Agustus lalu, dimana Greysia/Apriyani sedikit memberi perlawanan meski menyerah dua game 12-21, 21-23.
"Kami banyak tertekan oleh lawan, dan tidak bisa keluar dari tekanan itu. Kami tidak tampil 100% dan memang mereka yang membuat kami tidak bisa mengeluarkan kemampuan kami," kata Greysia seusai pertandingan seperti dilansir laman resmi PBSI. "Kami kecewa dengan kekalahan di semifinal lagi, kami harus evaluasi penampilan kami."
Apriyani menambahkan, duet Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara memiliki power yang mumpuni, dan pola permainan berbeda dibanding pemain Jepang lainnya. "Power mereka kencang, pola main mereka juga beda dengan pasangan Jepang lainnya. Tapi, menurut saya menghadapi mereka sama sulitnya dengan pasangan yang lain, yang paling menonjol dari mereka adalah mereka kuat."
Indonesia masih menyisakan satu wakil di semifinal. Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang akan menhadapi wakil India Satwiksairaj Rankireddy/Chirah Shetty malam ini.
(sha)