Mencetak Hasil Manis, Itu Tekad Petrucci pada MotoGP 2019
A
A
A
JEREZ - Danilo Petrucci tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tampil bersama Ducati pada MotoGP 2019. Petrux-julukan Petrucci, bertekad mencetak hasil manis sejak seri pertama mengingat dirinyahanya mendapatkan satu tahun kontrak bersama tim asal Italia itu.
Petrucci tentu merasa bangga bisa bergabung bersama Ducati setelah menggantikan peran juara dunia MotoGP tiga kali, Jorge Lorenzo, yang memilih hengkang ke Honda. Riderasal Italia ini pun bertekad tak akan menyia-nyiakan peluangnya dan berusaha menjadi yang terbaik di setiap balapan.
“Saya berusia 28 tahun, saya harus melompat di motor ini. Saya tidak tahu berapa banyak peluang yang akan saya miliki di masa depan. Jadi harus memainkan peluang ini dengan sangat baik,” kata Petrucci dilansir crash. Keyakinan Petrucci ini sejalan dengan hasil tes pramusim MotoGP 2019 di Sirkuit Jerez, Rabu (28/11).
Petrucci berhasil menjadi yang tercepat dengan mencatatkan waktu satu menit 37,968 detik. Itu merupakan pertama kalinya dalam kariernya sebagai pembalap bisa menjadi yang tercepat saat menjalani tes pramusim.
Mantan pembalap Alma Pramac Racing itu mengungguli rekan setim dan runner up MotoGP 2018, Andrea Dovizioso, dengan selisih 0,217 detik setelah melahap 53 lap. Ini membuktikan bahwa motor Ducati Desmosedici GP19 sudah berada dalam konisi bagus setelah sebelumnya menjadi yang tercepat kelima saat tes di Valencia.
“Saya senang. Bahkan, jika itu hanya hari pertama pengujian dan klasifikasi tidak begitu penting, kapan pun kamu pertama kali berarti kamu adalah yang terbaik dan kamu harus mengambil hal-hal yang positif,” ucap Petrucci.
“Hal yang baik adalah kami cukup cepat, bahkan pada ban bekas. Ini adalah poin yang saya butuhkan karena saya selalu cepat di lap tunggal,” katanya. Petrucci pun mengaku peningkatan performa ban belakang ini merupakan hasil dari kombinasi mesin Desmosedici GP19 dan usahanya mengubah gaya balap.
Meski begitu, menurutnya hal ini tak mudah dilakukan. “Saya sangat fokus pada cara menegakkan motor lebih cepat dan lebih halus pada gas, tapi jelas motor baru ini sedikit membantu,” ungkapnya. Hasil ini positif untuk Ducati karena dua pembalap utama mereka bisa menguasai sesi.
Meski begitu, Dovizioso justru kurang puas dengan hasil tesnya. Dia masih penasaran soal peningkatan kemampuan menikung Desmosedici. Pada tes di Valencia, dia sempat merasakan ada sesuatu menarik dari sasis baru Ducati, tapi di tes kali ini tak bisa dirasakannya.
“Saya gembira soal kecepatan, tapi kami di sini untuk melakukan hal lain. Kami ingin memahami motor ini, kami harus mencoba memberikan timbal balik terbaik. Hari ini kami tak bisa mengonfirmasi perasaan lebih baik soal mesin baru seperti yang kami rasakan di Valencia,” kata Dovizioso.
Petrucci tentu merasa bangga bisa bergabung bersama Ducati setelah menggantikan peran juara dunia MotoGP tiga kali, Jorge Lorenzo, yang memilih hengkang ke Honda. Riderasal Italia ini pun bertekad tak akan menyia-nyiakan peluangnya dan berusaha menjadi yang terbaik di setiap balapan.
“Saya berusia 28 tahun, saya harus melompat di motor ini. Saya tidak tahu berapa banyak peluang yang akan saya miliki di masa depan. Jadi harus memainkan peluang ini dengan sangat baik,” kata Petrucci dilansir crash. Keyakinan Petrucci ini sejalan dengan hasil tes pramusim MotoGP 2019 di Sirkuit Jerez, Rabu (28/11).
Petrucci berhasil menjadi yang tercepat dengan mencatatkan waktu satu menit 37,968 detik. Itu merupakan pertama kalinya dalam kariernya sebagai pembalap bisa menjadi yang tercepat saat menjalani tes pramusim.
Mantan pembalap Alma Pramac Racing itu mengungguli rekan setim dan runner up MotoGP 2018, Andrea Dovizioso, dengan selisih 0,217 detik setelah melahap 53 lap. Ini membuktikan bahwa motor Ducati Desmosedici GP19 sudah berada dalam konisi bagus setelah sebelumnya menjadi yang tercepat kelima saat tes di Valencia.
“Saya senang. Bahkan, jika itu hanya hari pertama pengujian dan klasifikasi tidak begitu penting, kapan pun kamu pertama kali berarti kamu adalah yang terbaik dan kamu harus mengambil hal-hal yang positif,” ucap Petrucci.
“Hal yang baik adalah kami cukup cepat, bahkan pada ban bekas. Ini adalah poin yang saya butuhkan karena saya selalu cepat di lap tunggal,” katanya. Petrucci pun mengaku peningkatan performa ban belakang ini merupakan hasil dari kombinasi mesin Desmosedici GP19 dan usahanya mengubah gaya balap.
Meski begitu, menurutnya hal ini tak mudah dilakukan. “Saya sangat fokus pada cara menegakkan motor lebih cepat dan lebih halus pada gas, tapi jelas motor baru ini sedikit membantu,” ungkapnya. Hasil ini positif untuk Ducati karena dua pembalap utama mereka bisa menguasai sesi.
Meski begitu, Dovizioso justru kurang puas dengan hasil tesnya. Dia masih penasaran soal peningkatan kemampuan menikung Desmosedici. Pada tes di Valencia, dia sempat merasakan ada sesuatu menarik dari sasis baru Ducati, tapi di tes kali ini tak bisa dirasakannya.
“Saya gembira soal kecepatan, tapi kami di sini untuk melakukan hal lain. Kami ingin memahami motor ini, kami harus mencoba memberikan timbal balik terbaik. Hari ini kami tak bisa mengonfirmasi perasaan lebih baik soal mesin baru seperti yang kami rasakan di Valencia,” kata Dovizioso.
(don)