Membuka Jalan Juara bagi Vettel, Tugas Utama Leclerc
Membuka Jalan Juara bagi Vettel, Tugas Utama Leclerc
A
A
A
MONTE CARLO - Charles Leclerc memiliki tugas penting bersama Ferrari untuk Formula One (F1) musim 2019. Pembalap Monako itu diharapkan menjadi pembuka jalan bagi rekan setimnya, Sebastian Vettel, untuk menjadi juara dunia musim depan. Berstatus rookie, Leclerc tampil memukau bersama Sauber sepanjang F1 2018.
Terbukti, dia berhasil mengumpulkan 39 poin dan menempati posisi ke-13 dari 20 pembalap di klasemen akhir. Catatan itu langsung membuatnya dipercaya oleh para petinggi Ferrari untuk menggantikan Kimi Raikkonen yang kembali ke Suber pada musim depan.
Meski harus bersanding dengan Vettel, Leclerc ternyata tak merasa ada tekanan. Dia justru senang bisa bekerja sama dengan peraih empat gelar juara dunia F1 itu. Apalagi, pembalap berusia 21 tahun ini tidak khawatir harus berada di belakang rekannya tersebut.
Yang penting, dia hanya ingin berusaha memberikan hasil terbaik untuk tim. “Tekanan? Saya tidak merasakannya, malah yang ada justru dukungan,” kata Leclerc, dilansir gpblog.
“Dukungan itu membuat saya bahagia. Target saya tampil sebaik mungkin dan meng hormati ekspektasi tim. Saya akan didampingi Vettel yang akan menjadi bantuan besar bagi saya untuk berkembang dan belajar,” ungkapnya.
Selain memiliki tugas mengawal Vettel, Leclerc ternyata memasang target pribadi selama men jalani balapan musim 2019. Pembalap kelahiran 16 Oktober 1997 itu mengincar dua kemenangan di laga debut bersama Ferrari.
Keinginannya itu bisa saja terjadi. Karena, Ferrari berada dalam kondisi bagus dalam beberapa tahun terakhir. “Soal target, karena saya pembalap Ferrari, saya ingin menang di dua balapan.
Tentu nya di F1 Monako, karena ru mah saya, dan F1 Italia. Saya ma sih belum bisa membayangkan akan seperti apa membalap di Italia sebagai pembalap Ferrari,” ungkap Leclerc.
Sementara itu, Vettel berharap bisa menjalin hubungan baik dengan Leclerc dan tak ada drama di antara mereka kala mengarungi F1 2019. Apalagi, banyak yang memprediksi jika kedatangan Leclerc di Ferrari mirip seperti saat Daniel Ricciardo bergabung dengan Red Bull pada 2014.
Pada saat itu, Vettel, sang peraih empat gelar juara dunia, harus mengakui keunggulan penda tang baru. Apalagi, Vettel mengaku belum terlalu mengenal Leclerc.
Namun, dia tahu rekan barunya ini memiliki kepribadian yang cukup baik. Meski nanti menjadi rival, pembalap asal Jerman itu berharap kondisinya sama seperti saat masih bersama Raikkonen yang memiliki hubungan baik sejak 2015–2018.
“Kita semua pasti berusaha menjadi yang pertama dan itu hanya bisa dicapai jika kami ber hasil mengalahkan semua orang, termasuk rekan setim. Kita lihat saja nanti. Kami juga sama-sama ingin mengembalikan Ferrari kembali ke jalur kemenangan, walau kami berdua berada di titik karier yang berbeda,” ungkap Vettel.
Terbukti, dia berhasil mengumpulkan 39 poin dan menempati posisi ke-13 dari 20 pembalap di klasemen akhir. Catatan itu langsung membuatnya dipercaya oleh para petinggi Ferrari untuk menggantikan Kimi Raikkonen yang kembali ke Suber pada musim depan.
Meski harus bersanding dengan Vettel, Leclerc ternyata tak merasa ada tekanan. Dia justru senang bisa bekerja sama dengan peraih empat gelar juara dunia F1 itu. Apalagi, pembalap berusia 21 tahun ini tidak khawatir harus berada di belakang rekannya tersebut.
Yang penting, dia hanya ingin berusaha memberikan hasil terbaik untuk tim. “Tekanan? Saya tidak merasakannya, malah yang ada justru dukungan,” kata Leclerc, dilansir gpblog.
“Dukungan itu membuat saya bahagia. Target saya tampil sebaik mungkin dan meng hormati ekspektasi tim. Saya akan didampingi Vettel yang akan menjadi bantuan besar bagi saya untuk berkembang dan belajar,” ungkapnya.
Selain memiliki tugas mengawal Vettel, Leclerc ternyata memasang target pribadi selama men jalani balapan musim 2019. Pembalap kelahiran 16 Oktober 1997 itu mengincar dua kemenangan di laga debut bersama Ferrari.
Keinginannya itu bisa saja terjadi. Karena, Ferrari berada dalam kondisi bagus dalam beberapa tahun terakhir. “Soal target, karena saya pembalap Ferrari, saya ingin menang di dua balapan.
Tentu nya di F1 Monako, karena ru mah saya, dan F1 Italia. Saya ma sih belum bisa membayangkan akan seperti apa membalap di Italia sebagai pembalap Ferrari,” ungkap Leclerc.
Sementara itu, Vettel berharap bisa menjalin hubungan baik dengan Leclerc dan tak ada drama di antara mereka kala mengarungi F1 2019. Apalagi, banyak yang memprediksi jika kedatangan Leclerc di Ferrari mirip seperti saat Daniel Ricciardo bergabung dengan Red Bull pada 2014.
Pada saat itu, Vettel, sang peraih empat gelar juara dunia, harus mengakui keunggulan penda tang baru. Apalagi, Vettel mengaku belum terlalu mengenal Leclerc.
Namun, dia tahu rekan barunya ini memiliki kepribadian yang cukup baik. Meski nanti menjadi rival, pembalap asal Jerman itu berharap kondisinya sama seperti saat masih bersama Raikkonen yang memiliki hubungan baik sejak 2015–2018.
“Kita semua pasti berusaha menjadi yang pertama dan itu hanya bisa dicapai jika kami ber hasil mengalahkan semua orang, termasuk rekan setim. Kita lihat saja nanti. Kami juga sama-sama ingin mengembalikan Ferrari kembali ke jalur kemenangan, walau kami berdua berada di titik karier yang berbeda,” ungkap Vettel.
(don)
Explore More