Keistimewaan Srikandi Cup: Timnas Basket Putri Raih Perak di AUG 2018

Minggu, 23 Desember 2018 - 08:06 WIB
Keistimewaan Srikandi Cup: Timnas Basket Putri Raih Perak di AUG 2018
Keistimewaan Srikandi Cup: Timnas Basket Putri Raih Perak di AUG 2018
A A A
JAKARTA - Pebasket putri Indonesia yang berkompetisi di Srikandi Cup sukses meraih prestasi membanggakan saat membela timnas basket Tanah Air pada ajang ASEAN University Games (AUG) 2018 di Naypyidaw, Myanmar. Pada event olahraga antar mahasiswa se-ASEAN ke-19 tersebut, tim polesan Abrizalt Hasiholan berhasil menyabet medali perak, sedangkan emas diraih tim Thailand.

Pelatih tim putri basket AUG Indonesia, Abrizalt Hasiholan berharap kompetisi Srikandi Cup menjadi salah satu wadah pencapaian prestasi tim putri di masa depan. Dukungan pemerintah dalam pengembangan pemain basket putri sangat diperlukan.

"Kompetisi Srikandi Cup membawa andil dalam prestasi basket putri kita. Sebenarnya kita tidak kalah dengan Thailand, hanya saja yang saya dengar mereka mendapat dukungan penuh dari pemerintahnya dan fokus mulai dari pembinaan usia dini, meskipun secara notabene liga mereka tidak berjalan," kata Abrizalt Hasiholan dalam keterangan persnya, Minggu (23/12/2018).

"Untuk itu, Srikandi Cup perlu diseriuskan penataan kompetisinya, karena memberikan pengaruh yang besar kepada pemain dari sisi jam terbang dan mental. Saya berharap jumlah pertandingan ditambah, jika perlu Srikandi Cup bisa 12 tim kedepannya," ungkap Abrizalt Hasiholan.

Abrizalt Hasiholan, yang juga menjadi pelatih Tanago Friesian Jakarta menambahkan, pentingnya memiliki kompetisi seperti Srikandi Cup. Sebab, ia menilai potensi prestasi sektor putri bisa berbicara banyak bahkan di tingkat Asia, asalkan tidak melakukan persiapan yang instan.

Pria yang kerap disapa Jali itu menilai liga putri musim ini sudah semakin baik, tapi perlu melakukan pembenahan bersama supaya berimbas kepada prestasi timnas putri di masa yang akan datang. "Thailand yang persiapannya panjang dan banyak try out saja kita bisa imbangi, bahkan hampir kita kalahkan. Para pemain di AUG kemarin adalah jebolan Srikandi Cup, meski mereka juga hasil dari Liga Mahasiswa (LIMA) dan kompetisi antar pelajar seperti DBL dan pembinaan di klub asal mereka masing-masing."

"Kalau opini saya, kita tidak butuh pemain asing di Srikandi Cup, karena pemain lokal kita saat ini sudah bagus dan bertalenta. Jika bicara kearah timnas, yah tinggal perbanyak try out atau panggil pelatih asing sebagai advisor tapi yang melatih pelatih lokal," imbuh Jali.

Senada dengan Jali, Kadek Pratita Citta Dewi atau yang disapa Cita mengungkapkan Srikandi Cup berperan besar meningkatkan kematangannya dalam bermain. Karenanya, pemain yang memperkuat timnas basket putri di AUG 2018 tersebut berharap kompetisi Srikandi Cup semakin bagus kedepannya dan juga menjadi perhatian dari sejumlah kalangan.

"Keberhasilan kami merebut medali perak kemarin tidak bisa dipungkiri hasil dari kompetisi Srikandi Cup. Sayangnya, Srikadi Cup masih dianggap sebelah mata. Tapi saya percaya dengan semakin baiknya kualitas Srikandi Cup dapat menarik perhatian sejumlah pihak dan saya harap bisa salah satu acuan kompetisi olahraga yang terbaik di Indonesia. Sehingga adik-adik kami yang masih di bawah akan termotivasi bisa bermain di Srikandi Cup suatu saat nanti," ujar Cita, salah satu pemain Merpati Bali.

"Untuk bicara prestasi di timnas, selain kompetisinya harus berjalan dengan baik, tapi kita juga harus didukung dengan faktor lainnya seperti persiapan TC yang panjang dan banyak melakukan uji coba keluar negeri. Menghadapi AUG kemarin, kami hanya berlatih kurang lebih seminggu tapi kita bisa mengimbangi Thailand yang persiapannya jauh lebih lama dari kita. Ini bukti bahwa Srikandi Cup memberikan efek yang bagus untuk prestasi timnas putri kita," pungkas pemain yang juga memperkuat timnas putri di ajang Asian Games 2018 lalu.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1730 seconds (0.1#10.140)