Red Bull Tuding Mesin Renault Menghambat Perkembangan
Red Bull Tuding Mesin Renault Menghambat Perkembangan
A
A
A
LONDON - Kubu Red Bull menuding mesin Renault sebagai hal yang menghambat perkembangan tim di musim Formula 1 2018. Dengan berbekal GPS, konsultan tim Helmut Marko berusaha membuktikan tudingan tersebut.
Seperti kita ketahui, sejak menggendong mesin Renault pada 2007, Red Bull telah mengemas 59 kemenangan dan empat gelar ganda Formula 1 yang diraih secara beuntun. Namun, seiring diterapkannya mesin V6, skuat Milton Keynes kesulitan bersaing dengan rival.
"Sejak awal, (mesin) kami seperti berada di kelas B. Kami kekurangan 70 dk saat kualifikasi," kata Marko dikutip Motorsport.
"Kami terkadang digambarkan sebagai tim yang hanya bisa mengeluh. Tapi data dari GPS jelas-jelas menunjukkan betapa lemahnya kami di trek lurus"
Red Bull kemudian beralih ke mesin Honda musim ini. Pengalaman baru menggendong mesin dari Jepang tersebut diklaim membawa pengaruh positif.
"Jika Anda menggabungkan data GPS kami dengan data yang disediakan Honda, maka Anda bisa melihat kami akan bisa menyaingi Ferrari dan Mercedes." katanya.
Seperti kita ketahui, sejak menggendong mesin Renault pada 2007, Red Bull telah mengemas 59 kemenangan dan empat gelar ganda Formula 1 yang diraih secara beuntun. Namun, seiring diterapkannya mesin V6, skuat Milton Keynes kesulitan bersaing dengan rival.
"Sejak awal, (mesin) kami seperti berada di kelas B. Kami kekurangan 70 dk saat kualifikasi," kata Marko dikutip Motorsport.
"Kami terkadang digambarkan sebagai tim yang hanya bisa mengeluh. Tapi data dari GPS jelas-jelas menunjukkan betapa lemahnya kami di trek lurus"
Red Bull kemudian beralih ke mesin Honda musim ini. Pengalaman baru menggendong mesin dari Jepang tersebut diklaim membawa pengaruh positif.
"Jika Anda menggabungkan data GPS kami dengan data yang disediakan Honda, maka Anda bisa melihat kami akan bisa menyaingi Ferrari dan Mercedes." katanya.
(sha)
Explore More