El Clasico Barca vs Madrid Dijamin Tensi Tetap Tinggi
A
A
A
BARCELONA - Jika mengukur tensi laga el clasico Barcelona versus Real Madrid hanya dari Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, itu berarti laga ini sudah selesai. Tak perlu begadang menyaksikan leg pertama semifinal Copa del Rey di Camp Nou, dini hari nanti.
Tapi, jika masih percaya bahwa sejarah pertemuan, rivalitas, dan gengsi yang ingin dinikmati, laga ini tetaplah menarik karena masih akan berlangsung dengan tensi tinggi. Masih sama seperti yang dikatakan Jose Mourinho bahwa saat el clasico tersaji, bumi tetap berhenti berputar.
Messi yang sedang on fire, menjadi pencetak gol terbanyak di lima kompetisi Eropa, menciptakan gol di delapan laga berturut-turut hampir dipastikan menepi. Langkah Pelatih Barca Ernesto Valverde yang tetap memainkan Messi yang mengalami masalah pada laga melawan Valencia berbuntut panjang. Belum ada konfirmasi pasti, memang. Tapi, hampir semua menduga penyerang asal Argentina tersebut akan absen pada laga melawan Madrid.
Apalagi, Messi tidak ambil bagian dalam sesi latihan Blaugrana yang digelar Senin. “Saya tidak tahu persis masalahnya apa. Itu bisa menjadi sedikit ketidaknyamanan. Kami akan menunggu untuk melihat apa yang dikatakan dokter, kemudian mengevaluasi berbagai hal berdasarkan laporan dokter,” kata Valverde, dikutip Marca.
Messi adalah musuh utama Madrid. Pemain berusia 31 tahun itu menjadi top skor el clasico dengan 26 gol. Jumlah yang bahkan masih jauh dari jangkauan Ronaldo dan legenda Madrid Alfredo di Stefano (18).
"Saya membayangkan kondisinya bisa terlalu buruk. Tapi, saya tidak bisa mengungkapkan apa pun," tandas pelatih berusia 54 tahun itu.
Ousmane Dembele juga masih belum bisa dipastikan bisa tampil atau tidak. Dia sudah diperkirakan menepi 15 hari karena mengalami masalah di engkel. Sejauh ini, dia belum mencapai 100% fit. Alhasil, Valverde masih harus menunggu apakah akan menyertakan Dembele dalam daftar pemain melawan Madrid.
Sebagai solusi, Valverde mungkin akan menggunakan formula serupa saat menghadapi Sevilla di leg pertama. Dia bisa tetap menurunkan tiga penyerang dengan variasi Luis Suarez, Kevin Prince Boateng, dan Philippe Coutinho. Nama terakhirlah yang diharapkan bisa menjadi penyelamat.
Penampilan apik Coutinho saat mengisi posisi Dembele bisa menjadi referensi. Selain produktif dengan dua gol saat melumat Sevilla 6-1, mantan pemain Liverpool itu juga sudah pernah menghadapi Madrid. Barca bisa cukup tenang karena mereka tidak mengalami kekalahan dalam tiga pertemuan terakhir, termasuk kemenangan 5-1 di Primera Liga.
Bedanya, Madrid ke Camp Nou dengan kondisi jauh lebih siap. Pasukan Santiago Solari tak mengalami kekalahan dalam lima laga. Solari juga bisa menurunkan komposisi terbaik, termasuk Karim Benzema yang sedang on fire, Gareth Bale, dan tentu saja Vinicius Junior.
Benzema telah mencetak lima gol dalam tiga penampilan terakhirnya bersama Los Blancos dan sekarang memiliki tidak kurang dari 17 gol musim ini. Sementara Vinicius mengoleksi tiga gol dan delapan assist dalam 1.000 menit. Namun, Solari belum mau mengungkapkan line-up menghadapi Barca. "Saya tidak akan mengatakan susunan pemain,” tandas Solari, dikutip AS.
Tapi, jika masih percaya bahwa sejarah pertemuan, rivalitas, dan gengsi yang ingin dinikmati, laga ini tetaplah menarik karena masih akan berlangsung dengan tensi tinggi. Masih sama seperti yang dikatakan Jose Mourinho bahwa saat el clasico tersaji, bumi tetap berhenti berputar.
Messi yang sedang on fire, menjadi pencetak gol terbanyak di lima kompetisi Eropa, menciptakan gol di delapan laga berturut-turut hampir dipastikan menepi. Langkah Pelatih Barca Ernesto Valverde yang tetap memainkan Messi yang mengalami masalah pada laga melawan Valencia berbuntut panjang. Belum ada konfirmasi pasti, memang. Tapi, hampir semua menduga penyerang asal Argentina tersebut akan absen pada laga melawan Madrid.
Apalagi, Messi tidak ambil bagian dalam sesi latihan Blaugrana yang digelar Senin. “Saya tidak tahu persis masalahnya apa. Itu bisa menjadi sedikit ketidaknyamanan. Kami akan menunggu untuk melihat apa yang dikatakan dokter, kemudian mengevaluasi berbagai hal berdasarkan laporan dokter,” kata Valverde, dikutip Marca.
Messi adalah musuh utama Madrid. Pemain berusia 31 tahun itu menjadi top skor el clasico dengan 26 gol. Jumlah yang bahkan masih jauh dari jangkauan Ronaldo dan legenda Madrid Alfredo di Stefano (18).
"Saya membayangkan kondisinya bisa terlalu buruk. Tapi, saya tidak bisa mengungkapkan apa pun," tandas pelatih berusia 54 tahun itu.
Ousmane Dembele juga masih belum bisa dipastikan bisa tampil atau tidak. Dia sudah diperkirakan menepi 15 hari karena mengalami masalah di engkel. Sejauh ini, dia belum mencapai 100% fit. Alhasil, Valverde masih harus menunggu apakah akan menyertakan Dembele dalam daftar pemain melawan Madrid.
Sebagai solusi, Valverde mungkin akan menggunakan formula serupa saat menghadapi Sevilla di leg pertama. Dia bisa tetap menurunkan tiga penyerang dengan variasi Luis Suarez, Kevin Prince Boateng, dan Philippe Coutinho. Nama terakhirlah yang diharapkan bisa menjadi penyelamat.
Penampilan apik Coutinho saat mengisi posisi Dembele bisa menjadi referensi. Selain produktif dengan dua gol saat melumat Sevilla 6-1, mantan pemain Liverpool itu juga sudah pernah menghadapi Madrid. Barca bisa cukup tenang karena mereka tidak mengalami kekalahan dalam tiga pertemuan terakhir, termasuk kemenangan 5-1 di Primera Liga.
Bedanya, Madrid ke Camp Nou dengan kondisi jauh lebih siap. Pasukan Santiago Solari tak mengalami kekalahan dalam lima laga. Solari juga bisa menurunkan komposisi terbaik, termasuk Karim Benzema yang sedang on fire, Gareth Bale, dan tentu saja Vinicius Junior.
Benzema telah mencetak lima gol dalam tiga penampilan terakhirnya bersama Los Blancos dan sekarang memiliki tidak kurang dari 17 gol musim ini. Sementara Vinicius mengoleksi tiga gol dan delapan assist dalam 1.000 menit. Namun, Solari belum mau mengungkapkan line-up menghadapi Barca. "Saya tidak akan mengatakan susunan pemain,” tandas Solari, dikutip AS.
(don)