Petinju Wanita Boleh Mengenakan Hijab di Ajang Resmi AIBA
A
A
A
ISTANBUL - Asosiasi Tinju Internasional (AIBA) memperbolehkan petinju wanita mengenakan hijab pada pertarungan resmi. Aturan tersebut diambil setelah para pejabat AIBA melakukan pertemuan di Istanbul.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan Komite Eksekutif AIBA di Istanbul, Rabu (13/2/2019), AIBA mengatakan setiap petinju wanita boleh mengenakan hijab sesuai ajaran agama yang mereka yakini. Para petinju berhijab juga diperbolehkan menggunakan warna hijab sesuai dengan bendera negara masing-masing.
Menurut Inside The Games, perubahan aturan atlet berhijab diambil AIBA setelah melihat kebijakan yang sama diambil badan olahraga lain. Sebelumnya, cabang olahraga seperti anggar, voli, dan basket lebih dulu mengambil kebijakan serupa.
"Hijab atau kerudung penutup kepala bisa digunakan oleh setiap atlet wanita, jika mereka mau, dengan alasan agama." demikian pernyataan resmi AIBA.
Di Olimpiade Rio 2018, atlet anggar Ibtihaj Muhammad menjadi wanita Muslim Amerika pertama yang tampil mengenakan hijab. Namun, seiring perkembangan kelompok feminis Prancis baru-baru ini mendesak agar hijab dan pakaian yang dianggap identitas keagamaan tidak boleh dipakai di Olimpiade Paris 2024.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan Komite Eksekutif AIBA di Istanbul, Rabu (13/2/2019), AIBA mengatakan setiap petinju wanita boleh mengenakan hijab sesuai ajaran agama yang mereka yakini. Para petinju berhijab juga diperbolehkan menggunakan warna hijab sesuai dengan bendera negara masing-masing.
Menurut Inside The Games, perubahan aturan atlet berhijab diambil AIBA setelah melihat kebijakan yang sama diambil badan olahraga lain. Sebelumnya, cabang olahraga seperti anggar, voli, dan basket lebih dulu mengambil kebijakan serupa.
"Hijab atau kerudung penutup kepala bisa digunakan oleh setiap atlet wanita, jika mereka mau, dengan alasan agama." demikian pernyataan resmi AIBA.
Di Olimpiade Rio 2018, atlet anggar Ibtihaj Muhammad menjadi wanita Muslim Amerika pertama yang tampil mengenakan hijab. Namun, seiring perkembangan kelompok feminis Prancis baru-baru ini mendesak agar hijab dan pakaian yang dianggap identitas keagamaan tidak boleh dipakai di Olimpiade Paris 2024.
(sha)