Sukses Meraih Podium Pertama, Begini Pengakuan Desmodovi
A
A
A
LUSAIL - Andrea Dovizioso sukses meraih podium seri perdana MotoGP Qatar di Sirkuit Losail Internasional, dini hari kemarin. Rider Italia itu menyelesaikan balapan dengan catatan waktu 42 menit 36,902 detik, unggul 0,023 detik dari Marc Marquez di posisi kedua.
Meski meraih hasil positif, namun justru Dovi-panggilan akrab Dovizioso-merasa seri pertama MotoGP 2019 sangat berat. Dovi mengaku bahwa perjuangan dalam memperebutkan gelar juara dunia semakin berat pada MotoGP musim ini. Apalagi, jarak antaraposisi ketiga sampai kelima hanya kurang dari satu detik.
Dari sekian pembalap, Desmodovi-julukan Dovizioso-menilai pembalap Suzuki Alex Rins paling luar biasa. Hal itu terlihat saat kecepatan motornya saat melakukan tikungan yang sangat mengesankan ketika menyalipnya. Beruntung, Dovizioso memiliki motor yang memiliki tenaga kuat saat trek lurus untuk kembali menyalipnya di tengah-tengah balapan.
Meski begitu, Dovizioso akui bahwa MotoGP tahun ini terasa sangat berbeda. Buktinya, ada beberapa pembalap memiliki peluang yang sama untuk merebut kemenangan di balapan perdana tersebut. Oleh karena itu, dia mencoba melakukan strategi menggunakan ban belakang dengan baik. Hasilnya, pembalap berusia 32 ini sukses mempertahankan gelarnya di Qatar.
“Saya pikir MotoGP sekarang benar-benar berbeda dengan masa lalu. Valentino (Rossi) berada di belakang dan berada di urutan kelima. Saya pikir tidak ada yang mencoba untuk membuat balapan tercepat,” kata Dovizioso dilansir crash. “Jadi ini adalah alasan mengapa jaraknya sangat tipis dengan semua pembalap. Saya merasa MotoGP sekarang sudah berbeda,” sambungnya.
Sedangkan Marquez mengakui Dovizoso terlalu kuat dalam balapan tersebut. Padahal, dia sudah berjuang keras untuk meraih hasil terbaik. Sayangnya, percobaanya menyalip Dovizioso di tikungan terakhir, gagal dilakukannya dengan sempurna. Dengan begitu, rider asal Spanyol ini harus puas berada di posisi kedua pada balapan tersebut.
“Dovizioso terlalu kuat ketimbang saya. Tapi tujuan saya adalah podium, jadi saya sangat senang dengan 20 poin ini. Kami selalu berjuang di trek ini. Kami berjuang terutama dengan ban. Pada awalnya, langkah cukup tenang dan ini memungkinkan saya untuk melaju dengan cepat. Tapi kemudian, saya mungkin mendorong terlalu keras dan kemudian menghancurkan bagian belakang,” ujar Marquez.
Sementara itu, Mohammad Adenanta Putra berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di race ke-2 seri pertama ajang balap Asia Talent Cup (ATC) 2019 di Losail International Circuit, Qatar Minggu (10/3) malam. Pembalap lulusan Astra Honda Racing School itu menempati podium ketiga mengalahkan puluhan rider berbakat Asia lainnya.
Di ajang tersebut, Astra Honda Motor (AHM) menurunkan tiga rider binaannya Herjun Atna Firdaus, Abdul Gofar Mutaqim dan Adenanta. Setelah gagal pada balapan pertama, di race kedua (10/3), ketiganya berhasil memacu Honda NSF250R mereka untuk masuk di grup terdepan dan bersaing dengan empat pebalap lainnya di grup kedua.
“Alhamdulillah pada balapan kedua ini saya mampu meraih podium 3 dan mengibarkan bendera Merah Putih untuk Indonesia. Hasil ini akan menjadi modal berharga untuk balapan berikutnya di Thailand, serta target saya menjuarai Asia Talent Cup,” ujar Adenanta.
General Manager Marketing Planing and Analysis Division AHM A Indraputra mengatakan, prestasi pembalap muda di awal musim ATC 2019 sangat membanggakan. Prestasi tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi bagi rider untuk terus berupaya tampil lebih baik di seri selanjutnya.
“Pengibaran Merah Putih di awal seri ini kami harapkan mampu menjadi pertanda positif dan mampu menjadi inspirasi bagi para pebalap muda lainnya untuk selalu berupaya mencetak prestasi dengan semangat Satu Hati,” ujarnya.
Meski meraih hasil positif, namun justru Dovi-panggilan akrab Dovizioso-merasa seri pertama MotoGP 2019 sangat berat. Dovi mengaku bahwa perjuangan dalam memperebutkan gelar juara dunia semakin berat pada MotoGP musim ini. Apalagi, jarak antaraposisi ketiga sampai kelima hanya kurang dari satu detik.
Dari sekian pembalap, Desmodovi-julukan Dovizioso-menilai pembalap Suzuki Alex Rins paling luar biasa. Hal itu terlihat saat kecepatan motornya saat melakukan tikungan yang sangat mengesankan ketika menyalipnya. Beruntung, Dovizioso memiliki motor yang memiliki tenaga kuat saat trek lurus untuk kembali menyalipnya di tengah-tengah balapan.
Meski begitu, Dovizioso akui bahwa MotoGP tahun ini terasa sangat berbeda. Buktinya, ada beberapa pembalap memiliki peluang yang sama untuk merebut kemenangan di balapan perdana tersebut. Oleh karena itu, dia mencoba melakukan strategi menggunakan ban belakang dengan baik. Hasilnya, pembalap berusia 32 ini sukses mempertahankan gelarnya di Qatar.
“Saya pikir MotoGP sekarang benar-benar berbeda dengan masa lalu. Valentino (Rossi) berada di belakang dan berada di urutan kelima. Saya pikir tidak ada yang mencoba untuk membuat balapan tercepat,” kata Dovizioso dilansir crash. “Jadi ini adalah alasan mengapa jaraknya sangat tipis dengan semua pembalap. Saya merasa MotoGP sekarang sudah berbeda,” sambungnya.
Sedangkan Marquez mengakui Dovizoso terlalu kuat dalam balapan tersebut. Padahal, dia sudah berjuang keras untuk meraih hasil terbaik. Sayangnya, percobaanya menyalip Dovizioso di tikungan terakhir, gagal dilakukannya dengan sempurna. Dengan begitu, rider asal Spanyol ini harus puas berada di posisi kedua pada balapan tersebut.
“Dovizioso terlalu kuat ketimbang saya. Tapi tujuan saya adalah podium, jadi saya sangat senang dengan 20 poin ini. Kami selalu berjuang di trek ini. Kami berjuang terutama dengan ban. Pada awalnya, langkah cukup tenang dan ini memungkinkan saya untuk melaju dengan cepat. Tapi kemudian, saya mungkin mendorong terlalu keras dan kemudian menghancurkan bagian belakang,” ujar Marquez.
Sementara itu, Mohammad Adenanta Putra berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di race ke-2 seri pertama ajang balap Asia Talent Cup (ATC) 2019 di Losail International Circuit, Qatar Minggu (10/3) malam. Pembalap lulusan Astra Honda Racing School itu menempati podium ketiga mengalahkan puluhan rider berbakat Asia lainnya.
Di ajang tersebut, Astra Honda Motor (AHM) menurunkan tiga rider binaannya Herjun Atna Firdaus, Abdul Gofar Mutaqim dan Adenanta. Setelah gagal pada balapan pertama, di race kedua (10/3), ketiganya berhasil memacu Honda NSF250R mereka untuk masuk di grup terdepan dan bersaing dengan empat pebalap lainnya di grup kedua.
“Alhamdulillah pada balapan kedua ini saya mampu meraih podium 3 dan mengibarkan bendera Merah Putih untuk Indonesia. Hasil ini akan menjadi modal berharga untuk balapan berikutnya di Thailand, serta target saya menjuarai Asia Talent Cup,” ujar Adenanta.
General Manager Marketing Planing and Analysis Division AHM A Indraputra mengatakan, prestasi pembalap muda di awal musim ATC 2019 sangat membanggakan. Prestasi tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi bagi rider untuk terus berupaya tampil lebih baik di seri selanjutnya.
“Pengibaran Merah Putih di awal seri ini kami harapkan mampu menjadi pertanda positif dan mampu menjadi inspirasi bagi para pebalap muda lainnya untuk selalu berupaya mencetak prestasi dengan semangat Satu Hati,” ujarnya.
(don)