Egy Maulana-Saddil Ramdani Dituntut Adaptasi Cepat
A
A
A
JAKARTA - Tiga penggawa anyar tim nasional Indonesia U-23 Egy Maulana Vikri, Saddil Ramdani, dan Ezra Walian diharapkan meningkatkan daya gedor skuad Garuda Muda. Karena itu, ketiganya dituntut cepat beradaptasi dengan rekanrekannya jelang laga perdana kualifikasi Piala Asia kontra Thailand.
Perjudian dilakukan Pelatih Indra Sjafri dengan memasukkan nama Egy dan Saddil dalam skuad yang diboyong ke Hanoi, Vietnam. Rivaldo Tood Ferre yang selama ini kerap menjadi supersub justru tersingkirkan dari tim bersama rekannya, Billy Keraf. Padahal, pada dua ajang sebelumnya, yakni Piala AFF U-19, Piala Asia U-19, dan Piala AFF U-22, Tood Ferre merupakan salah satu pemain yang cukup vital dalam skuad Garuda Muda.
Ketika anak asuh Indra mengalami kebuntuan dalam mencetak gol, pemain Persipura Jayapura itu tidak jarang menyelamatkan tim dengan golnya pada waktu krusial pertandingan. Kini, tumpuan menjadi ‘kartu As’ skuad Garuda Muda dibebankan kepada Egy dan Saddil yang selama ini memang mengisi posisi bermain Tood Ferre ketika berada di bang ku cadangan.
Untuk memuluskan peran ini, keduanya dituntut cepat beradaptasi dengan rekan-rekannya mengingat mereka belum sepekan bergabung dengan tim. Saddil baru bergabung dengan Andy Setyo dkk pada Senin (18/3) dan Egy sejak Kamis (21/3).
Meski mayoritas skuad yang ada merupakan jebolan timnas U-19, keduanya bermain di kompetisi berbeda. Saddil bersama Pahang FA berkompetisi Malaysia Super League, sedangkan Egy bersama Lechia Gdanks di Polandia. “Tentu butuh adaptasi karena cara latihan di luar negeri dan di Indonesia berbeda.
Memiliki kemampuan yang bagus, tapi tidak bisa berbaur dengan tim, ya, tentu akan sulit,” kata legenda tim nasional Indonesia Peri Sandria. Khusus Ezra, sejauh ini memang belum mendapatkan tempat permanen di timnas U-23. Pelatih Indra masih memberi waktu kepada striker klub kasta kedua kompetisi Belanda Eerste Divisie, RKC Wallwijk, itu untuk membuktikan kualitasnya.
Pemain keturunan Belanda-Manado ini bersaing dengan dua striker lainnya, Marinus Wanewar dan Dimas Drajad. Di kualifikasi Piala AFC, Indonesia tergabung di Grup K. Andy dkk akan menghadapi tuan rumah Vietnam, Thailand, dan Brunei Darussalam pada 22–26 Maret.
Dua tim pertama dipastikan menjadi lawan terberat skuad Garuda Muda sekaligus menjadi partai ulangan semifinal Piala AFF lalu. Thailand akan menjadi lawan perdana pada Jumat (22/3) kemudian menghadapi Vietnam, Minggu (24/3). Brunei Darussalam yang notabene merupakan tim paling lemah menjadi lawan terakhir, Selasa (26/3).
Ketua Umum PSSI
Gusti Randa secara resmi menjabat pelaksana tugas sementara (Plt) Ketua Umum (Ketum) PSSI menggantikan Joko Driyono (Jokdri). Penunjukan Gusti, yang juga CEO PT Liga Indonesia Baru, diputuskan dalam rapat Komite Eksekutif di Jakarta, kemarin. “Benar, saya mendapat amanat untuk menjadi Plt Ketua Umum PSSI. Keputusan diambil dalam rapat Komite Eksekutif hari ini,” tutur Gusti, kepada wartawan, kemarin.
Penunjukan ini cukup mengundang pertanyaan. Penyebabnya, sesuai statuta PSSI, Wakil Ketua Umum Iwan Budianto yang seharusnya memegang jabatan jika ketua umum mengundurkan diri. Namun, belum diketahui alasan mantan artis peran itu ditunjuk menggantikan Jokdri.
Sebagai Plt ketum yang baru, Gusti bertugas mempersiapkan agenda Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Selain itu, dia juga fokus memastikan Liga 1 2019 bergulir sesuai rencana pada Mei mendatang. “Selain KLB, saya ingin memastikan Liga 1 on the trackkarena waktu sudah dekat. Program saya, Liga 1, selain KLB. Dua tugas itu menjadi prioritas saya setelah mendapat kepercayaan sebagai Plt ketua umum,” tandasnya.
Perjudian dilakukan Pelatih Indra Sjafri dengan memasukkan nama Egy dan Saddil dalam skuad yang diboyong ke Hanoi, Vietnam. Rivaldo Tood Ferre yang selama ini kerap menjadi supersub justru tersingkirkan dari tim bersama rekannya, Billy Keraf. Padahal, pada dua ajang sebelumnya, yakni Piala AFF U-19, Piala Asia U-19, dan Piala AFF U-22, Tood Ferre merupakan salah satu pemain yang cukup vital dalam skuad Garuda Muda.
Ketika anak asuh Indra mengalami kebuntuan dalam mencetak gol, pemain Persipura Jayapura itu tidak jarang menyelamatkan tim dengan golnya pada waktu krusial pertandingan. Kini, tumpuan menjadi ‘kartu As’ skuad Garuda Muda dibebankan kepada Egy dan Saddil yang selama ini memang mengisi posisi bermain Tood Ferre ketika berada di bang ku cadangan.
Untuk memuluskan peran ini, keduanya dituntut cepat beradaptasi dengan rekan-rekannya mengingat mereka belum sepekan bergabung dengan tim. Saddil baru bergabung dengan Andy Setyo dkk pada Senin (18/3) dan Egy sejak Kamis (21/3).
Meski mayoritas skuad yang ada merupakan jebolan timnas U-19, keduanya bermain di kompetisi berbeda. Saddil bersama Pahang FA berkompetisi Malaysia Super League, sedangkan Egy bersama Lechia Gdanks di Polandia. “Tentu butuh adaptasi karena cara latihan di luar negeri dan di Indonesia berbeda.
Memiliki kemampuan yang bagus, tapi tidak bisa berbaur dengan tim, ya, tentu akan sulit,” kata legenda tim nasional Indonesia Peri Sandria. Khusus Ezra, sejauh ini memang belum mendapatkan tempat permanen di timnas U-23. Pelatih Indra masih memberi waktu kepada striker klub kasta kedua kompetisi Belanda Eerste Divisie, RKC Wallwijk, itu untuk membuktikan kualitasnya.
Pemain keturunan Belanda-Manado ini bersaing dengan dua striker lainnya, Marinus Wanewar dan Dimas Drajad. Di kualifikasi Piala AFC, Indonesia tergabung di Grup K. Andy dkk akan menghadapi tuan rumah Vietnam, Thailand, dan Brunei Darussalam pada 22–26 Maret.
Dua tim pertama dipastikan menjadi lawan terberat skuad Garuda Muda sekaligus menjadi partai ulangan semifinal Piala AFF lalu. Thailand akan menjadi lawan perdana pada Jumat (22/3) kemudian menghadapi Vietnam, Minggu (24/3). Brunei Darussalam yang notabene merupakan tim paling lemah menjadi lawan terakhir, Selasa (26/3).
Ketua Umum PSSI
Gusti Randa secara resmi menjabat pelaksana tugas sementara (Plt) Ketua Umum (Ketum) PSSI menggantikan Joko Driyono (Jokdri). Penunjukan Gusti, yang juga CEO PT Liga Indonesia Baru, diputuskan dalam rapat Komite Eksekutif di Jakarta, kemarin. “Benar, saya mendapat amanat untuk menjadi Plt Ketua Umum PSSI. Keputusan diambil dalam rapat Komite Eksekutif hari ini,” tutur Gusti, kepada wartawan, kemarin.
Penunjukan ini cukup mengundang pertanyaan. Penyebabnya, sesuai statuta PSSI, Wakil Ketua Umum Iwan Budianto yang seharusnya memegang jabatan jika ketua umum mengundurkan diri. Namun, belum diketahui alasan mantan artis peran itu ditunjuk menggantikan Jokdri.
Sebagai Plt ketum yang baru, Gusti bertugas mempersiapkan agenda Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Selain itu, dia juga fokus memastikan Liga 1 2019 bergulir sesuai rencana pada Mei mendatang. “Selain KLB, saya ingin memastikan Liga 1 on the trackkarena waktu sudah dekat. Program saya, Liga 1, selain KLB. Dua tugas itu menjadi prioritas saya setelah mendapat kepercayaan sebagai Plt ketua umum,” tandasnya.
(don)