Alvin Bahar Kantongi Modal Positif Jelang Putaran 2 ISSOM
A
A
A
BOGOR - Pembalap Honda Racing Indonesia, Alvin Bahar tahu persis apa yang harus dilakukannya di seri pembuka Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM) di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Ketika tahu pacuannya mulai bermasalah usai menjalani kualifikasi Sabtu, Alvin tak mau gegabah tampil dari posisi ketiga setelah finis ketiga di babak kualifikasi akhir pekan lalu. Tim pun memutuskan tampil dengan mesin cadangan yang beda dari mesin kualifikasi. Tim Teknis Honda Racing berpikir, lebih baik tampil lebih pelan tapi bisa finis ketimbang harus memaksakan kondisi dan justru gagal finis.
Keputusan itu tentu berbuah sesuatu yang terburuk yaitu Alvin harus tampil dari posisi paling buncit alias posisi ke-13. Tapi, itu tentu saja bukan penghalang bagi pembalap yang sudah tujuh kali meraih gelar juara nasional dan tahun ini berharap bisa meraih gelarnya yang kedelapan ini.
Bukti Alvin sebagai pembalap berpengalaman benar-benar ditunjukkan di lintasan balap kelas ITCR 1600 Max ini. Bukan main, dari posisi ke-13, ia terus menyodok bahkan bisa mencapai posisi ke-3 setelah mampu mengejar Mirza Putra. Tapi, ketika bannya mulai menipis, posisi Alvin melorot di tempat ke-4 di belakang putranya, Avila Bahar yang tampil bersama tim ABM Motorsport tahun ini.
"Saya sebenarnya sudah berusaha keras untuk bisa mengambil posisi Avila. Tapi, saya mendapat peringatan dari tim kalau harus bermain aman saja karena ban saya juga terus menipis," jelas Alvin.Alhasil, ia hanya bisa finis di posisi kempat dibelakang Haridarma Manoppo, Demas Agil, dan Avila. Buat Alvin, meraih 9 poin di seri pembuka dengan tampil dari posisi buncit sudah cukup memuaskan dan itu akan jadi modal paten untuk bisa tampil lebih gahar di putaran kedua ISSOM pada akhir Juni mendatang."Tim melakukan segala sesuatu untuk meraih hasil terbaik di putaran kedua nanti demi target juara nasional dan juara tim bagi Honda Racing Indonesia di akhir musim," ujar Alvin kepada wartawan.
Ketika tahu pacuannya mulai bermasalah usai menjalani kualifikasi Sabtu, Alvin tak mau gegabah tampil dari posisi ketiga setelah finis ketiga di babak kualifikasi akhir pekan lalu. Tim pun memutuskan tampil dengan mesin cadangan yang beda dari mesin kualifikasi. Tim Teknis Honda Racing berpikir, lebih baik tampil lebih pelan tapi bisa finis ketimbang harus memaksakan kondisi dan justru gagal finis.
Keputusan itu tentu berbuah sesuatu yang terburuk yaitu Alvin harus tampil dari posisi paling buncit alias posisi ke-13. Tapi, itu tentu saja bukan penghalang bagi pembalap yang sudah tujuh kali meraih gelar juara nasional dan tahun ini berharap bisa meraih gelarnya yang kedelapan ini.
Bukti Alvin sebagai pembalap berpengalaman benar-benar ditunjukkan di lintasan balap kelas ITCR 1600 Max ini. Bukan main, dari posisi ke-13, ia terus menyodok bahkan bisa mencapai posisi ke-3 setelah mampu mengejar Mirza Putra. Tapi, ketika bannya mulai menipis, posisi Alvin melorot di tempat ke-4 di belakang putranya, Avila Bahar yang tampil bersama tim ABM Motorsport tahun ini.
"Saya sebenarnya sudah berusaha keras untuk bisa mengambil posisi Avila. Tapi, saya mendapat peringatan dari tim kalau harus bermain aman saja karena ban saya juga terus menipis," jelas Alvin.Alhasil, ia hanya bisa finis di posisi kempat dibelakang Haridarma Manoppo, Demas Agil, dan Avila. Buat Alvin, meraih 9 poin di seri pembuka dengan tampil dari posisi buncit sudah cukup memuaskan dan itu akan jadi modal paten untuk bisa tampil lebih gahar di putaran kedua ISSOM pada akhir Juni mendatang."Tim melakukan segala sesuatu untuk meraih hasil terbaik di putaran kedua nanti demi target juara nasional dan juara tim bagi Honda Racing Indonesia di akhir musim," ujar Alvin kepada wartawan.
(sha)