Gelar Liga Europa Bukan Sekadar Jalan Pintas ke Liga Champions
A
A
A
VALENCIA - Valencia bakal tampil habis-habisan selama menjamu Arsenal pada laga leg kedua semifinal Liga Europa 2018/2019 di Stadion Mestalla, Jumat (10/5) dini hari WIB. Tuan rumah setidaknya harus mengejar defisit dua gol tanpa kebobolan jika ingin tampil di final.
Satu hal menarik dari pertandingan adalah kembalinya Unai Emery ke Stadion Mestalla. Pelatih berusia 47 tahun itu diketahui pernah menangani Valencia selama empat musim (2008/2012). Tidak ada prestasi yang diberikan Emery buat klub.
Emery lantas memulai episode barunya bersama Sevilla. Di klub tersebut dia berhasil menorehkan prestasi dengan mengantarkan Los Rojiblancos merebut trofi juara Liga Europa sebanyak tiga kali secara beruntun (2014, 2015, dan 2016).
Sekarang Emery datang ke Mestalla bersama Arsenal. Pelatih asal Spanyol itu punya mimpi untuk memberikan satu gelar buat klub berjuluk The Gunners tersebut. Merebut trofi Liga Europa akan terasa spesial mengingat ini merupakan jalan pintas mendapatkan tiket Liga Champions musim depan.
"Gelar yang menarik dan semakin menarik. Saya pertama kali berkompetisi untuk gelar ini ketika masih Piala UEFA. Ini telah berkembang dan saya telah melihat perubahan itu. Memberi tim (Arsenal) tempat Liga Champions melalui Liga Europa adalah hadia yang adil dan itu merupakan gelar yang mereka semua ingin menangkan," kata Emery.
"Ini gelar penting bagi tim-tim yang tidak berada di Liga Champions - dan bagi sebagian orang yang masuk sebagai kesempatan kedua, seperti yang dilakukan Valencia musim ini," sambungnya.
Emery menekankan bahwa ia tidak sependapat gelar Liga Europa sebagai jalan pintas menuju Liga Champions. Meskipun Arsenal dan Valencia sama-sama berada di peringkat kelima di kompetisi domestik (Liga Inggris dan Liga Spanyol) namun gelar tetap menjadi target tim.
"Tuntutan tinggi dan semua orang menginginkan gelar, bukan hanya cara untuk merebut tiket Liga Champions. Di klub mana pun seperti Arsenal dan Valencia, gelar harus menjadi tujuan. Arsenal hanya memiliki dua gelar Eropa dalam sejarah klub (Piala Fairs dan Piala Winners), jadi saya memiliki banyak ambisi untuk memenangkan gelar Liga Europa," pungkas Emery.
Satu hal menarik dari pertandingan adalah kembalinya Unai Emery ke Stadion Mestalla. Pelatih berusia 47 tahun itu diketahui pernah menangani Valencia selama empat musim (2008/2012). Tidak ada prestasi yang diberikan Emery buat klub.
Emery lantas memulai episode barunya bersama Sevilla. Di klub tersebut dia berhasil menorehkan prestasi dengan mengantarkan Los Rojiblancos merebut trofi juara Liga Europa sebanyak tiga kali secara beruntun (2014, 2015, dan 2016).
Sekarang Emery datang ke Mestalla bersama Arsenal. Pelatih asal Spanyol itu punya mimpi untuk memberikan satu gelar buat klub berjuluk The Gunners tersebut. Merebut trofi Liga Europa akan terasa spesial mengingat ini merupakan jalan pintas mendapatkan tiket Liga Champions musim depan.
"Gelar yang menarik dan semakin menarik. Saya pertama kali berkompetisi untuk gelar ini ketika masih Piala UEFA. Ini telah berkembang dan saya telah melihat perubahan itu. Memberi tim (Arsenal) tempat Liga Champions melalui Liga Europa adalah hadia yang adil dan itu merupakan gelar yang mereka semua ingin menangkan," kata Emery.
"Ini gelar penting bagi tim-tim yang tidak berada di Liga Champions - dan bagi sebagian orang yang masuk sebagai kesempatan kedua, seperti yang dilakukan Valencia musim ini," sambungnya.
Emery menekankan bahwa ia tidak sependapat gelar Liga Europa sebagai jalan pintas menuju Liga Champions. Meskipun Arsenal dan Valencia sama-sama berada di peringkat kelima di kompetisi domestik (Liga Inggris dan Liga Spanyol) namun gelar tetap menjadi target tim.
"Tuntutan tinggi dan semua orang menginginkan gelar, bukan hanya cara untuk merebut tiket Liga Champions. Di klub mana pun seperti Arsenal dan Valencia, gelar harus menjadi tujuan. Arsenal hanya memiliki dua gelar Eropa dalam sejarah klub (Piala Fairs dan Piala Winners), jadi saya memiliki banyak ambisi untuk memenangkan gelar Liga Europa," pungkas Emery.
(sha)