Juara Tiga Kali F1, Niki Lauda Meninggal
A
A
A
VIENNA - Dunia otomotif, khusunya Formula 1 kehilangan salah satu legenda menyusul meninggalnya Niki Lauda. Mantan pembalap F1 asal Austria yang selama kariernya pernah merasakan tiga kali gelar juara dunia lantaran sakit paru-paru.
Menurut laporan Motorsport, Selasa (21/5/2019), masalah yang diderita Lauda sudah dirasakan sejak pertengahan tahun lalu. Lauda kala itu sempat menjalani operasi untuk transplantasi paru-paru pada Agustus 2018. Di awal tahun ini, Lauda sempat di rawat karena terkena infeksi flu.
"Dengan rasa kesedihan mendalam, kami mengumumkan bahwa Niki kami yang tercinta telah meninggal dunia dengan tenang bersama keluarganya pada Senin (20/5)," tulis keluarga Lauda.
"Pencapaian uniknya sebagai atlet dan usahawan tidak akan pernah terlupakan. Begitu juga dengan semangatnya yang tidak kenal lelah untuk bertindak, serta keberaniannya. Dia akan menjadi panutan bagi kita semua, dia adalah seorang suami, ayah, dan kakek, yang penyayang. Dia akan sangat dirindukan."
Selama empat dekade, Lauda jadi sosok penting di paddock F1. Ia mengawali debut di ajang jet darat pada 1971, dan merebut kemenangan pertamanya pada 1974 bersama Ferrari, dan kemudian merengkuh gelar perdananya pada 1975.
Semusim kemudian, Lauda selamat dari kecelakaan dramatis di mana mobilnya terbakar usai menabrak pagar pembatas di Nurburgring. Meski menderita luka bakar parah, Lauda hanya absen dua balapan, dan menunjukkan penampilan heroik di GP Italia, kandang Ferrari. Dalam perebutan gelar 1976, Lauda hanya kalah satu poin melawan rival terberatnya, James Hunt.
Lauda merebut titel keduanya bersama Ferrari pada 1977, sebelum kemudian hijrah ke Brabham untuk musim 1978. Kiprahnya bersama Brabham hanya bertahan dua musim sebelum memutuskan pensiun pada gelaran GP Kanada 1979.
Menurut laporan Motorsport, Selasa (21/5/2019), masalah yang diderita Lauda sudah dirasakan sejak pertengahan tahun lalu. Lauda kala itu sempat menjalani operasi untuk transplantasi paru-paru pada Agustus 2018. Di awal tahun ini, Lauda sempat di rawat karena terkena infeksi flu.
"Dengan rasa kesedihan mendalam, kami mengumumkan bahwa Niki kami yang tercinta telah meninggal dunia dengan tenang bersama keluarganya pada Senin (20/5)," tulis keluarga Lauda.
"Pencapaian uniknya sebagai atlet dan usahawan tidak akan pernah terlupakan. Begitu juga dengan semangatnya yang tidak kenal lelah untuk bertindak, serta keberaniannya. Dia akan menjadi panutan bagi kita semua, dia adalah seorang suami, ayah, dan kakek, yang penyayang. Dia akan sangat dirindukan."
Selama empat dekade, Lauda jadi sosok penting di paddock F1. Ia mengawali debut di ajang jet darat pada 1971, dan merebut kemenangan pertamanya pada 1974 bersama Ferrari, dan kemudian merengkuh gelar perdananya pada 1975.
Semusim kemudian, Lauda selamat dari kecelakaan dramatis di mana mobilnya terbakar usai menabrak pagar pembatas di Nurburgring. Meski menderita luka bakar parah, Lauda hanya absen dua balapan, dan menunjukkan penampilan heroik di GP Italia, kandang Ferrari. Dalam perebutan gelar 1976, Lauda hanya kalah satu poin melawan rival terberatnya, James Hunt.
Lauda merebut titel keduanya bersama Ferrari pada 1977, sebelum kemudian hijrah ke Brabham untuk musim 1978. Kiprahnya bersama Brabham hanya bertahan dua musim sebelum memutuskan pensiun pada gelaran GP Kanada 1979.
(bbk)