Jojo Juara BWF World Tour Super 300 Beruntun, Ini Rahasianya
A
A
A
SYDNEY - Dua gelar BWF World Tour Super 300 yang diraih secara beruntun di New Zealand Open dan Australian Open tidak membuat Jonatan Christie lupa diri. Jojo langsung mempersiapkan diri menghadapi Indonesia Open yang merupakan Turnamen BWF World Tour Super 1000.
’’Mungkin kali ini rezeki saya, yang berlalu biar berlalu, sekarang saya fokus ke depannya. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Apalagi di depan ada Indonesia Open sebulan lagi,”kata Jojo seperti dikutip dari laman Badmintonindonesia.org.
Performa Jojo menunjukkan trend naik setelah beberapa kali gagal juara di turnamen World Tour Super series. Setidaknya, Jojo menunjukkan kualitas dirinya dengan mengalahkan sejumlah pemain top dunia seperti Kento Momota dari Jepang, Viktor Axelsen (Denmark), Shi Yuqi (China), Lin Dan (China), Chou Tien Chen.
Kemenangan atas pemain Top 5 membuat kepercayaan diri Jojo meninggi seiring dengan bertambahnya jam terbang di level internasional. Apa kunci kemenangan Jojo?
’’Saya berharap bisa lebih enjoy lagi mainnya, bisa menikmati setiap pertandingan saya. Kuncinya adalah percaya, just believe. Percaya dengan apa pun yang sudah kita lakukan, percaya dengan apa yang akan kita lakukan dan percaya dengan yang sedang kita lakukan saat ini. Ini maknanya besar sekali untuk saya,” ungkapnya.
Kepercayaan diri tinggi ditunjukkan Jojo ketika di partai final menghadapi rekan senegaranya, Anthony Sinisuka Ginting. Jojo bermain lepas dari tekanan dan memiliki mental juara untuk mengalahkan Anthony dalam rubber game 21-17, 13-21, 21-14 di Quaycentre, Sydney, Australia, Minggu (9/6).
Duel Jonatan dan Anthony yang berlangsung 67 menit menjadi pembuktian kualitas tunggal putra Indonesia yang belum habis. Ini sejarah baru bagi tunggal putra Indonesia bisa bertemu di partai final BWF World Tour Super series.
’’Kami sudah sama-sama tahu permainan masing-masing. Saya pribadi merasa tadi fighting spiritnya, semangatnya, tidak mau kalah. Kedua, fokusnya, bagaimana diterapkan ke permainan,” katanya.
Jojo bisa belajar dari ketatnya pertandingan melawan Anthony terutama mental menghadapi tekanan ketika unggul dalam perolehan angka. ’’Di game kedua, saya sempat leading tapi Anthony lebih berani membalikkan keadaan, bisa naikin mood-nya, dan tetap semangat. Saya di game kedua sudah leading tapi kendur, makanya nggak mau kejadian lagi di game ketiga, jadi dari semangatnya dulu ditingkatkan lagi di awal game ketiga,” sebut Jonatan.
’’Mungkin kali ini rezeki saya, yang berlalu biar berlalu, sekarang saya fokus ke depannya. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Apalagi di depan ada Indonesia Open sebulan lagi,”kata Jojo seperti dikutip dari laman Badmintonindonesia.org.
Performa Jojo menunjukkan trend naik setelah beberapa kali gagal juara di turnamen World Tour Super series. Setidaknya, Jojo menunjukkan kualitas dirinya dengan mengalahkan sejumlah pemain top dunia seperti Kento Momota dari Jepang, Viktor Axelsen (Denmark), Shi Yuqi (China), Lin Dan (China), Chou Tien Chen.
Kemenangan atas pemain Top 5 membuat kepercayaan diri Jojo meninggi seiring dengan bertambahnya jam terbang di level internasional. Apa kunci kemenangan Jojo?
’’Saya berharap bisa lebih enjoy lagi mainnya, bisa menikmati setiap pertandingan saya. Kuncinya adalah percaya, just believe. Percaya dengan apa pun yang sudah kita lakukan, percaya dengan apa yang akan kita lakukan dan percaya dengan yang sedang kita lakukan saat ini. Ini maknanya besar sekali untuk saya,” ungkapnya.
Kepercayaan diri tinggi ditunjukkan Jojo ketika di partai final menghadapi rekan senegaranya, Anthony Sinisuka Ginting. Jojo bermain lepas dari tekanan dan memiliki mental juara untuk mengalahkan Anthony dalam rubber game 21-17, 13-21, 21-14 di Quaycentre, Sydney, Australia, Minggu (9/6).
Duel Jonatan dan Anthony yang berlangsung 67 menit menjadi pembuktian kualitas tunggal putra Indonesia yang belum habis. Ini sejarah baru bagi tunggal putra Indonesia bisa bertemu di partai final BWF World Tour Super series.
’’Kami sudah sama-sama tahu permainan masing-masing. Saya pribadi merasa tadi fighting spiritnya, semangatnya, tidak mau kalah. Kedua, fokusnya, bagaimana diterapkan ke permainan,” katanya.
Jojo bisa belajar dari ketatnya pertandingan melawan Anthony terutama mental menghadapi tekanan ketika unggul dalam perolehan angka. ’’Di game kedua, saya sempat leading tapi Anthony lebih berani membalikkan keadaan, bisa naikin mood-nya, dan tetap semangat. Saya di game kedua sudah leading tapi kendur, makanya nggak mau kejadian lagi di game ketiga, jadi dari semangatnya dulu ditingkatkan lagi di awal game ketiga,” sebut Jonatan.
(aww)