Pembalap Rajin Contek, Sindiran Rossi buat Marquez
A
A
A
CATALUNYA - Perseteruan Valentino Rossi dan Marc Marquez di lintasan balap bakal tersaji pada balapan di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Minggu (16/6/2019). Jelang balapan seri ketujuh MotoGP musim ini, pembalap berjuluk The Doctor itu mulai menjatuhkan mental musuh bebuyutannya dengan menyebut bahwa dia merupakan pembalap yang kurang berpengalaman.
Selama sesi latihan bebas ketiga (FP3) dan kualifikasi kedua (Q2), Marquez tak berhenti membayangi kecepatan Rossi. Pembalap tim Monster Energy Yamaha pun memutuskan untuk tidak peduli dengan keberadaan musuh bebuyutannya tersebut.
Yang dipikirkannya saat menjalani kualifikasi, Sabtu (15/6) kemarin, adalah tetap fokus untuk berada di barisan kedua pada balapan di Catalunya. Dan, juara dunia tujuh kali MotoGP berhasil merealisasikan targetnya dengan berada di posisi kelima.
Tercatat, ada empat pembalap tim Yamaha yang sukses mengurung Marquez (uruan kedua) pada balapan di Catalunya. Mereka adalah Fabio Quartararo (pertama), Maverick Vinales (ketiga), Franco Morbidelli (keempat) dan Rossi (kelima).
"Marquez tidak hanya cepat, dia juga sangat pintar karena dia terus-menerus mempelajari lawan-lawannya dengan sangat hati-hati. Dia tahu persis siapa yang harus diikuti atau yang mengikutinya. Pada akhirnya saya harus memutuskan apakah memutar gas dan tidak memiliki putaran cepat atau tetap mengirit bensin dan saya dapat mengendarai putaran cepat," jelas Rossi dikutip dari Speedweek.
"Pada akhirnya Marquez meninggalkanmu dan saya tidak punya pilihan, saya harus tetap fokus karena saya ingin di barisan kedua. Itu sebabnya, saya memutuskan untuk tetap mengirit bensin. Itu adalah keputusan yang tepat dan mungkin Marquez terus mendorong saya karena dia kurang pengalaman," sindir Rossi.
Rossi menambahkan kurang pengalaman yang maksud tersebut merupakan candaan semata. "Jadi Marquez harus mempelajari kalimatku. Itu bukan arti sebenarnya, karena Marquez selalu bisa tampil cepat. Dia bisa segera memacu kecepatannya tanpa batas setelah putaran yang lambat. Tapi dia penasaran, karena itu ia selalu ingin melihat dari mana saingannya mendapatkan waktu. Dia mengetahui kelemahan dan kekuatan lawannya," sambung Rossi.
Selama sesi latihan bebas ketiga (FP3) dan kualifikasi kedua (Q2), Marquez tak berhenti membayangi kecepatan Rossi. Pembalap tim Monster Energy Yamaha pun memutuskan untuk tidak peduli dengan keberadaan musuh bebuyutannya tersebut.
Yang dipikirkannya saat menjalani kualifikasi, Sabtu (15/6) kemarin, adalah tetap fokus untuk berada di barisan kedua pada balapan di Catalunya. Dan, juara dunia tujuh kali MotoGP berhasil merealisasikan targetnya dengan berada di posisi kelima.
Tercatat, ada empat pembalap tim Yamaha yang sukses mengurung Marquez (uruan kedua) pada balapan di Catalunya. Mereka adalah Fabio Quartararo (pertama), Maverick Vinales (ketiga), Franco Morbidelli (keempat) dan Rossi (kelima).
"Marquez tidak hanya cepat, dia juga sangat pintar karena dia terus-menerus mempelajari lawan-lawannya dengan sangat hati-hati. Dia tahu persis siapa yang harus diikuti atau yang mengikutinya. Pada akhirnya saya harus memutuskan apakah memutar gas dan tidak memiliki putaran cepat atau tetap mengirit bensin dan saya dapat mengendarai putaran cepat," jelas Rossi dikutip dari Speedweek.
"Pada akhirnya Marquez meninggalkanmu dan saya tidak punya pilihan, saya harus tetap fokus karena saya ingin di barisan kedua. Itu sebabnya, saya memutuskan untuk tetap mengirit bensin. Itu adalah keputusan yang tepat dan mungkin Marquez terus mendorong saya karena dia kurang pengalaman," sindir Rossi.
Rossi menambahkan kurang pengalaman yang maksud tersebut merupakan candaan semata. "Jadi Marquez harus mempelajari kalimatku. Itu bukan arti sebenarnya, karena Marquez selalu bisa tampil cepat. Dia bisa segera memacu kecepatannya tanpa batas setelah putaran yang lambat. Tapi dia penasaran, karena itu ia selalu ingin melihat dari mana saingannya mendapatkan waktu. Dia mengetahui kelemahan dan kekuatan lawannya," sambung Rossi.
(sha)