Ekspedisi Kayak URaL 28 Jakarta Siap Pecahkan Rekor MURI
A
A
A
JAKARTA - Organisasi pencinta alam URaL 28 Jakarta bakal melakukan ekspedisi kayak sekaligus memecahkan rekor MURI. Agenda yang akan digelar di Danau Toba, Sumatera Utara ini jadi lanjutan kegiatan tahun lalu di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat.
Bertajuk “Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia 2”, event ini diharapkan bisa menumbuhkan jiwa kepemimpinan, kerjasama, karakter yang tangguh, kepekaan sosial, dan rasa cinta Tanah Air dalam jiwa pemuda Indonesia. Selain itu juga untuk mengkampanyekan olah raga petualangan menggunakan kayak khususnya pada pelajar Indonesia dan masyarakat luas pada umumnya sebagai olah raga petualangan alternatif.
Ekspedisi yang akan dilaksanakan mengelilingi lingkar dalam Danau Toba sepanjang 135 km pada 28 Juni 2019 hingga 13 Juli 2019 ini juga bertujuan untuk mencetak rekor pertama baik di tingkat Indonesia maupun di tingkat dunia sebagai pelajar yang mengelilingi lingkar dalam Danau Toba dengan kayak yang nantinya rekor tersebut akan dicetak di MURI.
Peserta ekspedisi adalah pelajar SMAN 28 Jakarta yang tergabung dalam organisasi pencinta alam URaL 28 yang terdiri dari enam orang pendayung, tiga orang tim sosiologi pedesaan dan empat orang team support.
Dipilihnya kayak dalam ekspedisi ini karena kayak fleksibel untuk digunakan di berbagai medan air di Indonesia baik sungai, danau ataupun lautan, maupun di wilayah yang tidak memungkinkan untuk dilalui oleh kapal. Selain itu ekspedisi menggunakan kayak ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan sosiologi pedesaan yang akan mengeksplorasi kebudayaan dan kearifan lokal di sekitar lokasi ekspedisi.
“Sebagai bagian dari pencinta alam kami melakukan ekspedisi ini dengan tujuan memperkenalkan pariwisata di Indonesia pada umumnya dan Danau Toba pada khususnya. Sebagai pelajar kami juga ingin mempersembahkan prestasi yang terbaik untuk sekolah dan bangsa. Kami berharap dengan adanya ekspedisi ini dapat menumbuhkan minat para pelajar terutama anggota pencinta alam akan olah raga air dan kecintaan terhadap Indonesia sebagai negara maritim dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia,” tutur Argi Nurfajri selaku ketua Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia 2 – URaL SMAN 28 Jakarta.
Ekspedisi ini menjadi media bagi URaL SMAN 28 Jakarta untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai pencinta alam, khususnya di bidang kayaking, serta dengan mengadakan aksi bersih-bersih sampah plastik bersama masyarakat dan pelajar di Pulau Samosir dalam rangka mengkampanyekan isu bahaya sampah plastik. Selain itu untuk mengangkat nilai-nilai budaya yang ada di Pulau Samosir diadakan pula kegiatan sosiologi pedesaan.
Sekadar informasi URaL 28 adalah organisasi kepencintaalaman yang berdiri di SMAN 28 Jakarta sejak 1982. Selama 37 tahun sejak berdirinya, URaL 28 telah melahirkan 38 angkatan dengan anggota kurang lebih 900 orang. URaL 28 memiliki 3 spesialisasi keahlian yaitu Grup 1 fokus pada penjelajahan gunung hutan, rock climbing dan caving. Grup 2 fokus pada danau, sungai, dan laut. Terakhir Grup 3 fokus pada sosiologi pedesaan dan masyarakat sekitar. Ketiga grup ini kemudian diwujudkan menjadi Udara, Rimba, Laut yang disingkat menjadi URaL 28.
Bertajuk “Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia 2”, event ini diharapkan bisa menumbuhkan jiwa kepemimpinan, kerjasama, karakter yang tangguh, kepekaan sosial, dan rasa cinta Tanah Air dalam jiwa pemuda Indonesia. Selain itu juga untuk mengkampanyekan olah raga petualangan menggunakan kayak khususnya pada pelajar Indonesia dan masyarakat luas pada umumnya sebagai olah raga petualangan alternatif.
Ekspedisi yang akan dilaksanakan mengelilingi lingkar dalam Danau Toba sepanjang 135 km pada 28 Juni 2019 hingga 13 Juli 2019 ini juga bertujuan untuk mencetak rekor pertama baik di tingkat Indonesia maupun di tingkat dunia sebagai pelajar yang mengelilingi lingkar dalam Danau Toba dengan kayak yang nantinya rekor tersebut akan dicetak di MURI.
Peserta ekspedisi adalah pelajar SMAN 28 Jakarta yang tergabung dalam organisasi pencinta alam URaL 28 yang terdiri dari enam orang pendayung, tiga orang tim sosiologi pedesaan dan empat orang team support.
Dipilihnya kayak dalam ekspedisi ini karena kayak fleksibel untuk digunakan di berbagai medan air di Indonesia baik sungai, danau ataupun lautan, maupun di wilayah yang tidak memungkinkan untuk dilalui oleh kapal. Selain itu ekspedisi menggunakan kayak ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan sosiologi pedesaan yang akan mengeksplorasi kebudayaan dan kearifan lokal di sekitar lokasi ekspedisi.
“Sebagai bagian dari pencinta alam kami melakukan ekspedisi ini dengan tujuan memperkenalkan pariwisata di Indonesia pada umumnya dan Danau Toba pada khususnya. Sebagai pelajar kami juga ingin mempersembahkan prestasi yang terbaik untuk sekolah dan bangsa. Kami berharap dengan adanya ekspedisi ini dapat menumbuhkan minat para pelajar terutama anggota pencinta alam akan olah raga air dan kecintaan terhadap Indonesia sebagai negara maritim dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia,” tutur Argi Nurfajri selaku ketua Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia 2 – URaL SMAN 28 Jakarta.
Ekspedisi ini menjadi media bagi URaL SMAN 28 Jakarta untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai pencinta alam, khususnya di bidang kayaking, serta dengan mengadakan aksi bersih-bersih sampah plastik bersama masyarakat dan pelajar di Pulau Samosir dalam rangka mengkampanyekan isu bahaya sampah plastik. Selain itu untuk mengangkat nilai-nilai budaya yang ada di Pulau Samosir diadakan pula kegiatan sosiologi pedesaan.
Sekadar informasi URaL 28 adalah organisasi kepencintaalaman yang berdiri di SMAN 28 Jakarta sejak 1982. Selama 37 tahun sejak berdirinya, URaL 28 telah melahirkan 38 angkatan dengan anggota kurang lebih 900 orang. URaL 28 memiliki 3 spesialisasi keahlian yaitu Grup 1 fokus pada penjelajahan gunung hutan, rock climbing dan caving. Grup 2 fokus pada danau, sungai, dan laut. Terakhir Grup 3 fokus pada sosiologi pedesaan dan masyarakat sekitar. Ketiga grup ini kemudian diwujudkan menjadi Udara, Rimba, Laut yang disingkat menjadi URaL 28.
(bbk)