Terus Menorehkan Kejutan Memukau, Ini Pengkuan Cori Gauff
A
A
A
LONDON - Cori Gauff terus membuat sensasi di Wimbledon 2019. Petenis remaja asal Amerika Serikat itu, sukses menciptakan sejarah sebagai petenis berusia 15 tahun yang lolos ke babak keempat di ajang Grand Slam sejak 1991. Penampilan Gauff mengesankan sejak babak pertama. Dia mengawali langkah dengan mengalahkan senior dan sekaligus pemegang tujuh gelar grand slam, Venus Williams di babak pertama.
Setelah itu, dia kembali mendapatkan kemenangan untuk menyingkirkan mantan semifinalis Wimbledon, Magdalena Rybarikova di babak kedua. Pada babak ketiga, Gauff masih meneruskan hasil positifnya dengan mengalahkan wakil Slovenia Polona Hercog 3-6, 7-6, 7-5 di All England Lawn Tennis dan Croquet Club, dini hari kemarin.
Kemenangan itu sekaligus membuatnya menjadi petenis termuda yang lolos ke Wimbledon di era Open, sekaligus merupakan petenis termuda yang mencapai putaran keempat sejak Jennifer Capriati asal AS, melakukan hal serupa, juga pada usia 15, pada 1991. Selain itu, Gauff menjadi petenis putri ketujuh yang mencapai babak 16 besar dalam 35 tahun terakhir.
Capaian ini tentu membuatnya sangat bangga. Apalagi, dia meraih kemenangan ketika bermain di lapangan tengah atau utama di Wimbledon. "Ketika saya berjalan di lapangan, saya agak sedikit gugup, tetapi saya hanya berkata, 'Wow, saya benar-benar di Centre Court, salah satu lapamgan paling suci di dunia," kata Gauff dilansir wtatennis.
"Ketika saya tertinggal 2-5, saya seperti, saya bisa melawan. Hanya perlu menahan servis, istirahat, maka kita akan melihat apa yang terjadi berikutnya," sambungnya. Dengan berhasil melaju ke babak keempat, Gauff menyadari perjalannya akan semakin berat. Buktinya, dia akan menghadapi mantan petenis nomor satu dunia, Simona Halep. Ini akan menjadi menjadi pertandingan pertamanya menghadapi petenis top 10 dunia.
Namun, Gauff tetap akan berusaha melanjutkan permainan sensasionalnya di laga nanti. "Saya sangat memperhatikannya (Halep)," ucap Gauff. "Saya tidak pernah bermain atau apa pun atau berlatih dengannya. Saya tidak tahu bagaimana perasaan bola ketika saya benar-benar bermain nanti, tapi saya benar-benar tahu bagaimana cara dia bermain meski hanya melihatnya dari pinggir lapangan," lanjutnya.
Gauff akui ini akan menjadi laga terberatnya di Wimbledon. Apalagi, Halep berada dalam kondisi yang mengesankan usai menyingkirkan mantan petenis nomor satu dunia, Victoria Azarenka dengan dua set langsung 6-3, 6-1. Kondisi ini yang membuatnya harus bisa bermain lebih baik lagi di bandingkan laga sebelumnya.
Apalagi, Halep mengaku sangat puas dengan permainannya sepanjang Wimbledon 2019. Bahkan, dia mengaku kemenangan dari Azarenka menjadi yang terbaiknya sepanjang musim ini. Petenis asal Rumania itu bermain sangat agresif dan bisa menjaga konsistensi permainnya hingga akhir pertandingan. Selanjutnya, Halep harus berebut satu tempat perempatfinal dengan Gauff di babak keempat.
Meski belum pernah bertemu, dia tetap akan waspada dengan petenis yang tengah naik daun tersebut. “Gauff, Saya belum bernah bertanding melawannya. Saya juga belum melihat pertandingannya. Saya tahu dia mengalahkan Venus dan tentunya itu hasil yang positif. Melakoni babak ketiga di Wimbledon menginjak usia 15 tahun adalah hal yang luar biasa. Tetapi saya tidak banyak tahu tentangnya,” ucap Halep.
Setelah itu, dia kembali mendapatkan kemenangan untuk menyingkirkan mantan semifinalis Wimbledon, Magdalena Rybarikova di babak kedua. Pada babak ketiga, Gauff masih meneruskan hasil positifnya dengan mengalahkan wakil Slovenia Polona Hercog 3-6, 7-6, 7-5 di All England Lawn Tennis dan Croquet Club, dini hari kemarin.
Kemenangan itu sekaligus membuatnya menjadi petenis termuda yang lolos ke Wimbledon di era Open, sekaligus merupakan petenis termuda yang mencapai putaran keempat sejak Jennifer Capriati asal AS, melakukan hal serupa, juga pada usia 15, pada 1991. Selain itu, Gauff menjadi petenis putri ketujuh yang mencapai babak 16 besar dalam 35 tahun terakhir.
Capaian ini tentu membuatnya sangat bangga. Apalagi, dia meraih kemenangan ketika bermain di lapangan tengah atau utama di Wimbledon. "Ketika saya berjalan di lapangan, saya agak sedikit gugup, tetapi saya hanya berkata, 'Wow, saya benar-benar di Centre Court, salah satu lapamgan paling suci di dunia," kata Gauff dilansir wtatennis.
"Ketika saya tertinggal 2-5, saya seperti, saya bisa melawan. Hanya perlu menahan servis, istirahat, maka kita akan melihat apa yang terjadi berikutnya," sambungnya. Dengan berhasil melaju ke babak keempat, Gauff menyadari perjalannya akan semakin berat. Buktinya, dia akan menghadapi mantan petenis nomor satu dunia, Simona Halep. Ini akan menjadi menjadi pertandingan pertamanya menghadapi petenis top 10 dunia.
Namun, Gauff tetap akan berusaha melanjutkan permainan sensasionalnya di laga nanti. "Saya sangat memperhatikannya (Halep)," ucap Gauff. "Saya tidak pernah bermain atau apa pun atau berlatih dengannya. Saya tidak tahu bagaimana perasaan bola ketika saya benar-benar bermain nanti, tapi saya benar-benar tahu bagaimana cara dia bermain meski hanya melihatnya dari pinggir lapangan," lanjutnya.
Gauff akui ini akan menjadi laga terberatnya di Wimbledon. Apalagi, Halep berada dalam kondisi yang mengesankan usai menyingkirkan mantan petenis nomor satu dunia, Victoria Azarenka dengan dua set langsung 6-3, 6-1. Kondisi ini yang membuatnya harus bisa bermain lebih baik lagi di bandingkan laga sebelumnya.
Apalagi, Halep mengaku sangat puas dengan permainannya sepanjang Wimbledon 2019. Bahkan, dia mengaku kemenangan dari Azarenka menjadi yang terbaiknya sepanjang musim ini. Petenis asal Rumania itu bermain sangat agresif dan bisa menjaga konsistensi permainnya hingga akhir pertandingan. Selanjutnya, Halep harus berebut satu tempat perempatfinal dengan Gauff di babak keempat.
Meski belum pernah bertemu, dia tetap akan waspada dengan petenis yang tengah naik daun tersebut. “Gauff, Saya belum bernah bertanding melawannya. Saya juga belum melihat pertandingannya. Saya tahu dia mengalahkan Venus dan tentunya itu hasil yang positif. Melakoni babak ketiga di Wimbledon menginjak usia 15 tahun adalah hal yang luar biasa. Tetapi saya tidak banyak tahu tentangnya,” ucap Halep.
(don)