Bergowes di Barito, Menpora Jadi Magnet Masyarakat Berolahraga
A
A
A
MARABAHAN - Kota Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Kalimatan Selatan, sontak ramai, Sabtu (20/7). Sejak pagi ratusan masyarakat sudah berkumpul di Kantor Bupati.
Kehadiran Menteri Pemuda Olahraga Imam Nahrawi di Kabupaten Barito Kuala, tenyata menjadi magnet bagi masyarakat Kabupaten Barito Kuala yang dihuni 8 suku bangsa itu untuk berolahraga. Tak hanya masyarakat, Bupati Noormiliyani pun hadir membaur didalamnya.
Kedua pejabat tersebut melepas Gower Nusantara etafe Barito Kuala di Halaman Kantor Pemerintah Daerah Barito Kuala. Program Gowes Nusantara terus digemakan di seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dengan mengangkat tema besar. “Kita Semua Bersaudara.”
Banyak masyarakat yang tak menyangka daerahnya didatangkan seorang menteri. "Daerah ini biasanya memang sepi kalau weekend. Mereka rerata pergi ke Banjarmasin. Tapi karena ada Gowes Nusantara, mendadak jadi agak ramai. Apalagi ini pertama kali Pak Menteri datang ke tempat kami," kata Bajao Malela, tokoh masyarakat Kota Marabahan.
Dari program gowes ini diharapkan bersepeda menjadi salah satu pilihan berolahraga bagi masyarakat. Disisi lain bersepeda yang dapat dilakukan bersama siapa saja dan dimana saja dapat terus membudaya, mempererat persatuan dan kesatuan, serta target akhirnya mampu melahirkan prestasi.
“Kehebatan prestasi apapun, khususnya olahraga lahir dari tradisi, budaya, dan kegemaran masyarakatnya. Bersepeda diharapkan menjadi salah satu opsi pilihan masyarakat, apalagi di Barito Kuala rute-rute jalannya sangat cocok untuk olahraga ini,” kata Imam Nahrawi.
Mengambil start dan finis di Kantor Bupati, para peserta bergowes sejauh 8,5km. Mereka lewati mulai depan Kantor Bupati Batola Jalan Pangeran Antasari, Putri Junjung Buih, Hadariah, Jenderal Sudirman, Kartini, AES Nasution, Gawi Sabumi, Bahaudin Musa, naik Jembatan Rumpiang, berputar mengelilingi tugu KTM berbelok ke Jalan HM Yunus dan beristirahat sejenak di RTH Rumpiang.
Jembatan Rumpiang adalah jembatan yamg membentang di atas sungai Barito, kota Marabahan, kabupaten Barito Kuala. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 25 April 2008. Jembatan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta Gowes Nusantara.
Setelah itu peserta melanjutkan perjalanan melintasi Desa Baliuk dan Penghulu, Jalan MT Haryono, Gawi Sabumi, Veteran, Basuki Rahmat dan finish kembali di halaman Kantor Bupati Batola.
Menurut Imam Nahrawi, animo masyarakat Batola cukup tinggi. Wilayahnya yang berada di tepi sungai Barito juga menjanjikan. Dia berharap pemerintah Kota Kabupaten Barito Kuala lebih giat lagi mengajak masyarakatnya berolahraga dengan bersepeda.
"Harus ada terobosan. Barito Kuala bisa jadi destinasi olahraga. Suatu waktu harus ada event sekelas tur Barito," imbuh Imam Nahwari.
"Dengan cara-cara seperti itu sebuah daerah akan tumbuh dan mengundang daya tarik bagi wisatawan lokal maupun asing. Tempat dan fasilitas di sini cukup memadai. Mari kita dorong menjadi wisata olahraga," ujar Imam Nahrawi.
Sementara itu, Bupati Barito Kuala Noormiliyani berterima kasih kepada Menpora yang percaya memberikan kesempatan sebagai penyelenggara Gowes Nunsantra 2019. Meski sering menggelar sepeda santai, tapi event berskala nasional seperti Gowes Nusantara merupakan yang pertama kali di Barito Kuala.
"Kami mendorong seluruh masyarakat hidup sehat, produktif, dan bahagia dengan berolahraga," kata Noormiliyani.
"Kami sering bikin event sepeda santai. Tapi, Gowes Nusantara ini yang pertama. Saya tertarik dengan masukan Pak Menteri (Imam Nahrawi) yang mengusulkan agar kami bikin tur Barito. Kami punya banyak destinasi dan jalur yang bagus untuk event tersebut," ungkapnya.
Kehadiran Menteri Pemuda Olahraga Imam Nahrawi di Kabupaten Barito Kuala, tenyata menjadi magnet bagi masyarakat Kabupaten Barito Kuala yang dihuni 8 suku bangsa itu untuk berolahraga. Tak hanya masyarakat, Bupati Noormiliyani pun hadir membaur didalamnya.
Kedua pejabat tersebut melepas Gower Nusantara etafe Barito Kuala di Halaman Kantor Pemerintah Daerah Barito Kuala. Program Gowes Nusantara terus digemakan di seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dengan mengangkat tema besar. “Kita Semua Bersaudara.”
Banyak masyarakat yang tak menyangka daerahnya didatangkan seorang menteri. "Daerah ini biasanya memang sepi kalau weekend. Mereka rerata pergi ke Banjarmasin. Tapi karena ada Gowes Nusantara, mendadak jadi agak ramai. Apalagi ini pertama kali Pak Menteri datang ke tempat kami," kata Bajao Malela, tokoh masyarakat Kota Marabahan.
Dari program gowes ini diharapkan bersepeda menjadi salah satu pilihan berolahraga bagi masyarakat. Disisi lain bersepeda yang dapat dilakukan bersama siapa saja dan dimana saja dapat terus membudaya, mempererat persatuan dan kesatuan, serta target akhirnya mampu melahirkan prestasi.
“Kehebatan prestasi apapun, khususnya olahraga lahir dari tradisi, budaya, dan kegemaran masyarakatnya. Bersepeda diharapkan menjadi salah satu opsi pilihan masyarakat, apalagi di Barito Kuala rute-rute jalannya sangat cocok untuk olahraga ini,” kata Imam Nahrawi.
Mengambil start dan finis di Kantor Bupati, para peserta bergowes sejauh 8,5km. Mereka lewati mulai depan Kantor Bupati Batola Jalan Pangeran Antasari, Putri Junjung Buih, Hadariah, Jenderal Sudirman, Kartini, AES Nasution, Gawi Sabumi, Bahaudin Musa, naik Jembatan Rumpiang, berputar mengelilingi tugu KTM berbelok ke Jalan HM Yunus dan beristirahat sejenak di RTH Rumpiang.
Jembatan Rumpiang adalah jembatan yamg membentang di atas sungai Barito, kota Marabahan, kabupaten Barito Kuala. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 25 April 2008. Jembatan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta Gowes Nusantara.
Setelah itu peserta melanjutkan perjalanan melintasi Desa Baliuk dan Penghulu, Jalan MT Haryono, Gawi Sabumi, Veteran, Basuki Rahmat dan finish kembali di halaman Kantor Bupati Batola.
Menurut Imam Nahrawi, animo masyarakat Batola cukup tinggi. Wilayahnya yang berada di tepi sungai Barito juga menjanjikan. Dia berharap pemerintah Kota Kabupaten Barito Kuala lebih giat lagi mengajak masyarakatnya berolahraga dengan bersepeda.
"Harus ada terobosan. Barito Kuala bisa jadi destinasi olahraga. Suatu waktu harus ada event sekelas tur Barito," imbuh Imam Nahwari.
"Dengan cara-cara seperti itu sebuah daerah akan tumbuh dan mengundang daya tarik bagi wisatawan lokal maupun asing. Tempat dan fasilitas di sini cukup memadai. Mari kita dorong menjadi wisata olahraga," ujar Imam Nahrawi.
Sementara itu, Bupati Barito Kuala Noormiliyani berterima kasih kepada Menpora yang percaya memberikan kesempatan sebagai penyelenggara Gowes Nunsantra 2019. Meski sering menggelar sepeda santai, tapi event berskala nasional seperti Gowes Nusantara merupakan yang pertama kali di Barito Kuala.
"Kami mendorong seluruh masyarakat hidup sehat, produktif, dan bahagia dengan berolahraga," kata Noormiliyani.
"Kami sering bikin event sepeda santai. Tapi, Gowes Nusantara ini yang pertama. Saya tertarik dengan masukan Pak Menteri (Imam Nahrawi) yang mengusulkan agar kami bikin tur Barito. Kami punya banyak destinasi dan jalur yang bagus untuk event tersebut," ungkapnya.
(bbk)