Deontay Wilder, Tyson Fury? Peter: Tak Ada Yang Pantas Nomor 1
A
A
A
LONDON - Siapa petinju Kelas Berat nomor 1 di dunia saat ini? Tyson Fury atau Deontay Wilder? Atau Andy Ruiz Jr. Jika pertanyaan itu ditanyakan kepada Peter Fury, maka dia akan menjawab tidak ada.
Pelatih dan ayah kandung petinju Inggris Hughie Fury, menyebut predikat petinju nomor 1 dunia sangat relatif bergantung momen pertarungan. "Hughie Fury bisa saja mengklaim dirinya petinju Kelas Berat terbaik di dunia. Sejatinya tidak ada seorang pun nomor 1,"kata Peter.
Hughie yang berusia 24 tahun harus membuktikan dirinya layak menjadi nomor 1. Ujian pembuktian itu harus ditunjukkannya dengan mengalahkan Alexander Povetkin dalam partai tambahan duel Vasiliy Lomachenko melawan Luke Campbell di The O2 Arena pada 31 Agustus mendatang.
"Momentum menjadi nomor 1 ketika seorang petinju mengalahkan petinju lainnya," Fury toldSky Sports. "Hingga hal itu terjadi, tidak ada satu pun nomor 1,"lanjutnya
Andy Ruiz Jr saat ini menguasai tiga sabuk juara dunia Kelas Berat setelah kemenangan mengejutkan atas Anthony Joshua, sementara Deontay Wilder yang berkuasa lama di WBC, Peter berpendapat bahwa lebih banyak pertarungan akan menentukan untuk mengakhiri perdebatan seputar petinju terbaik di Kelas Berat.
"Itu salah. Itulah yang dipikirkan orang-orang, siapa yang harus saya nilai, tapi tidak seorang pun lebih baik dari lainnya hingga kamu masuk ke ring dan kamu menang,"
Dia merujuk pada anaknya, Hughie Fury yang kalah secara kontroversial saat melawan Joseph Parker dalam perebutan sabuk WBO pada 23 September 2017. Sementara dalam kesempatan lain, dia juga dikalahkan Kubrat Pulev dalam pertarungan eliminasi IBF pada 27 Oktober 2018.
Namun, dia berharap mantan juara Inggris itu bisa membuktikan di level tertinggi dengan diawali laga krusial melawan Povetkin. "Ya, dia bisa melakukannya, tapi seperti yang aku bilang, apa pun bisa terjadi,"katanya. "Lihat saja di sana, dia bisa terpeleset pergelangan kakinya, dia bisa mematahkan engkelnya."
"Povetkin bisa menanduknya, membelahnya. Ada banyak hal di luar tinju yang bisa terjadi, jadi semua akan baik-baik saja, jika dia bisa melakukannya sesuai rencana," terangnya. "Biarkan dia menjalani, dia bisa mendapatkan kesempatan sekecil apa pun untuk masuk dalam lima besar di dunia.''
Pelatih dan ayah kandung petinju Inggris Hughie Fury, menyebut predikat petinju nomor 1 dunia sangat relatif bergantung momen pertarungan. "Hughie Fury bisa saja mengklaim dirinya petinju Kelas Berat terbaik di dunia. Sejatinya tidak ada seorang pun nomor 1,"kata Peter.
Hughie yang berusia 24 tahun harus membuktikan dirinya layak menjadi nomor 1. Ujian pembuktian itu harus ditunjukkannya dengan mengalahkan Alexander Povetkin dalam partai tambahan duel Vasiliy Lomachenko melawan Luke Campbell di The O2 Arena pada 31 Agustus mendatang.
"Momentum menjadi nomor 1 ketika seorang petinju mengalahkan petinju lainnya," Fury toldSky Sports. "Hingga hal itu terjadi, tidak ada satu pun nomor 1,"lanjutnya
Andy Ruiz Jr saat ini menguasai tiga sabuk juara dunia Kelas Berat setelah kemenangan mengejutkan atas Anthony Joshua, sementara Deontay Wilder yang berkuasa lama di WBC, Peter berpendapat bahwa lebih banyak pertarungan akan menentukan untuk mengakhiri perdebatan seputar petinju terbaik di Kelas Berat.
"Itu salah. Itulah yang dipikirkan orang-orang, siapa yang harus saya nilai, tapi tidak seorang pun lebih baik dari lainnya hingga kamu masuk ke ring dan kamu menang,"
Dia merujuk pada anaknya, Hughie Fury yang kalah secara kontroversial saat melawan Joseph Parker dalam perebutan sabuk WBO pada 23 September 2017. Sementara dalam kesempatan lain, dia juga dikalahkan Kubrat Pulev dalam pertarungan eliminasi IBF pada 27 Oktober 2018.
Namun, dia berharap mantan juara Inggris itu bisa membuktikan di level tertinggi dengan diawali laga krusial melawan Povetkin. "Ya, dia bisa melakukannya, tapi seperti yang aku bilang, apa pun bisa terjadi,"katanya. "Lihat saja di sana, dia bisa terpeleset pergelangan kakinya, dia bisa mematahkan engkelnya."
"Povetkin bisa menanduknya, membelahnya. Ada banyak hal di luar tinju yang bisa terjadi, jadi semua akan baik-baik saja, jika dia bisa melakukannya sesuai rencana," terangnya. "Biarkan dia menjalani, dia bisa mendapatkan kesempatan sekecil apa pun untuk masuk dalam lima besar di dunia.''
(aww)