Dipermak Arema, Ciri Persebaya Keluar, Bejo: Saya Tanggung Jawab
A
A
A
MALANG - Persebaya memang dipermak Arema FC 0-4 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Kamis (15/8). Namun, karakter asli permainan Arek-arek Green Force yang Ngeyel, Ngosek, dan Wani kembali terlihat. Kekalahan itu diyakini bakal membuat Persebaya lebih kuat.
Kapten Persebaya Surabaya Ruben Karel Sanadi tetap optimistis rekan-rekannya kembali bangkit di pertandingan berikutnya. Kekalahan itu, kata Ruben, akan menyatukan tim. ’’Kami akan sama-sama bangkit. Kami akan tetap bersatu,” ungkap Ruben seperti dikutip dari laman resmi Persebaya.id
Di sisi lain, Pelatih Caretaker Persebaya, Bejo Sugiantoro, mengklaim gaya main tim sudah terbentuk. Bahkan mental pemain terbangun lantaran mampu mengatasi teror dan tekanan dari pendukung lawan. ’’Ciri khas itu terlihat di semua pemain karena mau bekerja. Jadi dalam situasi apa pun, bahkan saat ketinggalan masih mau berjuang,” ungkap Bejo.
Dalam laga tersebut, Persebaya sempat mencetak gol lebih dulu pada menit ke-13. Berawal dari tendangan bebas Ruben Karel Sanadi yang disundul oleh Amido Balde tanpa bisa dijangkau Kurniawan Kartika Ajie, kiper Arema FC. Sayangnya, wasit Yudi Nurcahya menganulir gol tersebut karena menilai Amido Balde lebih dulu dalam posisi offside.
Tetapi gawang Persebaya kebobolan melalui sepakan jarak jauh Dendi Santoso di menit ke-30. Arek-arek Suroboyo pun meningkatkan serangan. Hanya saja sejumlah peluang masih belum bisa dikonversi menjadi gol.
Usai turun minum, Bejo melakukan sejumlah perubahan. Dia menarik keluar Rendi Irwan dan menurunkan Damian Lizio. Tujuannya untuk mengejar ketertinggalan satu gol dari Singo Edan. Tetapi gawang Persebaya kembali kebobolan melalui Arthur Cunha (70), Sylvano Comvalius (87), dan Makan Konate di masa tambahan waktu.
“Pergantian itu semua masuk dalam game plan saya. Saya melihat di babak pertama Arema agak takut. Tidak main terbuka. Jadi saya lakukan pergantian untuk mengubah skor,” terang Bejo.
Atas hasil ini, Bejo mengaku siap bertanggung jawab. Tak lupa dia juga memuji perjuangan para pemain Persebaya. “Saya respek dengan pemain-pemain Persebaya masih mau main dalam kondisi dan situasi apa pun. Semua tanggung jawab saya,” tuturnya. “Saya tidak akan menyalahkan pemain, jadi risiko sepak bola seperti itu. Ada kalah, seri dan menang,” tandasnya.
Kapten Persebaya Surabaya Ruben Karel Sanadi tetap optimistis rekan-rekannya kembali bangkit di pertandingan berikutnya. Kekalahan itu, kata Ruben, akan menyatukan tim. ’’Kami akan sama-sama bangkit. Kami akan tetap bersatu,” ungkap Ruben seperti dikutip dari laman resmi Persebaya.id
Di sisi lain, Pelatih Caretaker Persebaya, Bejo Sugiantoro, mengklaim gaya main tim sudah terbentuk. Bahkan mental pemain terbangun lantaran mampu mengatasi teror dan tekanan dari pendukung lawan. ’’Ciri khas itu terlihat di semua pemain karena mau bekerja. Jadi dalam situasi apa pun, bahkan saat ketinggalan masih mau berjuang,” ungkap Bejo.
Dalam laga tersebut, Persebaya sempat mencetak gol lebih dulu pada menit ke-13. Berawal dari tendangan bebas Ruben Karel Sanadi yang disundul oleh Amido Balde tanpa bisa dijangkau Kurniawan Kartika Ajie, kiper Arema FC. Sayangnya, wasit Yudi Nurcahya menganulir gol tersebut karena menilai Amido Balde lebih dulu dalam posisi offside.
Tetapi gawang Persebaya kebobolan melalui sepakan jarak jauh Dendi Santoso di menit ke-30. Arek-arek Suroboyo pun meningkatkan serangan. Hanya saja sejumlah peluang masih belum bisa dikonversi menjadi gol.
Usai turun minum, Bejo melakukan sejumlah perubahan. Dia menarik keluar Rendi Irwan dan menurunkan Damian Lizio. Tujuannya untuk mengejar ketertinggalan satu gol dari Singo Edan. Tetapi gawang Persebaya kembali kebobolan melalui Arthur Cunha (70), Sylvano Comvalius (87), dan Makan Konate di masa tambahan waktu.
“Pergantian itu semua masuk dalam game plan saya. Saya melihat di babak pertama Arema agak takut. Tidak main terbuka. Jadi saya lakukan pergantian untuk mengubah skor,” terang Bejo.
Atas hasil ini, Bejo mengaku siap bertanggung jawab. Tak lupa dia juga memuji perjuangan para pemain Persebaya. “Saya respek dengan pemain-pemain Persebaya masih mau main dalam kondisi dan situasi apa pun. Semua tanggung jawab saya,” tuturnya. “Saya tidak akan menyalahkan pemain, jadi risiko sepak bola seperti itu. Ada kalah, seri dan menang,” tandasnya.
(aww)