Atlet Tenis Meja Asia Berebut Tiket Olimpiade di Yogyakarta
A
A
A
JAKARTA - Petenis meja dunia akan tampil pada Kejuaraan Asia Tenis Meja 2019 di GOR Among Raga, Yogyakarta, 15–22 September nanti. Event ini dijadikan ajang untuk berburu tiket tampil pada Olimpiade Tokyo 2020.
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) Oegroseno mengatakan banyaknya atlet tenis meja kelas dunia yang turun di Yogyakarta karena mayoritas pemain yang berada di peringkat 20 besar dunia ada di Asia. Salah satunya Wang Manyu yang merupakan peraih medali emas tunggal putri di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Selain itu, atlet tenis meja peringkat 1 dunia putri yang akan hadir adalah Chen Meng dan untuk putra adalah Xu Xin yang keduanya berasal dari China. Begitu juga peringkat 4 asal Jepang Harimoto Tomokazu.
Kehadirannya membuat kejuaraan bergengsi ini semakin menarik. Apalagi, itu menjadi pengalaman berharga untuk para atlet Indonesia tampil di event besar. “Mereka sudah memastikan diri datang karena kejuaraan ini adalah ajang kualifikasi Olimpiade 2020. Saya akui ini adalah sebuah kebanggaan bagi Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah. Kita memang tidak mengharapkan target tinggi di sini. Tapi, kita berharap para pemain mendapatkan jam terbang sebagai persiapan untuk SEA Games 2019 di Filipina,” ujarnya.
Oegro - panggilan akrab Oegroseno - mengatakan bahwa penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah sudah ditentukan dua tahun lalu. Apalagi, dia mengakui mendapatkan slot sebagai penyelenggara cukup berat karena kondisi internal dan juga masalah dukungan keuangan.
Namun, berbekal pelaksanaan Asian Games 2018 pihaknya optimistis semua bisa terlaksana dengan baik. “Yang jelas persiapan terus berjalan. Kami terus melakukan koordinasi dengan panitia penyelenggara dan Pengprov PTMSI Yogyakarta. Semuanya berjalan sesuai rencana,” ujarnya.
Oegroseno menegaskan jika kejuaraan ini banyak mendapatkan dukungan. Selain dari Asosiasi Tenis Meja Asia (ATTU) dan Federasi Tenis Meja Dunia (ITTF), dukungan juga diberikan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pimpinan Marciano Norman.
(Raikhul Amar)
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) Oegroseno mengatakan banyaknya atlet tenis meja kelas dunia yang turun di Yogyakarta karena mayoritas pemain yang berada di peringkat 20 besar dunia ada di Asia. Salah satunya Wang Manyu yang merupakan peraih medali emas tunggal putri di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Selain itu, atlet tenis meja peringkat 1 dunia putri yang akan hadir adalah Chen Meng dan untuk putra adalah Xu Xin yang keduanya berasal dari China. Begitu juga peringkat 4 asal Jepang Harimoto Tomokazu.
Kehadirannya membuat kejuaraan bergengsi ini semakin menarik. Apalagi, itu menjadi pengalaman berharga untuk para atlet Indonesia tampil di event besar. “Mereka sudah memastikan diri datang karena kejuaraan ini adalah ajang kualifikasi Olimpiade 2020. Saya akui ini adalah sebuah kebanggaan bagi Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah. Kita memang tidak mengharapkan target tinggi di sini. Tapi, kita berharap para pemain mendapatkan jam terbang sebagai persiapan untuk SEA Games 2019 di Filipina,” ujarnya.
Oegro - panggilan akrab Oegroseno - mengatakan bahwa penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah sudah ditentukan dua tahun lalu. Apalagi, dia mengakui mendapatkan slot sebagai penyelenggara cukup berat karena kondisi internal dan juga masalah dukungan keuangan.
Namun, berbekal pelaksanaan Asian Games 2018 pihaknya optimistis semua bisa terlaksana dengan baik. “Yang jelas persiapan terus berjalan. Kami terus melakukan koordinasi dengan panitia penyelenggara dan Pengprov PTMSI Yogyakarta. Semuanya berjalan sesuai rencana,” ujarnya.
Oegroseno menegaskan jika kejuaraan ini banyak mendapatkan dukungan. Selain dari Asosiasi Tenis Meja Asia (ATTU) dan Federasi Tenis Meja Dunia (ITTF), dukungan juga diberikan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pimpinan Marciano Norman.
(Raikhul Amar)
(bbk)