Kabut Asap Indonesia Ganggu Rencana Balapan F1 di Singapura
A
A
A
JAKARTA - Balapan Formula 1 (F1) Singapura yang rencananya digelar pekan depan terancam batal. Pasalnya, kualitas udara di sana semakin buruk menyusul kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia.
Grand Prix F1 Singapura dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Marina Bay, 20-21 September 2019 mendatang. Namun, Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA) seperti dikutip Antara, Minggu (15/9/2019) memprediksi bencana kabut asap akan menggangu kualitas udara dan jarak pandang.
"Kondisi udara semakin buruk akibat kabut asap yang menyelimuti Singapura sore ini. Disebabkan kirman kabut asap akibat kebakaran hutan yang terbawa angin dari Pulau Sumatra," demikian pernyataan NEA dikutip AFP.
Sementara itu, pantitia penyelenggara balap GP Singapura mengatakan bahwa ada kemungkinan bencana kabut asap menghalangi balapan. Meski begitu, hingga saat ini keputusan terkait balapan belum diambil karena indeks standar pencemaran udara masih terus dipantau.
"Kabut asap berdampak pada jarak pandang, kesehatan masyarakat, dan masalah operasional. F1 Singapura akan bekerja sama dengan instansi terkait sebelum mengambil keputusan mengenai keberlangsungan balapan," demikian pernyataan resmi panitia balap GP Singapura.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura, Masagos Zulkifli menawarkan bantuan kepada pemerintah Indonesia terkait masalah kabut asap. (Baca juga: Singapura Tawarkan Bantuan Atasi Kabut Asap )
Grand Prix F1 Singapura dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Marina Bay, 20-21 September 2019 mendatang. Namun, Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA) seperti dikutip Antara, Minggu (15/9/2019) memprediksi bencana kabut asap akan menggangu kualitas udara dan jarak pandang.
"Kondisi udara semakin buruk akibat kabut asap yang menyelimuti Singapura sore ini. Disebabkan kirman kabut asap akibat kebakaran hutan yang terbawa angin dari Pulau Sumatra," demikian pernyataan NEA dikutip AFP.
Sementara itu, pantitia penyelenggara balap GP Singapura mengatakan bahwa ada kemungkinan bencana kabut asap menghalangi balapan. Meski begitu, hingga saat ini keputusan terkait balapan belum diambil karena indeks standar pencemaran udara masih terus dipantau.
"Kabut asap berdampak pada jarak pandang, kesehatan masyarakat, dan masalah operasional. F1 Singapura akan bekerja sama dengan instansi terkait sebelum mengambil keputusan mengenai keberlangsungan balapan," demikian pernyataan resmi panitia balap GP Singapura.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura, Masagos Zulkifli menawarkan bantuan kepada pemerintah Indonesia terkait masalah kabut asap. (Baca juga: Singapura Tawarkan Bantuan Atasi Kabut Asap )
(sha)