Pertolongan Tim Repsol Honda untuk Lorenzo
A
A
A
ARAGON - Manajer tim Repsol Honda Alberto Puig menyadari bahwa Jorge Lorenzo tidak memiliki waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan motor RC213V. Akibatnya, dia terlihat kesulitan untuk menyesuaikan tunggangannya sejak ia tiba di pabrikan Jepang pada musim ini.
Puig menekankan bahwa tim Honda bakal membuat pertolongan untuk mengakhiri kesulitan yang dihadapi Lorenzo. Dia berharap dapat menemukan solusi untuk selama menjalani Grand Prix Thailand, awal Oktober mendatang.
"Yang positif jelas adalah kemenangan dan kami telah mencapainya (merujuk pada Marc Marquez). Negatifnya adalah Jorge tidak memiliki waktu yang mudah dengan motor kami, kami berusaha membantunya sebanyak yang kami bisa. Kami tahu ia kuat tetapi sayangnya itu tidak berjalan seperti yang diharapkan dalam balapan ini. Kami perlu menemukan solusi berbeda untuk Grand Prix berikut," jelas Lorenzo dikutip dari Crash, Rabu (25/9/2019).
Sejak tiba di tim Honda, Lorenzo jelas mengalami kesulitan. Tidak hanya dalam proses beradaptasi dengan RC213V saja, tapi juga dengan masalah cedera yang dideritanya.
Pasca pulih dari cedera, penampilan X-Fuera semakin buruk mengingat ia hanya menyelesaikan balapan di posisi 14 (Silverstone dan San Marino), sedangkan pada balapan terakhir di Aragon, dia merosot ke urutan 20. Hasil minor ini memunculkan spekulasi jika ia berniat kembali ke tim Ducati pada musim depan.
Bahkan media Jerman (Speedweek), melaporkan bahwa pembalap tes HRC Stefan Bradl sedang dipertimbangkan secara serius tim Honda jika masalah ini terus berlanjut. Namun Lorenzo membantah kabar tersebut.
"Banyak orang bertanya kepada saya pertanyaan ini dan untuk saat ini kemungkinan menyerah tidak muncul dalam pikiran saya dan saya memiliki kontrak dua tahun dengan Honda. Jadi untuk saat ini saya ingin terus dan mari kita lihat apakah kita bisa meningkatkan dalam balapan ini," pungkas Lorenzo.
Puig menekankan bahwa tim Honda bakal membuat pertolongan untuk mengakhiri kesulitan yang dihadapi Lorenzo. Dia berharap dapat menemukan solusi untuk selama menjalani Grand Prix Thailand, awal Oktober mendatang.
"Yang positif jelas adalah kemenangan dan kami telah mencapainya (merujuk pada Marc Marquez). Negatifnya adalah Jorge tidak memiliki waktu yang mudah dengan motor kami, kami berusaha membantunya sebanyak yang kami bisa. Kami tahu ia kuat tetapi sayangnya itu tidak berjalan seperti yang diharapkan dalam balapan ini. Kami perlu menemukan solusi berbeda untuk Grand Prix berikut," jelas Lorenzo dikutip dari Crash, Rabu (25/9/2019).
Sejak tiba di tim Honda, Lorenzo jelas mengalami kesulitan. Tidak hanya dalam proses beradaptasi dengan RC213V saja, tapi juga dengan masalah cedera yang dideritanya.
Pasca pulih dari cedera, penampilan X-Fuera semakin buruk mengingat ia hanya menyelesaikan balapan di posisi 14 (Silverstone dan San Marino), sedangkan pada balapan terakhir di Aragon, dia merosot ke urutan 20. Hasil minor ini memunculkan spekulasi jika ia berniat kembali ke tim Ducati pada musim depan.
Bahkan media Jerman (Speedweek), melaporkan bahwa pembalap tes HRC Stefan Bradl sedang dipertimbangkan secara serius tim Honda jika masalah ini terus berlanjut. Namun Lorenzo membantah kabar tersebut.
"Banyak orang bertanya kepada saya pertanyaan ini dan untuk saat ini kemungkinan menyerah tidak muncul dalam pikiran saya dan saya memiliki kontrak dua tahun dengan Honda. Jadi untuk saat ini saya ingin terus dan mari kita lihat apakah kita bisa meningkatkan dalam balapan ini," pungkas Lorenzo.
(sha)