Hilangnya Rasa Lapar Lionel Messi Cetak Gol
A
A
A
BARCELONA - Lionel Messi menghadapi tantangan tersulit dalam kariernya. Ini berkaitan dengan rasa laparnya untuk mencetak gol yang sudah mulai menurun dan ini bisa menggagalkan rencananya untuk memertahankan trofi Sepatu Emas.
Mei lalu, Messi berhasil menyabet penghargaan Sepatu Emas keenam sepanjang kariernya (2009/2010, 2011/2012, 2012/2013, 2016/2017, 2017/2018 dan 2018/2019). Itu tak lepas dari kontribusi yang telah diberikan untuk Barcelona.
Di kompetisi domestik misalnya. Dia keluar sebagai top skor Liga Spanyol dengan torehan 36 gol. Total, Lionel Messi mencetak 51 gol di musim ini setelah 12 kali membobol gawang lawan di Liga Champions ditambah dengan 3 gol di Copa del Rey.
Tapi semua pencapaian itu bertolak belakang di musim ini. Dari sembilan laga di semua kompetisi, Messi belum mencetak sebiji gol. Kurangnya rasa lapar itu tampaknya dipengaruhi dengan kondisi cedera yang menimpa Messi.
Sehingga La Pulga kesulitan untuk menambah ketajamannya dalam mencetak gol. Andai Messi kembali ke bentuk semula, dia harus bisa melampaui catatan enam gol Gerard Moreno (Liga Spanyol), 10 gol Robert Lewandowski (Bundesliga), delapan gol Sergio Aguero (Liga Inggris), lima gol Domenico Berardi (Serie A) dan enam gol Victor Osimhen (Ligue 1).
Itu baru berbicara tentang torehan gol di kompetisi domestik. Bagaimana dengan di Liga Champions? Messi harus bisa mengalahkan torehan empat gol yang dicetak Serge Gnabry (Bayern Muenchen) dan Erling Haaland (Salzburg).
Sehingga tak mengherankan jika Messi memiliki pekerjaan berat di depannya. Dia tidak hanya fokus pada proses pemulihan cedera saja, tapi juga tentang menambah insting ketajamannya dalam mencetak gol. Masih mampukah Messi bangkit dari keterpurukan yang sedang dihadapinya saat ini?
Rekan di tim nasional Argentina, Lautaro Martinez, masih menaruh kepercayaan kepada Messi. Dia bahkan menyebut jika La Pulga merupakan penyerang terbaik di dunia. (Baca juga: Sinyal Perdamaian dan Berakhirnya Kejayaan Messi-Ronaldo )
"Messi adalah pemain terbaik di dunia. Sulit untuk mengalahkan Barca ketika Messi ada di lapangan. Kamu tidak bisa memberinya satu inci pun karena kalau tidak permainan akan lepas kendali," kata Martinez dikutip dari Soccer Laduma, Sabtu (5/10/2019).
Mei lalu, Messi berhasil menyabet penghargaan Sepatu Emas keenam sepanjang kariernya (2009/2010, 2011/2012, 2012/2013, 2016/2017, 2017/2018 dan 2018/2019). Itu tak lepas dari kontribusi yang telah diberikan untuk Barcelona.
Di kompetisi domestik misalnya. Dia keluar sebagai top skor Liga Spanyol dengan torehan 36 gol. Total, Lionel Messi mencetak 51 gol di musim ini setelah 12 kali membobol gawang lawan di Liga Champions ditambah dengan 3 gol di Copa del Rey.
Tapi semua pencapaian itu bertolak belakang di musim ini. Dari sembilan laga di semua kompetisi, Messi belum mencetak sebiji gol. Kurangnya rasa lapar itu tampaknya dipengaruhi dengan kondisi cedera yang menimpa Messi.
Sehingga La Pulga kesulitan untuk menambah ketajamannya dalam mencetak gol. Andai Messi kembali ke bentuk semula, dia harus bisa melampaui catatan enam gol Gerard Moreno (Liga Spanyol), 10 gol Robert Lewandowski (Bundesliga), delapan gol Sergio Aguero (Liga Inggris), lima gol Domenico Berardi (Serie A) dan enam gol Victor Osimhen (Ligue 1).
Itu baru berbicara tentang torehan gol di kompetisi domestik. Bagaimana dengan di Liga Champions? Messi harus bisa mengalahkan torehan empat gol yang dicetak Serge Gnabry (Bayern Muenchen) dan Erling Haaland (Salzburg).
Sehingga tak mengherankan jika Messi memiliki pekerjaan berat di depannya. Dia tidak hanya fokus pada proses pemulihan cedera saja, tapi juga tentang menambah insting ketajamannya dalam mencetak gol. Masih mampukah Messi bangkit dari keterpurukan yang sedang dihadapinya saat ini?
Rekan di tim nasional Argentina, Lautaro Martinez, masih menaruh kepercayaan kepada Messi. Dia bahkan menyebut jika La Pulga merupakan penyerang terbaik di dunia. (Baca juga: Sinyal Perdamaian dan Berakhirnya Kejayaan Messi-Ronaldo )
"Messi adalah pemain terbaik di dunia. Sulit untuk mengalahkan Barca ketika Messi ada di lapangan. Kamu tidak bisa memberinya satu inci pun karena kalau tidak permainan akan lepas kendali," kata Martinez dikutip dari Soccer Laduma, Sabtu (5/10/2019).
(bbk)