Resmi Gantikan Erick Thohir, Tugas Berat Menanti Okto di KOI
A
A
A
JAKARTA - Raja Sapta Oktohari terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pada Kongres KOI di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Rabu (9/10/2019). Dengan jabatan barunya, Okto -sapaan akrab Raja Sapta- bertekad mengharumkan olahraga Indonesia lebih banyak di kancah Internasional.
Okto resmi menggantikan Erick Thohir yang masa jabatannya berakhir tahun ini. Dia akan didampingi Warih Sadono yang akan menjadi Wakil Ketua Umum KOI untuk empat tahun ke depan. Okto mengakui sudah ditunggu perkerjaan yang tidak mudah, salah satunya SEA Games 2019 Filipina, November mendatang.
"Hari ini kami terpilih secara aklamasi dan dipercaya mengemban amanah sebagai ketum dan waketum KOI. Tentunya ini bukan tanggung jawab mudah karena PR menunggu termasuk SEA Games 2019 di Manila," ucap Okto.
"Waktu berjalan cepat, kami juga mengalami proses transisi pergantian pemerintahan dilantik dan baru diketahui Menpora baru yang akan kerjasama. Ini tekait dengan anggran yang akan digunakan pada SEA Games nanti."
Selain itu, tugas terberat Okto adalah membawa Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Menurutnya, itu merupakan target utamanya setelah terpilih sebagai Ketum KOI.
Sebab itu Okto akan berusaha melakukan yang terbaik untuk bisa mewujudkan harapan tersebut. Jadi, Okto yang juga sebagai Promotor Tinju ini akan memaksimalkannya saat di Olimpiade Tokyo 2020.
"Di Olimpiade Tokyo dimana kita sepakat untuk bercita-cita jadi tuan rumah Olimpiade. Proses ini harus kita kejar dan diraih di Olimpiade 2020. Mengingat keputusan diambil pada 2024. Nanti pada saat Olimpiade Tokyo kita berjuang merebut emas dan hati dari peserta Olimpiade untuk memercayakan Olimpiade 2032 di Indonesia," ucap Okto.
Sebelumnya, Mantan Wakapolri, Oegroseno tertarik untuk memperebutkan kursi ketua KOI. Namun, dirinya menyatakan mundur dari perebutan pada 6 Oktober lalu. Okto bukan sosok yang asing di dunia olahraga. Sebab, dia pernah menjabat sebagai ketua panitia Asian Para Games 2018 lalu.
Okto resmi menggantikan Erick Thohir yang masa jabatannya berakhir tahun ini. Dia akan didampingi Warih Sadono yang akan menjadi Wakil Ketua Umum KOI untuk empat tahun ke depan. Okto mengakui sudah ditunggu perkerjaan yang tidak mudah, salah satunya SEA Games 2019 Filipina, November mendatang.
"Hari ini kami terpilih secara aklamasi dan dipercaya mengemban amanah sebagai ketum dan waketum KOI. Tentunya ini bukan tanggung jawab mudah karena PR menunggu termasuk SEA Games 2019 di Manila," ucap Okto.
"Waktu berjalan cepat, kami juga mengalami proses transisi pergantian pemerintahan dilantik dan baru diketahui Menpora baru yang akan kerjasama. Ini tekait dengan anggran yang akan digunakan pada SEA Games nanti."
Selain itu, tugas terberat Okto adalah membawa Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Menurutnya, itu merupakan target utamanya setelah terpilih sebagai Ketum KOI.
Sebab itu Okto akan berusaha melakukan yang terbaik untuk bisa mewujudkan harapan tersebut. Jadi, Okto yang juga sebagai Promotor Tinju ini akan memaksimalkannya saat di Olimpiade Tokyo 2020.
"Di Olimpiade Tokyo dimana kita sepakat untuk bercita-cita jadi tuan rumah Olimpiade. Proses ini harus kita kejar dan diraih di Olimpiade 2020. Mengingat keputusan diambil pada 2024. Nanti pada saat Olimpiade Tokyo kita berjuang merebut emas dan hati dari peserta Olimpiade untuk memercayakan Olimpiade 2032 di Indonesia," ucap Okto.
Sebelumnya, Mantan Wakapolri, Oegroseno tertarik untuk memperebutkan kursi ketua KOI. Namun, dirinya menyatakan mundur dari perebutan pada 6 Oktober lalu. Okto bukan sosok yang asing di dunia olahraga. Sebab, dia pernah menjabat sebagai ketua panitia Asian Para Games 2018 lalu.
(sha)