Tim Penjaringan hanya Usulkan Satu Nama, Pengkot Jakut Tolak Satu Ketum
A
A
A
JAKARTA - Tim Penjaringan Calon Ketua Umum PP Perbasi mengeluarkan rekomendasi Danny Kosasih sebagai Calon Ketua Umum PP Perbasi 2019-2023. Rekomendasi itu dikeluarkan usai Tim melakukan rapat pleno di Jakarta.
Ketua Tim Penjaringan Wawan Mulyana menuturkan, pihaknya sudah melakukan rapat pleno pada Senin. Pihaknya juga sudah menyiapkan administrasi berupa SK untuk dilaporkan pada saat Musyawarah Nasional (Munas) PP Perbasi yang berlangsung pada 23-25 Oktober.
Danny sebelumnya mengajukan pencalonan pada Jumat (11/10). Di mana, dia total mendapat dukungan dari 24 Pengprov. Danny sebetulnya didukung 26 Pengprov. Tapi, dua pengprov pendukung lain, Kepulauan Riau dan Papua, dinyatakan tidak sah karena melewati batas pendaftaran.
Di sisi lain, mantan ketua umum PP Perbasi, Anggito Abimanyu, mengaku sudah lama tidak mengikuti perkembangan basket tanah air. Meski begitu, dia menilai satu calon tidak begitu baik dalam munas.
"Secara teoritis sebaiknya ada calon lain,” ucapnya saat dihubungi wartawan.
Pengurus Kota (Pengkot) Perbasi Jakarta Utara (Jakut) juga menolak hanya ada satu calon untuk memimpin Perbasi di masa mendatang. Satu calon yang ada merupakan buntut dari persyaratan bagi bakal calon (balon) yang disusun oleh Tim Penjaringan.
Di mana, salah satunya adalah bakal calon wajib mengantongi minimal 15 dukungan dari pengurus provinsi (Pengprov). Syarat tersebut sangat memberatkan. Sebab, Pengprov Perbasi hanya terdiri dari 33. Belum lagi persyaratan yang mewajibkan bakal calon wajib memiliki pengalaman organisasi di olahraga basket minimal empat tahun.
Ketua Pengkot Perbasi Jakut Halimin Suginta menyebutkan, pihaknya merasa lebih baik perihal pemilihan ini seperti sebelumnya. Dimana, saat itu, setiap balon hanya diwajibkan mendapat dukungan dari 5 Pengprov.
"Kalau lebih banyak calon yang ada kan lebih baik juga. Kan setiap orang kan beda beda," bebernya ketika diwawancarai.
Pihaknya mengakui sangat berharap adanya calon lain sebagai alternatif pilihan untuk dipilih. Sebab, selama kepemimpinan Danny, dia tidak melihat prestasi yang membanggakan.
Selain itu, banyak juga program yang kurang berjalan dengan baik.
Penyelenggaraan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) putra dan putri yang berlangsung di dua tempat berbeda, misalnya.
"Jadi menurut saya ketua saat ini kurang keatif dalam mencari pendanaan. Sebagai ketua seharusnya bisa memiliki power untuk mencari dana dengan melobi sponsor. Itu kan semuanya bisa dan tidak begitu sulit," ujarnya.
Selain itu, penyelenggaraan Kejurnas juga seringkali belum tersusun secara rapi. Padahal, sambungnya, Kejurnas menjadi salah satu ajang tertinggi dan tolok ukur bagi daerah dan kota untuk menggelar kejuaraan. Dia melanjutkan, jika ingin menyelenggarakan Kejuaraan Kota (Kejurkot), pihaknya harus terlebih dulu melihat agenda Kejuaraan Daerah (Kejurda).
Halimin menyebut Perbasi tidak boleh hanya bergantung dari dana yang dikucurkan pemerintah. Sebab, dana yang ada di pemerintah cukup terbatas.
"Makanya harus menggandeng swasta. Nah, swasta itu mau membantu kalau program yang dimiliki bagus. Otomatis akan datang. Tapi kalau programnya jelek siapa yang mau jadi sponsor," katanya.
Dia menyebut sebetulnya banyak figur yang memiliki potensi dan peluang untuk membawa Perbasi menjadi lebih baik lagi ke depannya.
"Banyak yang punya potensi untuk pembinaan berjenjang. Itu saja," ucapnya.
Halimin menyebutkan, sebagai salah satu voters, pihaknya berharap jangan sekadar disodorkan calon ketua.
"Maksudnya kami punya hak suara. Tolong dong beri kami kesempatan untuk menimbang calon yang ada. Di mana dilihat dari visi misinya. Jangan sebelum ini sudah ditentukan. Jadi tidak ada pilihan. Seolah-olah ada calon cuma ini, jadi tidak fair," keluhnya.
Jika keputusan tidak berubah, Danny Kosasih bisa saja terpilih secara aklamasi. Menurutnya, hal itu sah-sah saja. Tapi, pihaknya masih melihat perkembangan nanti di lapangan.
"Kalau saya gini, kami punya daerah dikasih kesempatan. Dari daerah juga punya pemimpin yang bagus. Dibawa ke Jakarta. Kami butuh yang lebih baik lagi untuk perubahan," paparnya.
Terakhir, pihaknya berharap pada munas kali ini Perbasi bisa mendapat pemimpin yang lebih baik dan perhatian. Terutama pembinaan usia dini di KU-8 tahun dan KU-10.
"Karena itu cikal bakal untuk pemain," ucapnya.
Dukungan kepada Danny Kosasih adalah:
1. Pengurus Provinsi PERBASI Sulawesi Utara
2. Pengurus Provinsi PERBASI Sulawesi Selatan
3. Pengurus Provinsi PERBASI Sulawesi Tenggara
4. Pengurus Provinsi PERBASI Gorontalo
5. Pengurus Provinsi PERBASI Kalimantan Timur
6. Pengurus Provinsi PERBASI Kalimantan Selatan
7. Pengurus Provinsi PERBASI Kalimantan Barat
8. Pengurus Provinsi PERBASI Papua Barat
9. Pengurus Provinsi PERBASI Nusa Tenggara Timur
10.Pengurus Provinsi PERBASI Nusa Tenggara Barat
11.Pengurus Provinsi PERBASI Bali
12.Pengurus Provinsi PERBASI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
13.Pengurus Provinsi PERBASI Jawa Tengah
14.Pengurus Provinsi PERBASI Banten
15.Pengurus Provinsi PERBASI Sumatera Utara
16.Pengurus Provinsi PERBASI Jambi
17.Pengurus Provinsi PERBASI Kep. Bangka Belitung
18.Pengurus Provinsi PERBASI Sumatera Barat
19.Pengurus Provinsi PERBASI Maluku Utara
20.Pengurus Provinsi PERBASI Maluku
21.Pengurus Provinsi PERBASI Riau
22.Pengurus Provinsi PERBASI Bengkulu
23.Pengurus Provinsi PERBASI Aceh
24.Pengurus Provinsi PERBASI Kalimantan Utara
Ketua Tim Penjaringan Wawan Mulyana menuturkan, pihaknya sudah melakukan rapat pleno pada Senin. Pihaknya juga sudah menyiapkan administrasi berupa SK untuk dilaporkan pada saat Musyawarah Nasional (Munas) PP Perbasi yang berlangsung pada 23-25 Oktober.
Danny sebelumnya mengajukan pencalonan pada Jumat (11/10). Di mana, dia total mendapat dukungan dari 24 Pengprov. Danny sebetulnya didukung 26 Pengprov. Tapi, dua pengprov pendukung lain, Kepulauan Riau dan Papua, dinyatakan tidak sah karena melewati batas pendaftaran.
Di sisi lain, mantan ketua umum PP Perbasi, Anggito Abimanyu, mengaku sudah lama tidak mengikuti perkembangan basket tanah air. Meski begitu, dia menilai satu calon tidak begitu baik dalam munas.
"Secara teoritis sebaiknya ada calon lain,” ucapnya saat dihubungi wartawan.
Pengurus Kota (Pengkot) Perbasi Jakarta Utara (Jakut) juga menolak hanya ada satu calon untuk memimpin Perbasi di masa mendatang. Satu calon yang ada merupakan buntut dari persyaratan bagi bakal calon (balon) yang disusun oleh Tim Penjaringan.
Di mana, salah satunya adalah bakal calon wajib mengantongi minimal 15 dukungan dari pengurus provinsi (Pengprov). Syarat tersebut sangat memberatkan. Sebab, Pengprov Perbasi hanya terdiri dari 33. Belum lagi persyaratan yang mewajibkan bakal calon wajib memiliki pengalaman organisasi di olahraga basket minimal empat tahun.
Ketua Pengkot Perbasi Jakut Halimin Suginta menyebutkan, pihaknya merasa lebih baik perihal pemilihan ini seperti sebelumnya. Dimana, saat itu, setiap balon hanya diwajibkan mendapat dukungan dari 5 Pengprov.
"Kalau lebih banyak calon yang ada kan lebih baik juga. Kan setiap orang kan beda beda," bebernya ketika diwawancarai.
Pihaknya mengakui sangat berharap adanya calon lain sebagai alternatif pilihan untuk dipilih. Sebab, selama kepemimpinan Danny, dia tidak melihat prestasi yang membanggakan.
Selain itu, banyak juga program yang kurang berjalan dengan baik.
Penyelenggaraan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) putra dan putri yang berlangsung di dua tempat berbeda, misalnya.
"Jadi menurut saya ketua saat ini kurang keatif dalam mencari pendanaan. Sebagai ketua seharusnya bisa memiliki power untuk mencari dana dengan melobi sponsor. Itu kan semuanya bisa dan tidak begitu sulit," ujarnya.
Selain itu, penyelenggaraan Kejurnas juga seringkali belum tersusun secara rapi. Padahal, sambungnya, Kejurnas menjadi salah satu ajang tertinggi dan tolok ukur bagi daerah dan kota untuk menggelar kejuaraan. Dia melanjutkan, jika ingin menyelenggarakan Kejuaraan Kota (Kejurkot), pihaknya harus terlebih dulu melihat agenda Kejuaraan Daerah (Kejurda).
Halimin menyebut Perbasi tidak boleh hanya bergantung dari dana yang dikucurkan pemerintah. Sebab, dana yang ada di pemerintah cukup terbatas.
"Makanya harus menggandeng swasta. Nah, swasta itu mau membantu kalau program yang dimiliki bagus. Otomatis akan datang. Tapi kalau programnya jelek siapa yang mau jadi sponsor," katanya.
Dia menyebut sebetulnya banyak figur yang memiliki potensi dan peluang untuk membawa Perbasi menjadi lebih baik lagi ke depannya.
"Banyak yang punya potensi untuk pembinaan berjenjang. Itu saja," ucapnya.
Halimin menyebutkan, sebagai salah satu voters, pihaknya berharap jangan sekadar disodorkan calon ketua.
"Maksudnya kami punya hak suara. Tolong dong beri kami kesempatan untuk menimbang calon yang ada. Di mana dilihat dari visi misinya. Jangan sebelum ini sudah ditentukan. Jadi tidak ada pilihan. Seolah-olah ada calon cuma ini, jadi tidak fair," keluhnya.
Jika keputusan tidak berubah, Danny Kosasih bisa saja terpilih secara aklamasi. Menurutnya, hal itu sah-sah saja. Tapi, pihaknya masih melihat perkembangan nanti di lapangan.
"Kalau saya gini, kami punya daerah dikasih kesempatan. Dari daerah juga punya pemimpin yang bagus. Dibawa ke Jakarta. Kami butuh yang lebih baik lagi untuk perubahan," paparnya.
Terakhir, pihaknya berharap pada munas kali ini Perbasi bisa mendapat pemimpin yang lebih baik dan perhatian. Terutama pembinaan usia dini di KU-8 tahun dan KU-10.
"Karena itu cikal bakal untuk pemain," ucapnya.
Dukungan kepada Danny Kosasih adalah:
1. Pengurus Provinsi PERBASI Sulawesi Utara
2. Pengurus Provinsi PERBASI Sulawesi Selatan
3. Pengurus Provinsi PERBASI Sulawesi Tenggara
4. Pengurus Provinsi PERBASI Gorontalo
5. Pengurus Provinsi PERBASI Kalimantan Timur
6. Pengurus Provinsi PERBASI Kalimantan Selatan
7. Pengurus Provinsi PERBASI Kalimantan Barat
8. Pengurus Provinsi PERBASI Papua Barat
9. Pengurus Provinsi PERBASI Nusa Tenggara Timur
10.Pengurus Provinsi PERBASI Nusa Tenggara Barat
11.Pengurus Provinsi PERBASI Bali
12.Pengurus Provinsi PERBASI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
13.Pengurus Provinsi PERBASI Jawa Tengah
14.Pengurus Provinsi PERBASI Banten
15.Pengurus Provinsi PERBASI Sumatera Utara
16.Pengurus Provinsi PERBASI Jambi
17.Pengurus Provinsi PERBASI Kep. Bangka Belitung
18.Pengurus Provinsi PERBASI Sumatera Barat
19.Pengurus Provinsi PERBASI Maluku Utara
20.Pengurus Provinsi PERBASI Maluku
21.Pengurus Provinsi PERBASI Riau
22.Pengurus Provinsi PERBASI Bengkulu
23.Pengurus Provinsi PERBASI Aceh
24.Pengurus Provinsi PERBASI Kalimantan Utara
(sha)