Pembalap Diaspora Indonesia Luis Leeds Tunggu Keajaiban

JAKARTA - Pembalap Diaspora Indonesia Luis Leeds tetap optimistis bisa memenuhi deadline Williams F1 untuk mendapatkan dukungan sponsor dari pemerintah Indonesia. Dengan waktu deadline yang semakin mepet, 1 Desember 2019, pembalap yang berkewarganegaraan ganda, Australia dan Indonesia, itu masih berharap ada keajaiban.

Kepada Sindonews dalam wawancara khusus, pembalap Diaspora berusia 19 tahun itu mengungkapkan optimismenya. "Dukungan dana? Saya tetap optimistis. Semoga ada keajaiban bagi saya," kata Luis di Jakarta.

Anak pertama dari tiga bersaudara itu telah melakukan pendekatan ke beberapa stakeholder olahraga yang diharapkan bisa memuluskan keinginannya menjadi pembalap Diaspora Indonesia pertama yang menjadi pilot jet darat F1 di tim Williams. "Respons Menpora bagus dan mendukung,"ujarnya.

Ketika ditanya apakah sudah mencoba bertemu dengan Presiden Joko Widodo, remaja yang suka basket tersebut menjawab belum. "Tim sudah mencoba bertemu Mr President tapi beliau kunjungan kenegaraan ke Korea,"ujarnya.

Dan, hingga kemarin, kepastian dukungan dana yang diharapkan Luis dan timnya masih belum sesuai yang diharapkan."Tadi (kemarin), kita ke Kemenpora lagi, tapi belum ada berita penting lagi, mas,"terang ibunda Luis, Maria.

Maria sangat berharap kepada pemerintah untuk memberikan dukungan dana kepada Luis untuk mengharumkan nama Indonesia di Formula 1. Bagi Maria, kesempatan emas yang ditawarkan Williams F1 sangat langka bagi pembalap Indonesia. Baca juga: Jalan Berliku Pembalap Diaspora Indonesia Luis Leeds Dikontrak Williams

"Kesempatan tidak datang dua kali. Kalau tawaran dari Williams ini tidak cepat ditangkap, kesempatan itu akan hilang dan akan menunggu lama lagi. Belum tentu lima tahun lagi ada,"ujarnya.