Schumacher Alami Komplikasi dan Dapat Menyebabkan Kematian

Selasa, 31 Desember 2019 - 11:03 WIB
Schumacher Alami Komplikasi...
Schumacher Alami Komplikasi dan Dapat Menyebabkan Kematian
A A A
BOLOGNA - Dokter spesialis bedah saraf, Nicola Acciarri memperingatkan bahwa Michael Schumacher akan sangat berbeda daripada orang yang diingat orang. Pernyataan itu diungkapkan tepat dua hari setelah legenda Formula 1 itu memperingati enam tahun pasca dirinya mengalami kecelakaan saat bermain ski.

Schumacher diketahui menderita cedera parah pada bagian kepalanya setelah mengalami kecelakaan usai bermain ski pada 2013 lalu. Sejak itu dia telah dirawat intensif, tanpa ada indikasi nyata dari kondisinya yang sekarang diketahui.

Acciarri yang bekerja di Rumah Sakit Bellaria di Bologna mengungkapkan bahwa komplikasi medis lainnya timbul dari cedera jangka panjang tersebut. Dikatakan, dalam kasus Schumacher, enam tahun setelah trauma, semua orang harus membayangkan seseorang yang sangat berbeda dari sosok sang fenomenal di lintasan balap.

"Meskipun perawatan intensif yang dimilikinya, yang disebut perawatan jangka panjang, ada banyak kerangka organik, otot, dan kerangka yang berubah dan memburuk. Semua ini hasil dari trauma otak yang diderita," jelas Acciarri dikutip dari Marca, Selasa (31/12/2019).

Berbicara tentang perawatan kardiologi dengan sel induk yang ia terima di Paris pada Oktober 2019, untuk meningkatkan kondisi kesehatannya, Acciarri menunjukkan bahwa itu adalah hal yang normal dalam kasus-kasus seperti itu, di mana pengobatan utama bukanlah pemulihan tetapi pemeliharaan organ vital. Dengan kata lain, kondisi Schumacher membutuhkan perhatian 360 derajat, yang tidak hanya menyangkut hasil trauma otak.

"Schumacher juga akan memiliki tim fisioterapis yang mampu untuk membantu mengatasi efek perawatan jangka panjang. Ada komplikasi, seperti atrofi otot, gangguan tendon, osteoporosis dan bahkan gangguan organik. Dalam kasus orang yang kurang beruntung dari sudut pandang ekonomi, ini sering mengakibatkan kematian dini, karena kerusakan permanen pada tubuh," imbuh Acciarri.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0742 seconds (0.1#10.140)