Liverpudlian Siapkan Jamuan Spesial untuk Jatuhkan Mental The Red Devil
A
A
A
LIVERPOOL - Suporter Liverpool, yang biasa disebut Liverpudlian, menyiapkan jamuan spesial untuk menjatuhkan psikologis The Red Devils sebelum bertanding di Anfield Stadium , Minggu (19/1/2020). Mereka tahu ini adalah kesempatan terbaik untuk memperlakukan MU.
Sebuah basis fans resmi Liverpool di media sosial menyerukan ajakan kepada fans agar memberikan sambutan tidak ramah ketika bus pasukan Ole Gunnar Solskjaer tiba. Mereka meminta fans tiba sekitar dua jam sebelum pertandingan dan berbaris di jalanan mulai dari The King Harry Pub hingga Anfield Road menuju stadion.
Bukan hanya itu, sebagai kelengkapan, fans dianjurkan membawa suar, bendera, dan atribut klub lainnya. Basis fans tersebut sangat ingin menunjukkan bahwa meskipun mereka memberikan sambutan kurang ramah, mereka berusaha menghindari kekerasan.
“Kita semua tahu arti pertandingan ini bagi Liverpool. MU ingin menghentikan kami lebih dari sebelumnya karena kami melanjutkan musim luar biasa dan memburu gelar Liga Primer. Kami akan pergi ke sana lebih awal untuk menyambut tim dan menjadikannya sebagai teror untuk skuad MU,” bunyi pernyataan basis fans Liverpool, dilansir Daily Mail.
Aksi serupa pernah dilakukan saat Liverpool menjamu Manchester City (ManCity), Borussia Dortmund, AS Roma, Chelsea, dan Barcelona. Masalahnya, saat menyambut skuad Man City pada leg pertama perempat Final Liga Champions 2018, fans Liverpool tidak bisa mengontrol emosi.
Mereka melempari bus The Citizens dengan botol bir, kaleng, dan suar serta memecahkan jendela. Akibatnya, Liverpool didenda 17,500 poundsterling oleh UEFA. Entah ada imbasnya atau tidak, sambutan khas fans The Reds terbukti efektif menjatuhkan psikologis lawan.
Hasilnya, jamuan istimewa kepada lawan itu membuat Liverpool berhasil mengalahkan Dortmund, Villarreal, Manchester City (dua kali), Roma, Chelsea, Barcelona, dan Wolverhampton Wanderers. “Ini tidak bisa dipercaya. Anda dapat mengatakan ini adalah kebetulan. Itu yang perlu kami lakukan kepada MU. Karena, kami tidak sekadar ingin mengalahkan mereka, tapi juga mempermalukan mereka,” papar fans Liverpool lainnya.
Antusiasme tinggi fans Liverpool bisa dimengerti. Mereka sangat mendambakan tim kesayangannya menjadi juara Liga Primer untuk pertama kali setelah musim 1989/1990. Jika berhasil, The Reds bakal hanya berjarak dua gelar dari MU sebagai pengoleksi terbanyak (20 gelar).
Kondisi Liverpool terbilang di atas angin. Mereka kokoh di puncak klasemen sementara Liga Primer dengan 61 poin. Jordan Henderson dkk yang mengemas 20 kemenangan dan satu imbang, unggul 14 poin dari Man City dan 16 poin dari Leicester City.
Menyadari pentingnya pertandingan melawan MU, Pelatih Juergen Klopp mengindikasikan akan memaksimalkannya dengan meraih tiga poin. Motivasi kian besar mengingat dalam 10 pertandingan terakhir melawan MU, Klopp baru menang dua kali, enam imbang, dan dua kali kalah.
Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane bertugas di depan. Mereka didukung Alex Oxlade-Chamberlain, Henderson, dan Georginio Wijnaldum. Di lini pertahanan terdapat sosok Virgil van Dijkdan Joe Gomez. (Baca: Mampunya Manchester United Rusak Dominasi Liverpool di Anfield)
Klopp juga mendapatkan kabar baik, yakni Joel Matip, Fabinho, dan Dejan Lovren telah pulih dari cedera. “Ini adalah pekan penting. Pertandingan pada hari Minggu melawan MU. Kita semua tahu harapan fans dari tim dari pertandingan itu. Ini akan menjadi pertandingan yang besar. Kami siap menghadapi MU,” tandas Klopp.
Di kubu tamu, meragukannya kondisi pencetak gol terbanyak Marcus Rashford (19 gol) yang mengalami cedera punggung saat menghadapi Wolverhampton dipertandingan replay babak ketiga Piala FA, Kamis (16/1), jelas membuat MU ketar-ketir.
MU juga kehilangan beberapa pemain kunci seperti Paul Pogba (hamstring) dan Scott Mctominay (lutut). Tapi, The Red Devils tidak boleh dipandang sebelah mata. Mereka satu-satunya tim yang mampu meraih poin dari Liverpool di Liga Primer musim ini saat pertemuan pertama di Old Trafford, Oktober lalu.
Pada pertemuan terakhir di Anfield, Februari, MU juga sukses menahan Liverpool tanpa gol. Hal tersebut membuat Solskjaer yakin timnya mampu mencuri poin sekaligus melanjutkan catatan apik mereka yang belum terkalahkan dalam dua pertandingan terakhir di semua kompetisi. (Baca: Jelang Liverpool VS Man United: Klopp Berharap Tiga Pemain Ini Pulih)
Kemenangan bakal mendekatkan Harry Maguire dkk ke zona LigaChampions. Saat ini, MU tertinggal lima poin dari Chelseadi urutan keempat (39 poin). “Tentu saja itu sulit. Tapi, kami berhasil menahan imbang Liverpool dua kali, termasuk di Anfield Stadium. Mereka jelas ingin memenangkan pertandingan. Tapi, saya pikir kami telah menemukan cara bermain yang bagus melawan mereka dan kami telah menunjukkannya,” papar Solskjaer. (Alimansyah)
Sebuah basis fans resmi Liverpool di media sosial menyerukan ajakan kepada fans agar memberikan sambutan tidak ramah ketika bus pasukan Ole Gunnar Solskjaer tiba. Mereka meminta fans tiba sekitar dua jam sebelum pertandingan dan berbaris di jalanan mulai dari The King Harry Pub hingga Anfield Road menuju stadion.
Bukan hanya itu, sebagai kelengkapan, fans dianjurkan membawa suar, bendera, dan atribut klub lainnya. Basis fans tersebut sangat ingin menunjukkan bahwa meskipun mereka memberikan sambutan kurang ramah, mereka berusaha menghindari kekerasan.
“Kita semua tahu arti pertandingan ini bagi Liverpool. MU ingin menghentikan kami lebih dari sebelumnya karena kami melanjutkan musim luar biasa dan memburu gelar Liga Primer. Kami akan pergi ke sana lebih awal untuk menyambut tim dan menjadikannya sebagai teror untuk skuad MU,” bunyi pernyataan basis fans Liverpool, dilansir Daily Mail.
Aksi serupa pernah dilakukan saat Liverpool menjamu Manchester City (ManCity), Borussia Dortmund, AS Roma, Chelsea, dan Barcelona. Masalahnya, saat menyambut skuad Man City pada leg pertama perempat Final Liga Champions 2018, fans Liverpool tidak bisa mengontrol emosi.
Mereka melempari bus The Citizens dengan botol bir, kaleng, dan suar serta memecahkan jendela. Akibatnya, Liverpool didenda 17,500 poundsterling oleh UEFA. Entah ada imbasnya atau tidak, sambutan khas fans The Reds terbukti efektif menjatuhkan psikologis lawan.
Hasilnya, jamuan istimewa kepada lawan itu membuat Liverpool berhasil mengalahkan Dortmund, Villarreal, Manchester City (dua kali), Roma, Chelsea, Barcelona, dan Wolverhampton Wanderers. “Ini tidak bisa dipercaya. Anda dapat mengatakan ini adalah kebetulan. Itu yang perlu kami lakukan kepada MU. Karena, kami tidak sekadar ingin mengalahkan mereka, tapi juga mempermalukan mereka,” papar fans Liverpool lainnya.
Antusiasme tinggi fans Liverpool bisa dimengerti. Mereka sangat mendambakan tim kesayangannya menjadi juara Liga Primer untuk pertama kali setelah musim 1989/1990. Jika berhasil, The Reds bakal hanya berjarak dua gelar dari MU sebagai pengoleksi terbanyak (20 gelar).
Kondisi Liverpool terbilang di atas angin. Mereka kokoh di puncak klasemen sementara Liga Primer dengan 61 poin. Jordan Henderson dkk yang mengemas 20 kemenangan dan satu imbang, unggul 14 poin dari Man City dan 16 poin dari Leicester City.
Menyadari pentingnya pertandingan melawan MU, Pelatih Juergen Klopp mengindikasikan akan memaksimalkannya dengan meraih tiga poin. Motivasi kian besar mengingat dalam 10 pertandingan terakhir melawan MU, Klopp baru menang dua kali, enam imbang, dan dua kali kalah.
Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane bertugas di depan. Mereka didukung Alex Oxlade-Chamberlain, Henderson, dan Georginio Wijnaldum. Di lini pertahanan terdapat sosok Virgil van Dijkdan Joe Gomez. (Baca: Mampunya Manchester United Rusak Dominasi Liverpool di Anfield)
Klopp juga mendapatkan kabar baik, yakni Joel Matip, Fabinho, dan Dejan Lovren telah pulih dari cedera. “Ini adalah pekan penting. Pertandingan pada hari Minggu melawan MU. Kita semua tahu harapan fans dari tim dari pertandingan itu. Ini akan menjadi pertandingan yang besar. Kami siap menghadapi MU,” tandas Klopp.
Di kubu tamu, meragukannya kondisi pencetak gol terbanyak Marcus Rashford (19 gol) yang mengalami cedera punggung saat menghadapi Wolverhampton dipertandingan replay babak ketiga Piala FA, Kamis (16/1), jelas membuat MU ketar-ketir.
MU juga kehilangan beberapa pemain kunci seperti Paul Pogba (hamstring) dan Scott Mctominay (lutut). Tapi, The Red Devils tidak boleh dipandang sebelah mata. Mereka satu-satunya tim yang mampu meraih poin dari Liverpool di Liga Primer musim ini saat pertemuan pertama di Old Trafford, Oktober lalu.
Pada pertemuan terakhir di Anfield, Februari, MU juga sukses menahan Liverpool tanpa gol. Hal tersebut membuat Solskjaer yakin timnya mampu mencuri poin sekaligus melanjutkan catatan apik mereka yang belum terkalahkan dalam dua pertandingan terakhir di semua kompetisi. (Baca: Jelang Liverpool VS Man United: Klopp Berharap Tiga Pemain Ini Pulih)
Kemenangan bakal mendekatkan Harry Maguire dkk ke zona LigaChampions. Saat ini, MU tertinggal lima poin dari Chelseadi urutan keempat (39 poin). “Tentu saja itu sulit. Tapi, kami berhasil menahan imbang Liverpool dua kali, termasuk di Anfield Stadium. Mereka jelas ingin memenangkan pertandingan. Tapi, saya pikir kami telah menemukan cara bermain yang bagus melawan mereka dan kami telah menunjukkannya,” papar Solskjaer. (Alimansyah)
(ysw)